''Akhirnya kalian datang. Aku merasa bersalah karena meminta Hwa Sun melempar walkie talkienya. Maafkan aku atas itu,'' sesal Yeo Han.
''Kenapa kau bilang begitu, bocah bodoh. Kalua bukan karena mu, kita pasti berakhir saat itu juga. Tiga gadis ini bilang, kalau ia sedang mencari seorang temannya,'' Yi Dam berucap seraya menatap Na Na yang tersandar.
''Dia sudah cukup lama berlari. Aku memintanya untuk tidak berdiri. Kurasa kita tidak bisa membawanya berjalan,'' ujar Yeo Han.
''Na na,'' sebut seorang gadis berambut merah. Angin berembus ketika gadis itu melewati Yeo Han.
Kemudian dua gadis lainnya mendekati Na Na. ''Aku khawatir sekali setelah kehilanganmu selama seharian. Kemana saja kau, hah?'' tanya gadis berambut keriting.
Na Na tersenyum kecut, matanya berair hendak menangis. ''Maafkan aku, aku tidak bisa membiarkan kita mati kelaparan. Terpaksa aku pergi untuk mencari makan,'' ujar Na Na.
Ketiga berpelukan melepas kerinduan dan kekhawatiran yang terjalin selama ini.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com