webnovel

Ai No Koe (Suara Cinta)

Ai No Koe "Voice of Love" Okino Kaito, remaja yang kehilangan seseorang yang sangat berharga baginya. Ame (hujan) gadis yang ia temui di musim panas hari itu lenyap dari dunia ini. Walau hanya satu bulan mereka bersama, tapi cinta bisa tumbuh kapan saja. Sampai saat Ame meninggalkan dunia ini. Kaito seakan kehilangan hujan semangat nya. Dua tahun kemudian ia bertemu dengan gadis misterius yang tak mau berbicara sama sekali. Entah kenapa takdir membuat Kaito tertarik pada gadis itu. Hari demi hari Kaito lalui, mimpi mimpi aneh mulai menghantui nya. Potongan potongan mimpi itu memberi sebuah petunjuk pada Kaito. Kenapa Kaito selalu bermimpi aneh?

OkinoKazura · Sports, voyage et activités
Pas assez d’évaluations
114 Chs

Chapter 62

-(-(-(-(-(-(-(-(-(-(-

(Kemarin)

Dengan rasa cemas dan bingung Kaito terpaksa pulang ke rumah nya karena hari sudah larut malam. Kaito masih berpikir tentang keadaan Ai yang tiba tiba pingsan tadi.

"Aku mohon ... semoga dia baik baik saja", ujar Kaito ditengah langkah nya sembari memandang langit yang masih diselimuti awan hitam yang tebal.

Kaito berjalan menyusuri jalan yang sepi malam ini. Hanya cahaya lampu jalan yang menemani nya. Tetesan air hujan masih menetes sedikit demi sedikit. Rambut hitam Kaito basah kuyub karena air hujan. Jaket dan celana nya juga sudah terasa berat karena menyerap air hujan.

Malam ini banyak genangan air yang membuat jalan semakin licin. Kaito beberapa kali hampir jatuh karena tak sengaja menginjak lalu terpeleset karena genangan air.

"Hachuu ... aduh ... kena flu gara gara hujan kan gak lucu", ucap nya kesal setelah beberapa kali bersin.

Beberapa ratus meter sebelum Kaito sampai ke rumah nya, seseorang memanggil Kaito dari arah belakang.

"Kaito-san!!", suara Naya yang memanggil Kaito.

Kaito langsung menoleh ke arah Naya yang memegang payung merah muda nya itu. Tapi secara tak sengaja Kaito terpeleset karena genangan air yang tak dilihat oleh nya.

Tang ... bruak ...

Kepala Kaito terbentur ke tiang listrik sebelum ia terjatuh ke aspal.

"Ka-Kaito-san ... daijobudesuka?!", teriak Naya lalu lari menghampiri Kaito yang tergeletak di tanah.

-)-)-)-)-)-)-)-)-)-)-

Kaito

"Nama mu Sakura kan?", ucap ku menoleh ke arah nya.

"He?! gimana kakak bisa tau?!", tanya Sakura senpai terkejut.

"Aku seorang peramal hehe", ucap ku dengan senyuman sombong.

"Peramal macam apa yang di bully sama temen nya?, aku gak percaya ... paling cuma kebetulan kakak bisa nebak nama ku", ucap Sakura senpai.

"Hmm ... masih gak percaya ... hobi mu nulis novel kan?", ucap ku untuk meyakin kan nya.

"Hee?! kok-kok bisa tau?!", tanya nya dengan wajah bingung nya.

"Jangan bingung gitu ... sebelum kakak jelasin semua tentang kakak ... kakak mau tanya sama kamu dulu", ucap ku membujuk nya agar dia mau menjawab pertanyaan ku.

"Oke oke ... apa?"

"Kenapa kamu bisa dijauhin temen mu?", tanya ku.

"Emm ... aku satu satu nya kutu buku di kelas ... dan aku di anggap aneh karena selalu membaca novel setiap saat, entah kenapa mereka selalu mengganggu ku setiap jam istirahat. Mereka sengaja menyembunyikan buku ku lah atau apa lah", jelas Sakura senpai.

Tunggu ... ini mimpi teraneh yang pernah ku alami sejauh ini ...

Kenapa mimpi ini terlalu detail? ...

"Ohh ... lalu ... kenapa kau tak coba mengubah diri mu? atau melawan mereka?", kata ku sembari bermain pasir pantai.

"Enak banget ngomong nya ... susah lah kak ...", ucap Sakura senpai kembali menundukan kepala nya.

"Hmm ... emang susah ... tapi kalo berhasil ... kamu bakalan seneng kok ...", ucap ku mulai membentuk istana pasir dari pasir pantai dengan tangan ku.

"Emang nya kakak sendiri udah berhasil?!", tanya nya dengan wajah tak yakin.

"Berhasil? ... sebener nya kakak aja gak pernah ngerasain yang nama nya dibully", ucap ku seraya kembali berdiri.

"Loh tapi kata nya tadi ...",

"Kakak adalah malaikat dari masa depan", ucap ku sembari membersihkan celana ku dari pasir.

"Ha?!"

"Lihat istana pasir yang ku buat itu ... pasir yang tadi nya kau injak injak bisa berubah karena tangan seseorang kan? ... pasir aja bisa berubah jadi sesuatu yang lebih indah ... kenapa kau tidak?", jelas ku menunjuk ke arah istana pasir yang ku buat tadi.

"Tunjukan pada mereka bahwa kau berharga Sakura ...", tambah ku sembari mengusap kepala nya.

"Apa kakak benar benar malaikat?", tanya Sakura senpai.

"Terserah kau anggap aku apa ...", ucap ku melambai kan tangan lalu kembali melanjutkan langkah ku.

Aku kembali melangkah ke sembarang arah untuk mencari tahu lebih banyak tentang masa lalu orang yang belum ku ke tahui.

Apa ini mimpi?

Atau aku benar benar melompati waktu?

Pertanyaan itu selalu terngiang di kepala ku selama aku melangkah. Aku hanya ingat samar samar tentang hari ini. Karena hari yang ku alami saat ini sudah berlalu empat tahun lalu.

Entah kenapa aku menunggu saat mimpi ini berakhir. Tapi aku tak kunjung kembali ke dunia nyata ku.

Aku kok gak bangun bangun ya? ...

Biasa nya kalo mimpi aneh gini bentar doang deh ...