Lucas menatap Keynan marah, gadis itu dengan mudah menggotes perut tunangannya hingga Yuki memekik keras karena kaget.
"Keynan," geram sang pemuda.
"Maaf maaf gue nggak bermaksud, gue terpaksa, tolong jangan benci gue, kalo waktunya udah tepat gue bakalan bantuin kalian, sekarang gue pergi dulu, dan ini, tolong bawa ini, gue bakalan hubungin kalian ke sini, jangan sampe hilang," Keynan dengan tergesa-gesa memberikan sebuah ponsel lama kepada Arjun, "Bawa Yuki ke desa, di sana ada bidan kan, gue pergi dulu, Hendry sama gue, dia nggak papa, gimanapun kalian temen gue, gue nggak bakal hianatin kalian, inget itu, gue lakuin ini karena terpaksa, ada satu nomor di situ, hubungin kesana kalo kalian lagi dalam bahaya,"
"Keynan sebenenya lo siapa?" tanya Juwita bingung.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com