Mata yang merah terisi oleh kesedihan dan derita menatap Seok Jin dengan hampa tanpa nyawa, dingin dibalut oleh serpihan salju yang berjatuhan dari ranting-ranting pohon. Tubuh berbahu besar itu bergetar, mulutnya menganga dan ketakutan berada di ujung lidahnya. Seok Jin mengeri sendiri menyaksikan mayat itu memandanginya tepat di atasnya.
Ketakutan yang berubah seperti bom itu meledak dalam gengaman tangan Kyun Sook.
Pria tampan itu datang tepat waktu, sebelum Seok Jin berteriak.
''AAAHH, HWAAA!!!'' teriakan kedua lolos saat Seok Jin menarik tangan Kyun Sook dari mulutnya.
''Tenanglah! Kendalikan dirimu!'' seru Kyun Sook sambil menutup kembali mulut Seok Jin dari belakang.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com