Pagi itu Nirmana dan Kevin bercanda di ruang meja makan bersama mereka saling pandang memandang hingga membuat bibit ijah malu untuk melihat mereka berdua.
Tak pernah lepas dari pandangan mereka saling beradu pandang satu sama lain. Nasi yang mereka ambil di piring tidak kunjung di makan oleh mereka. Mereka berkali-kali mengaduk-aduk nasi itu hingga nasi berputar tinggal berapa putaran.
Dari jauh Icha masih memandang mereka dengan mengintip lewat pintu dapur meja makan yang jaraknya tidak terlalu jauh.
Beginilah orang yang lagi kasmaran. Bawaannya senyum-senyum terus sampai makan lihat nasi pun rasanya perut sudah kenyang. Mangkanya banyak orang mengartikan bahwa cinta itu gila.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com