Mobil hitam itu melaju dengan kecepatan sedang membelah padatnya jalanan kota. Rama yang mengemudikan itu, Nata duduk di sampingnya dan Lingga menguasai jok belakang. Selepas Rama menebus sebuah biaya puskemas dan obat-obatan untuk rawat jalan, sebab Lingga gak mau menginap untuk satu malam, dia mengajak Lingga untuk keluar dari sana. Pergi meninggalkan tempat itu. Entah bagaimana kisahnya, Lingga bisa berakhir di puskemas daerah jauh dari pusat kota. Bahkan bisa dibilang, itu memakan waktu hampir satu jam untuk kembali ke pusat kota dan sampai je rumah mereka.
"Lo bener-bener gak mau cerita apapun?" tanya Rama pada akhirnya. Dia melirik ke arah Lingga memalui kaca persegi yang tergantung di depannya. Lingga hanya tersenyum ringan. Menggelengkan kepalanya. Jelas-jelas Lingga masih belum mau mengulas apa yang sebenarnya terjadi padanya.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com