Pagi hari yang sangat cerah di rumah sederhana, tinggal seorang gadis yang cantik dan mandiri. Dia memutuskan untuk tinggal di negara orang karena dia ingin bersikap mandiri. Dan hari ini cuaca yang cerah sangat mendukung dengan suasana hati Ara karena Ara akan memulai membuka restoran kecil di sebuah kota dari negara tersebut.
Tidak asal membuka restoran, Ara akan ditemani oleh Hea untuk melihat bangunan tersebut.
Hea adalah pemilik sebuah toko dan Ara bisa belajar darinya tentang kepemilikan sebuah usaha dengan sangat baik.
Hea pun sebagai teman juga dengan senang hati mau membantu Ara sampai benar-benar sukses.
Kali ini Ara berangkat dari rumah dan bertemu Hea di taman dekat rumah karena mereka akan langsung pergi untuk jalan-jalan juga.
Ara dengan memakai celana panjang, dengan kemeja cantik dan memakai tas cantik, sudah tiba di sebuah taman menunggu Hea untuk pergi bersama.
"Ara,,,, " Hea tiba menyapa Ara yang sedang duduk sendiri.
"Ah haii Hea,,, " Ara menjawab dengan wajah ceria.
"Maaf, sudah menunggu lama? " Hea bertanya sambil duduk sebentar.
"Tidak, aku baru saja sampai. " Jawab Ara.
"Kira-kira rencana kamu hari ini apa? " Hea bertanya kepada Ara.
"Hari ini aku akan melihat restoran yang akan aku gunakan untuk membuka restoran baru. " Jawab Ara dengan penuh rencana.
"Aahh, oke kalau begitu. Kita pergi sekarang? " Tanya Hea.
"Apakah kamu sudah lapar? " Ara bertanya bertujuan untuk mengajak Hea makan terlebih dahulu.
"Ayo kita makan terlebih dahulu sebelum kesana, aku juga sudah lapar. " Jawab Hea.
Hea dan Ara berjalan kaki mencari tempat untuk makan terlebih dahulu. Dalam perjalanan, mereka saling bertukar pikiran dengan hal yang baik. Mulai dari tentang kehidupan sehari-hari hingga pekerjaan Hea dan rencana usaha Ara.
Ara bisa banyak belajar dari Hea tentang usaha dan perjual belian. Jadi Ara merasa senang bisa kenal Hea dan berteman dekat dengan Hea.
Hea gadis muda yang sangat pintar dan sukses di usia muda. Tidak semudah itu dia bisa sukses, tetapi Hea juga butuh usaha yang lebih untuk bisa sampai sekarang.
"Hea, kamu ini anak ke berapa? " Ara bertanya hal-hal tentang keluarga saja.
"Aku anak pertama dan aku memiliki seorang adik yang sedang bersekolah di luar negeri. " Jawab Hea memberitahu Ara secara santai dan Tanpa keberatan.
"Wuaahh, ternyata kamu anak pertama? " Ara bertanya lebih jelas lagi.
"Iya, aku anak pertama. Kenapa? " Hea kembali bertanya.
"Pantas saja kamu memiliki sifat yang sangat mandiri terlihat dari pekerjaan kamu. " Ucap Ara.
"Aahh, kamu bisa saja. " Hea sedikit tersipu malu.
"Kita makan di sini bagaimana? " Tanya Ara meminta saran kepada Hea.
"Terserah kamu saja, di sini juga enak kok masakannya. " Jawab Hea.
"Kamu sudah pernah mencoba datang kemari? " Ara bertanya demi memastikan.
"Sudah pernah beberapa kali saja, tapi kalau kamu ingin mencobanya sekali, boleh saja. " Jawab Hea yang membiarkan Ara mencoba beberapa masakan dari negara tempat tinggalnya sekarang.
"Ayo.! " Ajak Ara dengan semangat karena sudah tergiur oleh menu yang terpampang di kaca depan restoran.
Ara makan bersama dengan Hea dan disana Ara melihat restoran yang sangat menarik perhatiannya sehingga Arapun saat makan, dia berusaha untuk mempelajari tentang kegiatan restoran yang ada di negara tersebut.
"Wuaahh, mereka melakukan pekerjaan dengan sangat cepat sekali. " Ara terlihat kagum melihatnya.
"Ya, orang-orang di sini lebih tidak ingin menyia-nyiakan waktu saja. Jadi secepat mungkin mereka bisa menyelesaikan pekerjaan mereka agar bisa melakukan pekerjaan selanjutnya. Begitu. " Jawab Hea langsung menjelaskan kebiasaan pekerja di negara tersebut.
"Aaahh,,lebih tepatnya mereka memiliki sifat disiplin ya? " Ara bertanya lagi.
"Ya bisa dibilang begitu. " Ucap Hea.
"Luar biasa, pantas saja orang-orang disini terlihat sangat pekerja keras. " Kata Ara.
Beberapa menit mereka mengobrol, pesanan Hea dan Ara datang, terlihat enak dan lezat berada di atas piring yang cantik.
Penyediaan makanan dengan sangat indah membuat Ara semakin terpesona dengan restoran tersebut.
"Wuaahh,banyak sekali seni yang aku lihat di sini. " Ara berkata.
"Kamu menyukainya? Dan adakah inspirasi di dalam otakmu? " Tanya Hea.
"Hehehe, sudah ada sedikit. " Jawab Ara.
"Wuaahh,, kamu juga memiliki pemikiran yang bagus tentang usahamu. " Hea memuji pemikiran Ara.
"Hahahaha. Sudah, kita nikmati saja makan di sini dulu! " Ara melanjutkan makan lagi.
Selesai Ara dan Hea makan, mereka akhirnya menujun ke sebuah restoran yang masih belum terisi apapun namun dalam kondisi sedang di bangun.
Pembangunan tersebut dilakukan karena akan digunakan untuk restoran milik Ara nantinya.
Sampainya disana, banyak pertanyaan di benak Hea tentang tempat tersebut.
"Ini tempat siapa? " Hea bertanya kepada Ara.
"Aahh, ini tempat yang akan aku gunakan untuk membuka restoran nanti. " Jawab Ara.
"Wuaahh, kamu sudah sampai di tahap ini? " Hea kembali bertanya.
"Sebenarnya untuk pembangun sudah dilakukan dari pemilik sebelumnya dan aku hanya melanjutkan saja. " Kata Ara sambil melihat-lihat sekitar bangunan.
"Aahh,,begitu. Lalu rencana kamu seperti apa? " Tanya Hea.
"Aku masih butuh bantuan kelian bertiga dalam proses pembukaan restoranku nanti. " Ucap Ara yang memiliki teman dengan keahlian yang berbeda-beda.
Ara memiliki tiga teman yang bekerja dalam bidang yang masih bisa berhubungan dengan pengelolaan restoran Ara nanti. Hea yang bekerja sebagai pemilik sebuah toko, dia bisa membantu Ara dalam pengelolaan. Ada Jee yang bekerja sebagai pelukis, dia bisa membantu Ara dalam mendesain sebuah restoran, dan tidak lupa juga ada Minha yang bekerja sebagai selebgram, Minha bisa membantu dalam mempromosikan restoran milik Ara.
Ara sangat beruntung bisa memiliki mereka bertiga.
"Hei, Ara... Siapa yang akan mendesain restoran kamu nanti? " Hea bertanya saat berada di depan restoran milik Ara.
"Aku memiliki rencana untuk meminta bantuan kepada Jee. Dia bisa mendesain restoranku nanti. " Jawab Ara.
"Aaahh, benar juga. Kalau begitu besok kamu langsung bilang saja kepada Jee! " Suruh Hea.
"Aahh, baiklah. " Kata Ara.
"Setelah ini kamu mau ikut aku ke toko souvenir sebentar? " Hea mengajak Ara ke toko miliknya.
"Boleh, mau sekali. Aku juga ingin belajar dari kamu. " Kata Ara yang selalu ingin belajar.
Kemudian Hea mengajak Ara dengan naik taksi karena toko Hea cukup jauh dan tidak bisa dijangkau hanya dengan berjalan kaki. Taksi mereka telah datang, Ara dan Hea masuk ke dalam taksi dan melakukan perjalanan dengan aman.
Ara sangat senang hari ini, karena dia mendapat banyak mendapat ilmu dari Hea, kemarin dia mendapat ilmu dari Jee, sekarang dia bisa mendapat ilmu dari Hea.
Rencana Ara esok hari akan bertemu dengan Minha untuk meminta tolong mempromosikan restoran Ara.
Selanjutkan akan Ara pikirkan lagi bagaimana proses perkembangan restoran tersebut.