webnovel

Masuk Ke Dalam Tim Basket, Ada Yang Mengikuti

Éditeur: Wave Literature

Seketika tidak hanya Li Xiangyi, Wu Kui atau pemain basket lainnya yang tertegun, Lu Feiyan bahkan juga terkejut melihat itu, dia menatap Yun Jian dengan mata berbinar dan terlihat sangat terkejut.

Wu Kui yang sebelumnya bicara hal yang buruk, seketika dia merasa wajahnya seolah tertampar, tapi dia harus memikirkan tim basketnya terlebih dahulu.

Tapi setelah melihat semua ini, dia tidak bisa mengatakan apapun.

Melempar bola basket dari jarak 30 sampai 40 meter bahkan bola itu masuk keranjang, sudah jelas itu bukan sebuah hal yang bisa dilakukan oleh orang biasa.

"Maaf, tadi perkataanku terlalu kasar." Wu Kui adalah laki-laki yang sportif, dia tersenyum malu dan meminta maaf kepada Yun Jian.

Kemudian dengan tulus dia berkata lagi, "Aku akan memperkenalkan diri dengan resmi, aku adalah wakil ketua tim basket sekolah kita, namaku Wu Kui. Ketua tim kita tidak bisa datang tapi aku bisa mewakili seluruh tim untuk merekrut anggota tim baru, tapi aku tidak tahu apakah kamu mau menerima undanganku untuk bergabung."

Sikap bicara Wu Kui benar-benar berubah 180 derajat.

Semua orang melihat apa yang baru saja dilakukan oleh Yun Jian, jadi semua orang yang sebelumnya menentang keinginan Li Xiangyi untuk mengajak Yun Jian bergabung dengan tim basket seketika langsung berubah pikiran.

Yun Jian tersenyum manis dan berkata, "Baiklah, aku akan menerima undanganmu."

Apa yang tidak dimiliki Yun Jian di kehidupan sebelumnya adalah kehidupan biasa, jadi di kehidupan kali ini dia ingin menikmati kehidupan di sekolah secara maksimal.

Setelah Yun Jian menyetujuinya, semua anggota tim basket langsung menghela nafas lega.

Li Xiangyi tidak menyangka bahwa dia mengenal seorang perempuan yang memiliki kemampuan seperti Yun Jian.

Dia hanya menyapanya, dan dalam sesaat masalah tim basket yang tidak bisa ikut perlombaan langsung terselesaikan.

Cara pandang Wu Kui terhadap Yun Jian juga berubah drastis, baru saja dia menunjukkan sikap yang buruk kepada Yun Jian, tapi Yun Jian sama sekali tidak membalasnya bahkan Yun Jian bersikap sangat baik kepada dirinya.

Dia langsung tahu Yun Jian berbeda dari perempuan pada umumnya.

"Selamat bergabung ke dalam tim!" Wu Kui mewakili seluruh anggota tim basket untuk menyambut Yun Jian yang bergabung dengan mereka.

"Hm." Yun Jian tersenyum ke arah Wu Kui.

...…

Bahkan Yun Jian sendiri tidak menyangka saat jam pelajaran olahraga dia malah bergabung dengan tim basket sekolahnya.

Lu Feiyan terlihat jauh lebih senang daripada Yun Jian, sepanjang hari dia terus berbicara ini dan itu kepada Yun Jian, dia terlihat jauh lebih antusias daripada Yun Jian.

"Xiao Jian, kamu benar-benar sangat hebat! Kamu akan mewakili sekolah kita mengikuti pertandingan persahabatan! Di hari pertandinganmu aku pasti akan datang untuk memberi semangat untukmu!"

Dengan suara yang sangat antusias, Lu Feiyan terus bicara tanpa henti sepanjang sore hari di samping telinga Yun Jian.

Walaupun Yun Jian merasa terganggu, tapi dia juga menikmati itu.

Karena sekarang dia sudah memiliki teman, dan dia sudah bukan seorang robot pembunuh di dalam organisasi.

Hanya saja sayang sekali, setelah dia memiliki kehidupan yang tenang seperti ini adiknya tetap tidak bisa kembali bersamanya.

Pukul 8 malam, jam belajar mandiri malam berakhir dan akhirnya mereka pulang sekolah.

Yun Jian membawa tas ranselnya kemudian berjalan ke arah yang berlawanan dengan Lu Feiyan.

Yun Jian mau pergi ke rumah sakit untuk menemui Qin Yirou, letak rumah sakit kebetulan berlawanan dengan rumah Lu Feiyan maupun rumah Yun Jian.

Setelah jam pulang sekolah, Yun Jian berpamitan dengan Lu Feiyan kemudian Yun Jian berjalan melewati jalanan gang yang gelap dan sepi seorang diri.

Jalan gang itu adalah jalan tercepat untuk menuju rumah sakit dan juga jalan tergelap, jadi biasanya tidak ada yang berani untuk melewati jalanan itu seorang diri.

Yun Jian dengan tenang dan cepat berjalan melewati gang tersebut.

Saat dia berjalan sampai di persimpangan, tiba-tiba dia berhenti dan bersandar di dinding yang ada di belakangnya, kemudian tersenyum sambil melihat ke arah jalan yang baru dia lewati dan berkata, "Keluarlah, mau mengikuti sampai kapan?"

Ada orang yang mengikuti Yun Jian, hanya saja kemampuannya dalam mengikuti seseorang sama sekali tidak ada yang spesial.

Jadi saat dia mulai mengikuti Yun Jian, Yun Jian langsung mengetahuinya.

Kemampuan mengikuti orang itu seperti sedang mengatakan kepada Yun Jian: Aku sedang mengikutimu, cepat tangkap aku.