"Farel..."
Deg!
Farel tau suara itu, suara lembut nan candu, suara yang selalu ia rindukan dan suara yang selalu ia ingat dalam pikiran. Perlahan ia mendongakan kepalanya, menatap seseorang yang sangat ia kenali, memakai pakaian ala pengawal. Dapat dipastikan ekpresi para pengawal itu bagaimana— sulit didefinisikan oleh kata-kata. Mereka seolah merasa shock mengetahui hal itu.
Detik berikutnya Farel menjatuhkan uang miliknya dan segera memeluk tubuh istrinya, "Sayang kau tau seberapa bahaya ini, hm? Kau juga akan kepanasan di dalam sini," kata Farel semabei melepaskan pelukannya lalu tangannya terulur membingkai wajah cantik istrinya.
Sulit dipercaya, bahkan mata mereka kini sudah mulai berkaca-kaca, merasa rindu walau baru satu Minggu mereka berpisah.
Alea ikut mengulurkan tangannya, mengusap rahang tegas Farel penuh kasih sayang, "Kau baik-baik saja, suamiku?"
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com