webnovel

Menanti Suami Pulang

Nindia sedang duduk santai di balkon menemani putrinya bermain. Walau putrinya itu terlihat bosan karena selama di rumah hanya kamar dan balkon saja tempatnya bermain tapi dia tidak rewel. Gadis kecil itu seperti mengerti tentang situasi di rumah besar milik orangtua ayahnya itu.

"Bunda, ayah kok belum pulang, ya? Sudah sore," ucap Cinta.

"Mungkin sebentar lagi, sayang. Kenapa tanyain ayah Fadil?"

"Cinta ingin main di taman belakang, bunda. Mau lihat kolam ikan," jawab putrinya.

"Sama bunda saja, yuk!" ajak Nindia.

Cinta menggeleng cepat, "Nggak mau sama bunda. Nanti kalau ketemu sama maminya ayah, kita bisa di marahin, bun!" tolak Cinta.

Ya Allah sebegitu takutnya putriku pada mami. Maafkan bunda ya, nak. Sudah membawa kamu dalam situasi yang tidak nyaman ini. Nindia membatin.

"Nggak kok, sayang. Masa lihat ikan saya marah. Yuk!" bujuk Nindia.

"Tapi, bunda?" Cinta terlìhat ragu.

"Cinta tenang saja. Oma sebenarnya baik kalau kita nggak membuatnya kesal."

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com