Lima belas menit sebelumnya. Sinar matahari redup, senja mulai ditutupi oleh kegelapan. setelah hujan berlalu beberapa saat lalu masih mempengaruhi suhu udara. Rasa lelah dan cuaca yang sejuk membuat kakek Seo dan nenek Nam tertidur lelap sekali. Di toko kecil itu, hanya dua yang tak dapat tidur. Nenek Kadam dan Belia. Gadis kecil nan pemberani ini sejak tadi duduk merapatkan punggung di tembok sambil memegang pisau. Meski matanya telah kuning kemerahan karena menahan kantuk, tapi tak kuat juga pada akhirnya. Kelopak matanya perlahan turun dan turun hingga tertutup sempurna. Tak lama, suara tembakan membuat ia terusik. Segera gadis itu berbalik dan berlari keluar toko.
Suara pistol milik Si Hoon dan Henry mendadak berhenti. Belia pergi meninggalkan para lansia untuk mencari sumber suara tersebut. Ia berkeliling sendirian, kalau ada zombi yang menyerang maka tak segan-segan disabetnya dengan pisau.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com