Tidak lama mereka bersilahturahmi kerumah Bibi Asih, dan mereka pulang dengan segera. Sedikit berat hati bagi Bibi Asih. Mereka kesana hanya sebentar saja.
Bibi ingin mereka menginap, namun karena ada keperluan blain yang harus dikerjakan hari ini.
Bibi Minah menitihkan air mata. Si masih ingat saat Nirmala remaja bersamanya seperti anak kandungnya sendiri.
Masih ingat dalam pikirannya Bibi Asih saat Nirmala dulu menderita penyakit leukemia yang dikiranya dia tidak akan bisa bertahan hidup lama lagi namun dapat kehendak tuhan nirmala bisa saya sampai sekarang.
Bibi Asih tersenyum melihat Nirmala sehat dan sembuh dari penyakitnya.
Bibi juga berdoa semoga dia lekas dikaruniai keturunan yang sudah diharapkan oleh kedua orang tua mereka.
****
Di tengah perjalanan Nirmala merasakan nyeri pada perut nya tidak biasanya dia sakit seperti itu.
"Sayangku,, sakit sekali perut aku!"
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com