webnovel

Against Zombies & Monsters (INDONESIA)

Apa? Zombie itu setinggi gedung? Sini, biarkan aku membakarnya. Busss... Api yang menerangi malam kemudian langsung membakar zombie yang sebesar gedung itu. Apa? Monster itu sebesar gunung? Sini, biarkan aku menendangnya. Bang... Monster seukuran gunung itu terlempar hingga puluhan ribu kilometer jauhnya. ... Seperti dalam novel, sistem tiba-tiba muncul bersamaan dengan zombie dan monster. Semua orang harus membunuh zombie dan monster untuk naik level. Ikuti bagaimana Yang Chen bertarung melawan zombie dan monster-monster raksasa.

Saubi1234 · Romance
Pas assez d’évaluations
115 Chs

Monster elite lainnya

Yang Chen terus berlari sementara monster ular terus mengejar.

Yang Chen berlari dengan mengelilingi bangunan, tapi monster ular dengan tubuhnya yang besar dapat dengan mudah menghancurkan bangunan tersebut.

Tapi Yang Chen tetap dapat menjaga jarak beberapa puluh meter dari monster ular. Dia membentuk tombak dari api nya dan melemparkannya ke tubuh besar monster ular, tapi tubuh monster ular hanya mengalami sedikit luka bakar.

Dengan vitalitas yang dimiliki monster ular, luka bakar kecil dapat langsung sembuh hanya dalam beberapa saat.

"Fuck... Betapa monster yang merepotkan.

Jika ayah ini memiliki roket, kamu pasti sudah lama mati."

Melihat betapa tangguhnya monster ular, Yang Chen tidak bisa untuk tidak mengutuk.

Jika Yang Chen memiliki beberapa persenjataan modern seperti bazoka, membunuh monster ular ini tidak akan menjadi sulit.

Atau jika level nya sudah mencapai level 18 ke atas setidaknya, dia mungkin juga bisa membunuh monster ular.

Saat Yang Chen manjadi semakin jengkel dengan monster ular karena tidak membiarkannya pergi.

Meowww..... Tiba-tiba suara kucing yang bahkan lebih nyaring daripada suara Guntur terdengar di kejauhan.

Suara itu begitu nyaring sehingga udara dan tanah di sekitar Yang Chen ikut bergetar.

Yang Chen kemudian menatap ke arah suara datang dan apa yang dilihatnya membuat mata nya hampir keluar dari rongga nya.

Dari arah suara, Yang Chen melihat kucing besar yang tingginya kira-kira sekitar 8 meter. Sementara tubuhnya besar seperti sebuah rumah.

Kucing itu memiliki bulu merah seperti api. Saat dia berteriak bulu nya akan menegang layaknya duri.

Kuku nya juga sangat besar dan tajam.

Sementara taringnya, itu berwarna putih mengkilap dan tampak mampu mengunyah baja yang paling keras.

"Monster kucing.

Type: Elite Monster, Level 21."

Saat Yang Chen menatap monster kucing, informasi dari sistem terdengar di kepalanya.

"Monster elite lainnya."

Melihat ada monster elite lain yang muncul, Yang Chen tidak bisa untuk tidak terkejut. Dia awalnya mengira kenaikan levelnya cukup cepat, tapi ternyata sudah ada dua monster yang mencapai level 21.

Ini hanya di tengah kota, lalu bagaimana dengan yang di pegunungan.

Yang Chen hanya bisa mendesah.

Melihat kedatangan monster kucing dengan teriakan nyaring.

Monster ular itu tidak lagi memperhatikan Yang Chen. Itu mulai menatap ke arah monster kucing dengan tatapan dingin sementara lidahnya yang panjang menjulur-julur keluar. Jelas monster ular sangat marah dengan kedatangan monster kucing.

Ditatap oleh monster ular dengan dingin, monster kucing tampaknya terprovokasi. Itu mengangkat kepalanya tinggi-tinggi. Lalu

Meowww.... Monster kucing berteriak nyaring.

Itu kemudian berlari dengan cepat ke arah monster ular sementara monster ular juga menuju ke arah monster kucing.

Pelarian kedua monster besar tersebut membuat banyak mobil terlempar dan meruntuhkan beberapa bangunan karena senggolan tubuh keduanya.

Meskipun keduanya dipisahkan jarak lebih dari 500 meter, dengan kecepatan kedua monster elite tersebut, mereka langsung berdekatan hanya dengan beberapa saat.

Saat sudah dekat dengan monster ular, monster kucing itu langsung melompat tinggi sementara kuku nya yang panjang dan tajam keluar dari tangan dan kakinya siap untuk menerkam monster ular.

Monster ular juga tidak diam, dia menarik kepalanya ke bawah, dan saat monster kucing melompat ke arahnya, dia juga menerkam ke atas menuju monster kucing.

Saat kedua monster akan bertarung, Yang Chen langsung bersembunyi dengan hati-hati tidak jauh dari monster. Dia berharap kedua monster itu akan terluka, kemudian dia yang akan mengambil keuntungan.

Boom... Suara ledakan terdengar.

Benturan kedua monster tersebut membuat suara seperti ledakan terdengar sementara tanah bergetar dan bangunan runtuh akibat benturan dua kekuatan besar.

Yang Chen menatap ke arah dua monster, dan dia melihat monster kucing terlempar karena dipukul oleh kepala ular. Tapi meski monster kucing tersebut terlempar, itu berhasil melukai tubuh monster ular dengan cakarnya.

Melihat kedua monster mengalami kerugian, Yang Chen sangat gembira. Jika kedua monster tersebut terus berkelahi, keduanya pasti akan terluka.

Jika dia bisa membunuh satu saja monster elite, meskipun dia tidak akan mendapatkan hasil yang maksimal karena membunuh monster yang sudah terluka, dia mungkin masih akan dapat naik 3 atau bahkan 4 level.

Setelah memikirkannya, Yang Chen dengan cepat mengeluarkan telepon satelit nya, dia ingin berbagi hal tersebut dengan Xinqi sehingga kekuatan mereka berdua bisa meningkat.

Menekan tombol, telepon langsung tersambung.

"Ada apa." Suara Xinqi datang di balik telepon.

"Cepat, cepat ke sini. Ada monster elite kucing yang bertarung dengan monster elite ular." Yang Chen langsung menjelaskan apa yang terjadi pada Xinqi.

"Baik aku akan ke sana."

Mendengar penjelasan Yang Chen, Xinqi dengan cepat setuju untuk pergi.

Yang Chen kemudian terus mengawasi pertarungan antar dua monster. Meskipun dalam konfrontasi pertama keduanya sama-sama saling melukai, tapi konfrontasi berikutnya tidak semudah sebelumnya. Kedua monster tampak lebih waspada satu sama lain.

Selain hanya menyerang, keduanya juga pintar bertahan agar tidak terluka.

"Sepertinya pertarungan akan membutuhkan beberapa waktu."

Boom... Suara sebuah gedung runtuh terdengar.

Yang Chen menatap monster ular menggunakan ekornya yang panjang mencoba untuk mencambuk tubuh monster kucing, tapi monster kucing dapat menghindarinya sehingga ekor ular yang besar tersebut malah mengenai bangunan 7 tingkat. Pukulan dari ekor monster ular tersebut mengakibatkan gedung 7 lantai langsung runtuh menjadi puing-puing.

...

Sekitar 15 menit.

Saat Yang Chen terus menonton pertarungan antara dua monster, telepon satelit nya tiba-tiba bergetar. Dia melihat kalau itu panggilan Xinqi.

"Di mana kamu..." Suara Xinqi langsung terdengar di telepon satelit.

...

Sekitar 200 meter dari pertarungan, Xinqi berdiri menatap kejauhan.

Pertarungan antar dua monster elite ini terlihat jelas dari kejauhan, dia bisa melihat banyak gedung runtuh sementara tanah bergetar. .

Sebelumnya dia kembali ke kantor polisi, tapi tiba-tiba Yang Chen memanggilnya untuk ke tempat ini karena ada pertarungan dua monster elite. .

Mendengar itu, Xinqi langsung bergegas pergi meninggalkan Yanyan di kantor polisi.

Dia berlari dengan cepat menuju lokasi yang dikatakan Yang Chen. .

Meskipun dia meninggalkan sepatu angin nya pada Yang Chen, kecepatannya masih cukup cepat untuk sampai ke lokasi hanya dengan 15 menit. .

Dia lalu melihat-lihat untuk mencari Yang Chen tapi tidak menemukannya. Dia kemudian mengambil telepon satelit nya dan menelpon Yang Chen. .

"Di mana kamu..."

Saat telepon terhubung, Xinqi langsung bertanya di mana Yang Chen bersembunyi.

"Aku di dekat..." Jawaban Yang Chen menjelaskan tempat dia bersembunyi langsung terdengar di telepon.

Setelah tahu lokasi Yang Chen, Xinqi langsung mencari ciri-ciri yang Yang Chen katakan. Setelah menemukannya, dia langsung pergi ke sana dengan sangat cepat. .

...

Baru saja Yang Chen meletakkan telepon nya, dia sudah melihat Xinqi muncul di jalan dekat tempat dia bersembunyi.

"Xinqi." Yang Chen langsung berteriak memanggil Xinqi.

Mendengar suara Yang Chen, Xinqi dengan cepat menemukan Yang Chen dan menuju ke arahnya.

"Bagaimana pertarungan monster elite itu."

Sesampainya disisi Yang Chen, Xinqi langsung bertanya tentang pertarungan.

"Itu sudah mulai terluka." Yang Chen menjelaskan.

"Oohhh... Bagaimana dengan Yanyan."

Yang Chen tidak bisa untuk tidak khawatir tentang Yanyan. Di kantor polisi, ada berbagai jenis orang. Bagi gadis cantik seperti Yanyan di tinggal sendiri di sana tentu mengkhawatirkan Yang Chen.

"Tidak apa-apa, anak-anak muda berada di pengawasan langsung komandan Shen Xi. Dia sepertinya dapat dipercaya." Melihat kekhawatiran Yang Chen, Xinqi senang di hatinya karena Yang Chen mengkhawatirkan adik perempuannya. .

Mendengar Yanyan berada di bawah pengawasan Shen Xi, Yang Chen sedikit tenang. Setelah semua, sebagai mantan bawahan Shen Xi, dia tahu orang seperti apa Shen Xi.

"Oh, ini sepatu angin mu." Setelah itu Yang Chen ingat kalau dia masih memakai peralatan milik Xinqi. Melihat Xinqi datang, dia tentu harus mengembalikan sepatu angin milik Xiqni dan itu juga akan memperkuat Xinqi.

Melihat Yang Chen mengembalikan sepatu angin nya, Xinqi tidak basa-basi, dia langsung mengambil sepatu angin dan memakainya. .