Masih di Korea, Ara selesai menghubungi orang tuanya untuk memberi kabar dirinya di Hari ini. Dan Ara memberitahukan rencananya untuk membuka sebuah restoran kecil di Korea, Ara akan menetap di Korea sendiri.
Tidak lupa Jee, Minha, dan Hea akan menemani keseharian Ara selama di Korea. Saat ini Jee sedang berada di rumah Ara setelah mereka berdua kembali dari sebuah pameran lukisan.
Pertemanan mereka tiada hari tanpa berkumpul, jadi pada saat Jee berada di rumah Ara, Minha dan Hea pun menyusul ke rumah Ara. Bukan karena diminta oleh Ara, tetapi keinginan mereka sendiri.
"Kamu yakin dengan keputusan kamu? " Jee bertanya kepada Ara karena mendengar Ara mengobrol dengan orang tuanya di balik handphone.
"Ya, aku sangat yakin. " Jawab Ara sambil duduk berhadapan dengan Jee dan menikmati jajanan yang mereka beli tadi.
"Apakah dari awal kamu bertujuan untuk membuka sebuah restoran di sini? " Jee terus bertanya.
"Aahh, sebenarnya tidak. Awal aku datang kemari karena aku ingin mencari pekerjaan di sebuah perusahaan besar di sini, tetapi karena kalian berkata kalau masakan aku sangat enak dan menyarankan membuka restoran, aku jadi berfikir seperti itu. " Cerita dari Ara yang seru.
"Oh, ternyata karena kami? " Tanya Jee dengan santai.
"Lebih tepatnya seperti itu. Hehehe. " Jawab Ara.
"Hahahaha. wuaahh, kami tersanjung dengan itu. " Ucap Jee.
"Hahaha, ini sangat enak. " Kata Ara menikmati jajanan di Korea.
Beberapa menit Ara dan Jee berbincang dan bercerita, Hea juga Minha berkunjung ke rumah Ara dengan tiba-tiba tanpa memberitahu Ara.
Ara terkejut karena dia tidak mempersiapkan apapun di rumah. Dan Ara kebingungan saat Hea dan Minha datang.
"Ting tong, ting tong. " Bel rumah berbunyi.
"Oh, siapa itu? " Ara bertanya kepada Jee yang sedang bersamanya.
"Aku tidak tahu. " Jawab Jee benar-benar tidak mengetahui.
"Aku akan melihatnya sebentar. " Kata Ara beranjak dari tempat dia duduk.
Ara mengintip pada lubang pintu kamarnya yang bisa
memperlihatkan siapa yang ada di balik pintu rumahnya.
"Siapa Ara? " Jee dari bertanya sambil menonton tv.
"Wuaaahh, Hea dan Minha datang kemari. " Ucap Ara setelah melihat dari lubang kecil pada pintunya.
"Ha? Mereka datang kemari? " Jee kembali bertanya karena terkejut juga.
"Iya. " Jawab Ara sambil membukakan pintu untuk Hea dan Minha.
Hea dan Minha kemudian masuk ke dalam rumah Ara dengan mengejutkan Ara, tetap merekapun juga terkejut dengan keberadaan Jee di rumah Ara.
"Haiiii, " dengan wajah ceria Minha menyapa Ara.
"Wuaahhh, kalian disini juga. " Kata Ara yang sangat senang saat dikunjungi oleh teman-temannya.
"Astaga, ternyata Jee ada di sini juga. " Hea berkata dengan wajah terkejutnya yang lucu.
"Iya, aku juga terkejut dengan situasi ini. Kita bisa tiba-tiba berkumpul tanpa ada janji terlebih dahulu. Heheheh. " Jawab Jee yang duduk.
"Hahahaha, sangat menggelikan. Kalian duduk dulu kemari! " Ara menyuruh Hea dan Minha.
"Ah iya, terimakasih banyak. " Jawab Minha.
Ara kemudian kembali ke dapur mengambilkan minum untuk Minha dan Hea.
Lalu Jee, Minha, dan Hea duduk bersama sambil menonton tv untuk mengobrol dan bercerita.
Mereka berempat baru dua hari kenal dan mereka sangat mudah berteman.
Hari inipun mereka berempat akan saling bercerita kegiatan mereka masing-masing sambil makan cemilan di rumah Ara.
"Kalian darimana? " Ara bertanya kepada Minha.
"Aku tadi baru saja dari toko souvenir. " Jawab Hea.
"Aahh, bagaimana toko kamu? " Ara ingin tahu cerita Hea.
"Toko lumayan rame, tadi juga banyak sekali yang membeli hingga beberapa box. " Jawab Hea.
"Wuaahhh, luar biasa. " Kata Ara kagum.
"Oh iya, kalian juga kenapa bisa Jee ada di sini? " Hea balik bertanya.
"Ahh, aku diajak Jee melihat pameran lukisan. Karena aku sedang tidak ada kegiatan, jadi aku temani Jee saja. " Jawab Ara.
"Minha, jam segini kamu di sini apa tidak ada kegiatan? " Jee bertanya kepada Minha yang bekerja sebagai selebgram.
"Ha? Kalau aku bekerja sesuka hati aku. Hehehe. " Jawab Minha.
"Wuaahh, enak sekali. " Kata Jee.
"Huft, kalian bertiga sudah mempunyai pekerjaan semua. Sedangkan aku baru saja ke negara ini dan tidak memiliki pekerjaan. " Ara berkata dengan raut wajah yang sedih.
"Tidak begitu Ara,, kamu pasti akan sukses di negara ini. Ngomong-ngomong, kapan rencana kamu membuka restoran kecil akan kamu laksanakan? " Minha bertanya dengan membuat ekspresi senang agar Ara tidak sedih.
"Besok mungkin aku akan ke tempat itu untuk melihat. " Jawab Ara yang sudah mendapatkan tempat.
"Wuaahh, mau aku temani? " Hea menawarkan diri.
"Dengan senang hati. " Ara menjawab dengan wajah tersenyum senang.
Jee, Hea, dan Minha sangat betah sekali jika berada di rumah Ara karena rumah Ara sangat nyaman dan bersih.
Ara memang baru saja pindah ke negara orang lain,tetapi dia sudah bisa mandiri seperti mengurus rumah dan bergaul dengan teman yang baik.
Setelah mereka bertiga berkumpul, masing-masing pulang dengan sendirinya. Pertama kali yang pulang yaitu Jee karena dia sudah lama sekali berada di rumah Ara.
"Ara, aku pulang duluan ya. " Kata Jee.
"Loh, kenapa terburu-buru? " Ara bertanya.
"Ya, aku ada keperluan. " Jawab Jee.
"Aahhh, oke baiklah. " Jawab Ara.
"Sampai berjumpa lagi. " Ucap Jee.
"Hati-hati ya,,,, " Kata Ara dengan manis.
Jee pun akhirnya pulang, dan di rumah masih ada Hea dan Minha.
Mereka bertiga kembali berbincang dan bercanda. Apapun mereka obrolkan menjadi hal seru.
"Minha, bagaimana awalnya kamu bisa menjadi selebgram seperti sekarang? " Ara hanya bertanya saja.
"Sebenarnya aku hanya hobi saja karena suka dengan media sosial. Heheh. " Jawab Minha dengan bercanda.
"Aahh, hebat. " Kata Ara memuji Minha secara langsung.
"Ah tidak, jangan berlebihan seperti itu. " Kata Minha sedikit malu.
"Ech, kalian tidak lapar? " Ara bertanya kepada kedua temannya.
"Iya nih. " Jawab Hea sangat jujur.
"Kita pesan makanan saja ya? " Ara memberi tawaran kepada Hea dan Minha.
Kemudian Ara memesan beberapa makanan berat untuk mereka bertiga dan minuman yang segar juga menambah cemilan untuk menemani makan mereka.
Memesan makanan salah satu cara Ara ketika dia malas memasak tetapi ingin makan enak.
Sambil menunggu makanan datang, mereka bertiga pun bermain sebuah permainan sebentar dengan sangat seru. Ada yang kalah dan ada yang menang. Keseruan mereka tak henti-hentinya sampai makanan mereka pun datang. Masih panas dan enak untuk di santap.
"Wuaahh,sepertinya enak ini. " Kata Ara dengan melihat makanan yang dia buka.
"Sepertinya yang ini juga enak. " Ucap Hea dengan melihat makanan didepannya.
"Ayo kita makan!!!! Selamat makaaaaan,,, " Kata Ara bersemangat.
Hea, Ara, dan Minha asyik menyantap hidangan mereka yang mereka pesan, harga murah namun lezat. Prinsip Ara saat dirinya kelaparan.