webnovel

Ai No Koe (Suara Cinta)

Ai No Koe "Voice of Love" Okino Kaito, remaja yang kehilangan seseorang yang sangat berharga baginya. Ame (hujan) gadis yang ia temui di musim panas hari itu lenyap dari dunia ini. Walau hanya satu bulan mereka bersama, tapi cinta bisa tumbuh kapan saja. Sampai saat Ame meninggalkan dunia ini. Kaito seakan kehilangan hujan semangat nya. Dua tahun kemudian ia bertemu dengan gadis misterius yang tak mau berbicara sama sekali. Entah kenapa takdir membuat Kaito tertarik pada gadis itu. Hari demi hari Kaito lalui, mimpi mimpi aneh mulai menghantui nya. Potongan potongan mimpi itu memberi sebuah petunjuk pada Kaito. Kenapa Kaito selalu bermimpi aneh?

OkinoKazura · Sports, voyage et activités
Pas assez d’évaluations
114 Chs

Chapter 79

Ai

Walau aku tak bisa berkata kata, tapi aku sangat ingin mengatakan nya Kaito. Aku ingin berterima kasih atas segala nya. Kau lah orang pertama yang memperhatikan ku di kelas ini. Kau lah orang selalu ada di sisi ku. Kau orang yang tak pernah mengejek ku walau kau tau aku anak yang aneh.

Kau selalu membantu ku, walau kau harus celaka karena aku. Aku sangat berterima kasih pada Tuhan. Aku telah dipertemukan dengan mu. Shou senpai benar, setiap detik, setiap jam, setiap hari, setiap minggu, setiap bulan, setiap musim, dan setiap tahun itu sangat berharga.

Aku tak ingin genggaman tangan mu berlalu begitu cepat. Aku tak ingin kehilangan kehangatan pelukan mu. Kau lah tujuan hidup ku Kaito. Kau telah menyelamatkan aku dari maut berkali kali. Aku hanya ingin hidup untuk berterima kasih pada mu.

Walau aku tak tau sampai kapan ...

°•°•°•°•°•°•°•°•°

Kaito

Mirai Ai, nama yang berarti masa depan dan cinta. Aku berterima kasih pada kedua orang tua mu yang memberikan nama yang sangat berarti bagi ku. Kau memberi ku cinta, kau juga memberi ku masa depan di saat yang sama.

Walau sejujur nya kau adalah anak yang aneh. Kau sengaja tak mau berbicara karena alasan yang aneh. Kau bahkan menahan suara mu saat kau di sakiti. Karena itu lah aku peduli pada mu. Walau aku tak peduli terhadap hidup ku sendiri. Tapi aku ingin hidup ku berguna bagi orang lain.

Meskipun artinya aku harus mengorbankan nyawa ku. Itu sebab nya aku ingin membantu mu semampu ku selama hidup ku. Aku akan memberikan segalanya, karena kau adalah tujuan hidup ku. Aku tak ingin kehilangan mu.

Seandai nya aku bisa mengendalikan waktu. Aku akan menghentikan waktu supaya kita bisa menghabiskan waktu bersama selama nya. Aku benci saat saat bahagia ini. Karena aku tahu saat saat ini tak akan bisa terulang kembali walau aku memohon kepada Tuhan.

Aku ingin bersama gadis yang pura pura bisu ini selama lama nya. Sampai akhir hayat ku aku tak akan mau melepaskan genggaman tangan ku dari nya.

Pertemuan pertama ku dengan mu pasti bukan kebetulan. Aku bersyukur aku bisa membantu mu membawakan tumpukan buku waktu itu. Walau kau tak mengucapkan terima kasih pada ku tapi aku tau di dalam hati mu pasti mengatakan nya berkali kali.

Kembang api yang kita lihat di musim panas itu sangat membekas di hati ku. Walau aku tak tau untuk apa kau menetes kan air mata mu malam itu. Tapi aku tau kau sangat bahagia saat itu.

Dan juga di saat kita melihat bintang di atas gunung Okiyama malam itu. Tempat dimana aku menemukan tujuan hidup ku. Aku yakin aku bisa mengembalikan suara mu. Aku yakin aku juga bisa membuat mu selalu tersenyum bahagia.

Kata kata ku waktu itu bukan lah janji. Kata kata ku waktu itu telah menjadi darah yang mengalir di tubuh ku. Selama aku masih hidup aku pasti akan selalu berusaha membuat mu tersenyum. Dan juga aku akan mengembalikan suara mu yang pasti sangat merdu.

Jangan lupakan kejadian malam itu di atap sekolah. Kau ingin melompat menjemput maut dari atas atap sekolah. Entah kenapa takdir selalu mempertemukan kita di saat yang aneh. Saat melihat mu malam itu, aku melupakan segala nya. Yang ada di kepala ku hanya kata selamatkan Ai.

Aku tak tau apa yang membuat mu ingin mengakhiri hidup. Tapi aku tau itu pasti berat. Jangan akhiri hidup mu dengan sia sia. Kau masih memiliki aku di dunia ini. Aku hanya ingin berkata, aku membutuhkan mu di dunia ini. Aku tak akan bertahan tanpa mu di dunia yang busuk ini.

Sampai saat ini kau ada di samping ku. Kau masih belum menyadari betapa aku mencintai diri mu. Aku ingin mengatakan nya. Tapi takdir selalu menghalangi ku. Aku terus membiarkan waktu berlalu seperti daun yang berguguran di musim gugur.

Aku terus berdoa agar tak ada kata perpisahan di antara kita. Walau aku tau, dimana ada kata pertemuan, pasti ada kata perpisahan. Walau aku tau aku tak bisa melawan takdir. Aku tetap akan selalu berdoa pada sang pencipta agar tak pernah memisahkan kami berdua.

Aku tau saat saat bahagia ini akan berlalu sangat cepat. Seakan jarum jam berputar seratus kali lebih cepat. Aku hanya bisa diam dan mengikuti kemana arus takdir membawa ku.

Ai ... aku pasti akan mengembalikan suara indah mu ...