"Angry Buddha Lottus !!!!"
Dibarengi teriakan teredam itu, bunga lotus di atas tangan Yao Lao dengan cepat membesar dan menjadi teratai api besar indah yang membawa gelombang energi yang sangat liar dan keras!
Wajah Zhai Xing menjadi pucat saat melihat lotus itu, tapi sayangnya Yao Lao tidak peduli dengan itu.
Dia dengan kejam melemparkan lotus api biru-hijau ke arah Zhai Xing. Setelah itu, sosoknya tiba-tiba tidak seimbang di udara....
"Benar-benar, melelahkan....Muridku, serahkan, sisanya padamu....Aku akan tidur."
Xiao Yan yang tiba-tiba mendengar di kesadaran jiwanya hanya bisa terdiam dan mengangguk sembari kedua tangannya tergenggam sangat erat!
Lemah! Dia terlalu lemah!
Jika bukan karena ada Yao Lao yang selalu ada disisinya, dia sudah mati!
Ini rasanya, dia hanyalah Beban Mati di mata Yao Lao, dan ini membuatnya sangat marah, kesal, tidak mau...
'Kekuatan, aku perlu kekuatan lebih besar....Itu, hanya bisa Heavenly Flame !!! Heavenly Flame, harus mencari Heavenly Flame secepat mungkin !!!!'
Di sisi lain, Yang Kun diam-diam melirik sosok Xiao Yan yang sudah mendarat di tanah dan telah mengambil alih kendali tubuhnya sendiri....
Dan di wajahnya, ada sebuah senyuman.
"Dengan ini, kecepatan peningkatan Xiao Yan akan sangat meningkat. Aku sangat penasaran, jalan mana yang akan dia pilih nantinya?"
"Ahh~, Kesadaran Dunia, memang sangat suka memanjakan orang ~~"
Kata-kata Yang Kun hanya bisa didengar oleh Yun Yun dan Ya Fei yang pingsan di pelukannya.
Tapi Yun Yun tidak peduli masalah perkataan ini, karena....
BOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOM....
Teratai api sudah meledak seperti guntur ketika jaraknya hanya lima kaki dari Zhai Xing, dan suara ledakan itu bergema di atas langit!
Gelombang api yang menakutkan menyapu hampir seluruh Jia Ma Holy City, dan mengguncang ruang disekitar, seolah-olah beberapa pilar tak terlihat yang menopang langit saat ini retak dan memunculkan banyak garis retak yang terlihat dengan mata telanjang!
Seluruh ruang hancur berantakan !!!
Semua ini berlangsung selama beberapa detik sampai akhirnya sebuah suara 'Wussh' terdengar dan sosok hitam langsung keluar dari debu asap menuju Xiao Yan yang kelelahan secara fisik dan jiwa saat ini!
"Dasar orang tua sialan! Kau dan muridmu harus mati hari ini !!!!!" Kemarahan meluap di mata Zhai Xing!
Dilihat dari jarak dekat, Zhai Xing sangat menderita, bahkan terlihat beberapa anggota tubuhnya terkoyak menjadi hal yang menjijikkan. Bahkan ada beberapa jari di kaki dan tangannya yang hilang!
Itu cacat, dan akan mempengaruhi kekuatannya di masa depan!
Tidak bisa diterima !!!!!
Blush...
"Blurgh....."
Darah merah cerah berterbangan di udara, dan mata Zhai Xing hanya bisa menunduk hanya untuk melihat dadanya yang tertembus ekor ular indah disana...
Sebelum mulutnya ingin mengatakan sesuatu, mulut lebar langsung muncul dibelakangnya, dan langsung memakan setengah dari tubuhnya dari atas!
Crunch....
Suara itu membuat bulu kuduk semua orang disana berdiri. Itu, sangat mengejutkan mereka oke?....
"Hmmm...Benar-benar tanpa ampun. Ini memang diriku yang sama meskipun berbeda tubuh." Medusa tiba-tiba mendarat di atas kepala besar ular besar itu dan melebarkan senyuman indahnya disana.
Mendapatkan pujian Medusa, ular itu langsung meludahkan setengah tubuh Zhai Xing dan dengan sapuan ekornya lagi, sosok Zhai Xing langsung pecah menjadi kabut!
Lalu tubuh besarnya langsung bersinar dan sebelum Medusa bereaksi, lengannya tiba-tiba diselimuti sesuatu yang langsung membuatnya tersenyum.
"Dasar anak nakal..."
"Sudah berakhir. Kalau begitu akhiri saja pertarungan ini." kata Yang Kun yang menyaksikan ini semua.
Selagi satu tangannya menopang Ya Fei, tangan yang lainnya mengalir halus kebawah, dan ruang terpelintir di sekitar semua anggota Hall of Souls.
Sekejap banyak bola berwarna hitam dengan aliran seperti listrik ungu muncul yang langsung menelan mereka semua tanpa tersisa!
Bang!
Disaat yang sama, langit langsung retak dan semuanya langsung kembali normal. Hanya saja di tangan Yang Kun yang kosong, terdapat sebuah bola kristal berwarna hitam...
Mencium ringan kristal itu, dia langsung melemparkannya ke penyimpanannya dan sosoknya dengan Ya Fei, Yun Yun, serta Medusa dan ular itu....langsung menghilang sekejap!
Melihat ini semua, Hai Bo Dong tidak bisa menahan keluhan, "....Jadi, apa yang kita lakukan sekarang?"
"Bersih-bersih, bukan?..."
...
Kemunculan kembali mereka saat ini, ada di sebuah ruangan yang lumayan kecil, dan Yang Kun langsung meletakkan Ya Fei ke kasur disana dengan lembut.
"Siapa sangka, kau akan sangat lembut." suara Medusa langsung keluar selagi dia duduk di kursi sambil menyilangkan kedua kaki indahnya disana.
"Jika itu lembut aku balas lembut, jika itu kasar aku balas kasar. Mata dibalas mata, kau harus paham itu."
"Tidak, bukan itu yang kumaksud..."
"Aku tahu maksudmu yang lain, jadi diamlah!" Tatapan Yang Kun melotot pada Medusa.
Medusa mengernyitkan bibirnya tidak senang dan mendengus sembari mengelus ular kecil di lengannya.
Memikirkan ini, dia tiba-tiba bertanya: "Apakah ular ini, tidak bisa bicara?"
"Oh, dia? Tentu saja tidak bisa. Lagipula kenaikan kekuatannya adalah sesuatu yang kami paksakan dan bukan peningkatan alami. Bisa kau bilang ini efek samping. Tapi bukan bersrti dia tidak bisa berbicara, kau bisa mengajarimu atau cara yang lain."
"Kalau begitu sembuhkan dia!" Medusa menatap Yang Kun, "Dengan kekuatanmu, itu mudah bukan?"
"Memang, tapi tidak. Dia belum bisa berbicara, untuk saat ini."
"Jangan tanyakan alasannya, kau akan tahu nanti." Medusa langsung tutup mulut.
Dia benar-benar tidak bisa memandang tinggi dirinya saat ini, dan rasa ini membuatnya sedikit tidak senang.
Siapa dia? Medusa! Wanita yang selalu menatap orang lain di posisi yang tinggi!
Tapi Julukan Medusa juga mengartikan dia tidaklah bodoh. Setelah melihat semua ciptaan, kekuatan, dan luasnya tempat itu....
Dia hanya bisa, diam.
Melihat Medusa patuh, dalam beberapa pengertian yang agak melenceng, Yang Kun duduk di samping Ya Fei dan menyisihkan rambut di wajahnya.
"Apakah dia tidak memiliki masalah?" Yun Yun bertanya, sedikit khawatir.
Yang Kun mengangkat senyum, "Jangan khawatir, dia hanya kelelahan. Besok, dia akan bangun."
"Itu bagus...." Yun Yun menghela nafas, lalu tatapannya langsung tertuju pada Medusa.
"Apa? Kau tidak senang?" kata Medusa sombong.
"Katakanlah bayarannya. Aku tahu kau tidak serta merta membantu kami tadi." Benar saja, Yun Yun dapat menebak alasan Medusa.
Medusa menunjukkan senyuman indah, tapi mata reptilnya bersinar dingin saat ini....
"Benar saja, kalau begitu....Berikan aku tanah di wilayah tenggara dekat Gurun Tagore. Dalam arti, semuanya !!!!"