Pagi-pagi keesokan harinya, sebelum pelajaran pertama dimulai, semua siswa dikumpulkan di auditorium. Sedikit di luar kebiasaan, mengingat tak ada event apapun dalam waktu dekat yang perlu diumumkan, dan hal ini mau tak mau mengundang banyak pertanyaan dari para siswa. Banyak yang keheranan karena hanya pengumuman biasa.
Keheranan berubah jadi kekagetan saat Kepala Sekolah bicara langsung di sesi terakhir. Dengan jelas beliau menyebut segala tindak perundungan dalam bentuk apapun akan ditindak tegas, tidak main-main, dan jika perlu akan dilaporkan ke polisi. Semua mata memandang ke arah Ralin yang hanya berdiri mematung dengan wajah datar, dan Yuga yang berdiri sambil bersedekap, masih dengan sikap pongah dan arogannya. Seolah mengamini, Kepala Sekolah dengan jelas memaparkan apa yang saat ini dialami Yuga dan juga Ralin, lalu tindakan tegas apa yang diinginkan kedua orang tua mereka saat dalang perundungan nanti ditemukan.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com