Dua pasang kaki yang melangkah ke depan lekas ditarik oleh kakek Shin dan dua tentara itu pun jatuh di lantai.
''Argggrr! Sialan!'' kesal si tentara bertopi sambil menggempar lantai dengan kepalan tangannya.
''Cari mati kau hah!'' Si tentara kurus menendang wajah kakek Shin yang memegangi erat-erat kedua kaki mereka. ''Lepaskan kakiku, tua bangka!''
Semakin ditentang, kedua lengannya menjerat dua kaki tentara itu kuat-kuat. ''Aghh ... apa yang kalian tunggu, Bodoh! Cepat pergi dari sini!'' Kakek Shin berteriak.
Nenek Soo Jin menangis tersedu-sedu. Ia menggeleng tak tega. Sementara kakek Seo yang melihat temannya teraniaya, ingin melakukan perlawanan, tetapi ditahan nenek Nam.
''Tidak, Seo! Kita harus pergi sekarang!'' bisik nenek Nam.
''Akan kuberi pelajaran kau setelah ini, Kakek tua bodoh!'' Bentak si tentara kurus. Kedua tentara itu terus saja menendang wajah dan pundak kakek Shin. Bahkan sampai memar berdarah-darah.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com