~~~sebelum bel berbunyi pada saat~~~ ~~tengah malam~~
00:00
Wush... Deruan angin kencang yang tak biasa terdengar dari arah selatan District sevent
"akan terjadi badai"
Ucap seorang petapa tua yang menjaga perpustakaan kerajaan dia berdiri di depan sebuah jendela raksasa memandang sekitar penuh rasa cemas
Hal yang sangat ia takutkan telah terjadi
Suara deruan hujan mulai terdengar perlahan lahan semakin deras yang menyebabkan tempat pembelanjaan yang berada di sebelah perpustakaan berubah menjadi layaknya semut yang berhamburan kesana kemari semua orang yang sedang enak nya berdagang mulai mengemasi dagangannya sedangkan para pembeli masih bersikeras menyelesaikan pembelanjaan
namun badai tak mau menunggu lama lagi suara halilintar menggelegar terdengar tepat di atas kastil perpustakaan itu kemudian di ikuti dengan cahaya yang masuk dari jendela besar tadi menembus ke dalam sehingga memperlihatkan seisi ruangan
Ruangan yang di penuhi dengan buku serta terdapat seseorang wanita yang bernama illya De Latof putri dari raja sekaligus kakak tertuanya Asslan yang memang sedang berada di perpustakaan untuk mempelajari tentang Alcemis terutama tentang bab yang sedang di cari raja yaitu keabadian,wanita itu sedang duduk membelakangi petapa tua tersebut
Petapa tua itu menanyai illya tentang bagaimana pendapat nya mengenai badai yang sedang mengamuk di luar
"...."
Tak ada jawaban
Memang Illya selalu terlihat selalu terdiam membisu tatkala sedang membaca buku nya namun tak selalu terdiam ketika ada yang menanyai nya hal itu membuat petapa tua itu menanyai sekali lagi dengan suara yang agak keras terhadapnya namun masih belum ada jawaban yang terlontar dari mulutnya
" Emm nona tak seharusnya pem..."
Sebelum pepatah tua itu selesai mengatakan apa yang hendak dia katakan sebuah sabit yang teramat sangat besar telah menembus dadanya dan
Blast... Brukk!
Setelah sabit itu di tarik keluar ,tersungkur lah pria tua tersebut di ikuti dengan darah yang merembes dari dalam pakaian yang ia kenakan
Dari belakang tampak samar samar wajah wanita muda dengan mata birunya tanpa ekspresi sambil mengucap
"calmati nella natura lì"
Setelah menurunkan sabitnya yang sangat besar itu ia kembali mengatakan "illusion la dimensione" Kemudian sabit itu mulai terkikis dan menghilang yang tersisa adalah sebuah belatih kecil di tanggannya yang tadinya ia gunakan untuk memegang sebuah sabit besar
"Emmm..."
Terlihat wanita itu menimbang nimbang seperti hendak mengucapkan sesuatu
"Hemm seharus nya dia ada di sini "
Dia pun berjalan melewati mayat petapa tua tersebut dan wanita itu mendatangi illya De Latof dan mencabut sebuah alat aneh seperti capit dan nampaknya bukan sihir
alat itu nampak seperti cakar elang yang terbuat dari besi serta mampu mengeluarkan listrik,setelah ia cabut illya sadar dari lamunan nya seperti nampaknya dia pingsan saat terjepit benda itu
"Aahh... Siapa kau!!! Aggrh tanganku tak dapat di gerakan...? APA MAU MU!" Ucap ilya panik dan mulai berusaha menggerakkan seluruh badannya namun semua usahanya gagal dia hanya mampu nenggerakkan leher keatas saja semua tubuhnya serasa mati rasa
"Maaf kan aku Nonno aku tak mau melibatkan mu dan mengancam keberadaanku" Sambil melipat benda itu dan memasukan nya ke dalam kantong belakang kemudian ia pergi menuju petapa tua itu dan segera mencari kunci yang terletak di lehernya
" Ah ketemu... Etto. Nonno kau tak perlu cemas syarafmu akan kembali normal dalam 2jam karna listrik kejut buatan kami tidak mematikan namun sangat efektif" Ucapannya mengarah ke illya De Latof yang memang berusaha menggerakan tubuhnya
Setelah menemukan apa yang ia cari dia pun pergi meninggalkan illya beserta mayat petapa tua itu namun sesaat ia membuka pintu ia pun berhenti menengok kembali leluhurnya yang sesuai penglihatan illusion of the mirror blood bahwa kelak leluhurnya itu akan tewas di tangan Asslan,
Mengingat akan hal itu darah yang ada di tubuh nya mulai memanas entah mengapa menurut dia semua hal kekacauan yang dia temui adalah perbuatan Asslan De' Latof XII

Dia pun segera bergegas pergi dari tempat itu sambil melihat sebuah buku yang dia ambil dari illiya De' latof
"Dari yang ku baca kunci ini dapat membuka pintu bagian dalam istana,menurutku seharus nya kunci ini juga dapat membuka pintu belakang istana juga"
Ucap wanita itu dengan tetap membuka dan memandangi buku yang dia ambil tersebut kemudian ia mulai berlari saat melihat ternyata di ujung lorong terlihat 2 bayangan dari sebuah pantulan cahaya lilin yang bergerak mendekati lorong yang kini mina tempati dia akhirnya bersembunyi di balik sebuah vas dan melihat dari sela sela nya nampak dua pengawas yang sedang bertugas mengawasi.
"L... Kau mendengar sesuatu?"
ucap salah satu pencegahan tersebut curiga kemudian itu salah satunya menjawab
". Entahlah... Aku hanya mendengar suaramu saja"
Timpalnya.Perempuan tersebut berhasil
melepaskan diri dari pandangan mereka. Kemudian perempuan itu bergerak perlahan dan menuju ke persimpangan lorong lainnya dia kini sudah mengambil 2 benda yang sangat penting
Dia kini berada di balik tembok yang memang sudah berada di sana dia mengambil kembali kunci yang dia dapatkan dengan cara paksa dari pastur itu.
" Sepertinya aku harus bergegas keluar dari kastil ini"
kemudian wanita itu mulai berlari ke arah jendela ujung lorong tersebut sambil mengambil sebuah benda yang berada di saku belakang nya,kemudian terlihat sebuah bola bola kecil yang ia keluarkan dari saku belakangnya
sontak prajurit yang sebelumnya tidak menyadari keberadaan perempuan itu mulai berteriak
"Siapa kau! cepat kembali ke sini"
Dia tidak menyadari langkah kakinya terdengar di telinga penjaga tersebut padahal seharusnya suara langkah kakinya sudah terhalang keributan yang disebabkan oleh badai yang sedang mengamuk di luar sana namun hal itu sudah terlewat kini wanita itu sudah terpergok oleh para penjaga kastil
"Perkenalkan namaku adalah Mina Silviana dan aku Rogha Athena!"
Ucapnya seraya melemparkan sebuah bola-bola kecil tadi ke arah para penjaga tersebut dan perlahan bola-bola kecil tersebut mengeluarkan asap,untuk para penjaga tersebut mengira itu adalah sebuah sihir dan berteriak
"Tidak mungkin Rogha dari dewa kami datang tanpa sepengetahuan raja kami"
timpal mereka tidak percaya dengan kata-kata yang di jelaskan Mina. Mendengar kata-kata yang di lontarkan kembali oleh para penjaga tersebut Mina seolah tidak peduli dan melemparkan 1 bola bola lainnya ke arah jendela, dengan itu kaca yang tadinya nya utuh kini menjadi pecah dan membuat pelarian Mina berhasil kemudian bola bola yang tadi mana dilemparkan kini mulai mengeluarkan asap yang sangat tebal sehingga para penjaga tersebut tidak berani melewatinya
Bruuk...
Mina tersungkur jatuh dari lantai 3 dia tidak menyadari bahwa ternyata jarak dari lantai 1 ke lantai 3 kastil sangat tinggi sehingga baju lengan kirinya sobek karena tadi bergesekan dengan jendela dan juga di perparah dengan kain yang tak mampu menahan hentakan ketika dia mendarat
"Ah... Padahal ini baju yang sudah ku persiapan untuk berhadapan dengan Asslan De' Latof XII"
ucapnya seraya bangkit dan berjalan masuk ke dalam gang sempit dia kemudian mengucapkan sebuah mantra
"Doppelganger l'ombra"
Kemudian nampak sebuah bayangan dari balik bayangan mina yang terseret keluar bayangan itu tampak dengan cepat melesat pergi kearah pilar Tree of The Rookie
kemudian Mina mengeluarkan sebuah benda yang tampak seperti jangkar namun memiliki pegangan , dia pun mengarahkannya ke atas sebuah gedung di samping Castil tadi,gedung itu tampak lebih tinggi daripada kastil di bagian atasnya terdapat sebuah jam besar yang menunjukkan sudah pukul
01:00
"Ah sial aku terlambat kini mungkin dia sudah pergi"
Tatap mina dengan melihat kemana arah bayangan itu pergi,Mina kemudian bergegas mengangkat benda tersebut dan menekan sebuah pelatuk saat itu juga jangkar yang tadinya menempel benda itu mulai terhempas ke arah atas menara itu dan ketika Mina menekan kembali pelatuk tersebut jangkar beserta alat itu mulai saling tarik-menarik yang mana mengangkat tubuh Mina ke atas menara
Street...
Dalam perjalan keatas sambil berpegangan dengan pegangan dari jangkat itu,tali tersebut perlahan menggulung Dia pun melihat sekeliling tampak dari kejauhan sejauh mata memandang sebuah tebing melingkari tempat itu
"Kalau seperti ini bagaimana aku bisa keluar dari tempat ini"
dia melihat ke atas hanya nampak langit-langit sebuah gua tanpa jalan keluar sama sekali, meskipun tempat itu berada di dalam sebuah gua namun tempat itu sangat luas layaknya sebuah kota yang terpendam
di tengah-tengahnya terdapat sebuah batu yang tersusun sampai ke atas langit-langit yang mana bayangan tadi tertuju dan di sekitarnya terdapat beberapa kumpulan bangunan bangunan yang terpencar menjadi 4 bagian atau 4 arah mata angin.
Di Timur terlihat bangunan yang sangat mewah tampak seperti sebuah tempat yang bagus
Di bagian Barat terlihat bangunan yang kumuh dengan pemandangan yang suram
Di bagian Utara ada sebuah bangunan yang dimana semua orang-orang yang berada di sekitarnya terlihat sangat tertutup mengenakan tudung yang menutupi sebagian wajah mereka dan berjalan cukup cepat seakan-akan mereka sangat merahasiakan sesuatu yang mereka bawa dan identitas mereka
Namun di bagian Selatan sangat berbeda hanya terlihat rumah rumah kosong tanpa penghuni namun selalu terdengar suara mengerikan seperti teriakan seseorang
Di sekitarnya terdapat dinding-dinding yang menghalangi akses masuk semua orang,serta dinding tersebut tidak memiliki pintu maupun gerbang untuk masuk ke dalamnya.
Mina pun dibuat penasaran terhadap suara tersebut,sehingga setelah mencapai atap kastil tersebut mina pun pergi menuju kearah selatan Dimana saat dia membaca buku yang dia peroleh ternyata tempat yang ia kini injak bernama wilayah kumuh yang terbagi menjadi
~Dark market~
~Dark territory~
~Tree Of The Rookie~
~District Paus~
~Anubies~
namun langkah kakinya pun terhenti ketika dia melihat di tangannya tersebut sebuah jarum yang sedang menunjukkan angka satu dan jarum lain menunjukkan angka 25 dia pun mengatakan
" oh sial aku terlambat aku harus ku bergegas menuju ke istana"
Ucap mina yang akhirnya pergi meninggalkan wilayah yang aneh tersebut yang kemudian terdengar suara teriakan orang yang semakin menjadi-jadi namun mina berusaha untuk mengabaikan suara itu dengan segera melompat ke arah sebuah bangunan yang lebih rendah daripada menara itu seperti layaknya melompati batu-batu di kolam mina dengan mudah melompat dari satu atap ke atap lain karena memang di kota itu antara satu atap dan kata selain itu sangat berdekatan
mina bergegas menuju ke arah timur di mana district paus itu berada.Mina mengetahui letak darah itu dari buku yang ia baca tadi sebelum dia membunuh petapa tua tersebut dan dia juga membuat illia De' latof yang sedang membaca buku sambil tersenyum senyummu . Meskipun mina tidak terlalu tertarik namun rasa penasarannya akan sebuah buku itu dia pun melemparkan besi yang menyerupai sebuah cakar selepas itu besi itu melekat di dadanya illia De' latof dan seketika itu pula putri raja tersebut tak mampu bergerak dan menjatuhkan buku tersebut melalui mina memungut nya
"Ah... "
Dia mendapatkan informasi yang sangat berharga mengenai semua lokasi kerajaan tempat-tempat strategis maupun perkembangan kerajaan tersebut dari era britania belum sebesar seperti sekarang ini
serta ada sedikit catatan yang mana dituliskan dengan sebuah pena yang mana itu menyebutkan tentang sebuah kunci yang dapat membuka apa saja yang berada di dalam istana dan kunci itu hanya ada 3 orang yang memilikinya yaitu raja sang pertapa tubuh serta Asslan sang penerus raja
Mina pun mulai bergegas karena memang waktu nya sangat terbatas dan saat dia hendak menuju ke District Paus dia pun melihat ada sebuah caravan yang sedang menuju ke dark market awalnya ia tidak peduli terhadap itu namun setelah dia perhatikan dengan seksama nampak sebuah apel yang sengaja dijatuhkan satu persatu dan hal itu mau manggil kecurigaan mina untuk bergerak menuju caravan tersebut
"Apel....?"
Entah mengapa mina tidak bisa menolak keingintahuannya sehingga ia merusak tujuan utamanya untuk mencari bukti bukti kuat dalam menggagalkan rencana raja untuk menjadikan aslan sebagai penerusnya.
Untuk beberapa alasan mina tidak segera langsung menuju ke caravan tersebut namun tetap mengikutinya sampai berada jauh dari District Paus itu
Setelah bebrapa jam ia mengikuti caravan tersebut sakunya berbunyi terlihat dia mengambil sebuah persegi seukuran telapaktangan lalu membicarakan sesuatu.
~06.00~
layaknya sebuah tempat sirkus serta di dalamnya terdapat banyak barang yang di kandangnya terdapat beberapa dari singa, gajah-gajah serta hewan-hewan lain namun caravan yang menuju ke sana tak nampak sedang membawa hewan-hewan
Mina melihat caravan tersebut sedang melaju kencang dan dengan di ikuti beberapa orang berkuda.
namun tak lama kemudian caravan itu terjungkil yang mengakibatkan semua orang di dalam nya keluar dan saat dia melihat seseorang yg keluar, kepalanya berdengung
"Nging...slamatkan aku"
Di fikiran nya terlintas wajah tak di kenali nya meminta pertolongan
Kemudian setelah beberapa saat kepalanya ter ngiang dengungan itu tiba tiba menghilang dia melihat bahwa para pemuda berkuda itu segera pergi meninggalkan caravan itu
"Apa yang terjadi "
ucap minum sambil mulai turun dari satu atap ke atau lainnya untuk mendekati caravan tersebut.beberapa orang pun juga mulai mendekati caravan tersebut
petugas caravan itu membuka penutup bagian belakangnya lalu ada beberapa laki-laki serta perempuan yang diikat tangan den kakinya nampak seperti seorang budak dan memang mereka itu adalah budak yang menjadi barang dagangan di dark market tersebut
dia tak terlalu peduli terhadap budak-budak itu namun mina tetap saja dia menuju ke dibangunan tersebut dengan tujuan mengamati dengan jelas para budak-budak tersebut untuk beberapa alasan. dia akan menjadi pengamat akan peristiwa yang menimpa mereka
~~jauh sebelum jam 00:00~~
"Lepaskan "
sentak klerisa sambil menghempaskan tangan nya dari pegangan para pria
entah kenapa semenjak kematian ayahnya 3 tahun yang lalu yang dibunuh oleh sang raja Latof De' Vinci dia kini terombang ambing dalam arusnya hidup
mulai dari cacian warga serta kini harus menahan rasa malu karena dia telah dibohongi oleh seorang pedagang dan menjualnya sebagai budak dan merenggut kebebasan nya namun klerisa sadar akan sebuah potensi.
Sekarang dia menjadi seorang budak namun dia tidak menyerah begitu saja karena dengan menyerah berarti dia pun juga menyerahkan tubuhnya kepada laki-laki yang akan membelinya nanti ketika dia sampai berada Black Market.
"Aggrh..."
Klerisa menggigit tangan salah satu pria. Melihat kelakuan klerisa para pria segera menguncinya dan beberapa dari mereka mencuri kesempatan menyentuh tubuh klerisa
"Dasar Jalang!!!"
Klerisa meronta ronta Namun usahanya ternyata sia-sia karena memang sejak dari kecil dia tidak pernah diajarkan tentang beladiri oleh ayahnya maupun saudaranya dan sekarang dia hanya berserah diri diikat pada sebuah rantai bersama orang-orang lain yang tidak ada satu pun dari mereka yang iya kenali
Ctarr...
Druk
Druk
Druk....
Caravan membawanya pergi dari pusat anubies ke pusat penjualan yang berada di wilayah kumuh
Di mana mereka membawanya kemudian selain itu Klerisa pun mulai mencari-cari sebuah cara agar bagaimana dia dapat meninggalkan jejak untuk seseorang yang baik hati yang dapat menolongnya
dia pun mengambil sebuah apel yang berada tepat di sampingnya
untuk seukuran apel,apel itu terlihat menjijikkan seakan-akan di dalamnya terdapat pada ribuan ulat dan dia juga berfikir bahwa apel apel itulah yang mungkin akan menjadi makan siangnya
sehingga dia juga berfikir untuk sekalian membuang apel tersebut satu persatu
Buk
1
.
.
2
..
.
3
Duk
setiap dia tidak melihat apel yang ia jatuhkan atau ketika caravan berbelok dia selalu melempar apel tersebut kembali sebagai pertanda
dia menggunakan apel tersebut untuk menghindari makanan makanan yang sangat menjijikkan
"Psst... Kau sedang apa"
ucap salah satu budak yang berada di depannya karena melihat tingkah laku Klerisa yang aneh sehingga dia pun menanyakan hal tersebut kepada Klerisa
"....."
Karena memang dari kecil Klerisa jarang berkomunikasi dengan lawan jenis dan dia hanya berkomunikasi saja dengan keluarganya dia jarang sekali keluar dan berinteraksi dengan lingkungan
sehingga Klerisa mengurungkan mengucapkan rencana yang dia buat kepada budak lainnya dengan ide melepaskan diri tersebut. Dia tidak ucapkan kepada budak laki-laki yang berada di depannya
"Hoi kau dengar aku"
suara budak laki-laki itu meninggi karena respon dari clarissa yang sangat tidak mengenakan yang menyebabkan caravan tiba-tiba berhenti dan para penjaga mulai mengecek kembali ke dalamnya
Penjaga itu melihat mereka semua di dalam,dalam keadaan baik baik saja, namun mereka melihat hal yang aneh karena Klerisa sedang memegang sebuah apel yang mana seharusnya belum saatnya untuk mereka memegang apel tersebut karena waktu makan mereka bukanlah tengah malam namun pagi hari
Grusak.....
para penjaga kemudian menarik Klerisa keluar sambil membentak
"dasar bodoh kau apakan makanan milik mu dan budak lainya"
ucap seorang penjaga disebut seraya mengambil sebuah cambuk dan mengibaskan nya dengan keras ke kaki clarissa
"Kya...mm....maaf tuan"
Klerisa merintih kesakitan karena dengan sekali ayunan cambuk, dapat melukai kaki kirinya dan menyebabkan sebuah goresan merah perlahan darah langsung merembes keluar dari luka yang dia peroleh tadi
Sang penjaga tersebut tidak peduli akan permintaan maaf yang diucapkan oleh Klerisa dan dia terus saja mencambuki sampai-sampai kaki kiri Klerisa benar-benar berdarah kemudian saat penjaga itu hendak mengambil satu buah pisau,
akhirnya penjaga lain pun mulai turun tangan,melihat partner nya bertingkahlaku berlebihan yang tadinya dia hanya melihat sambil terkekeh,Kemudian dia pun mengambil pisau pria tersebut sambil mendorongnya menjauh dari badan klerisa
"Apa kau hendak menurunkan kualitas dagang kita! Lihat cewek manis ini sampai terluka dan menangis"
pria itu menyentak pria yg tadinya mencambuki klerisa dan akhirnya dengan kesal Pria cambuk itu akhirnya kembali ke depan tanpa kata
"Apa kau masih bisa berdiri"
Tanya pria tersebut sambil mengulurkan tangannya
Namun klerisa tidak menerima bantuannya dan langsung berdiri sambil bergetar karena kaki kirinya terluka.
Melihat hal itu pria itu yang awalnya ramah kini mengamuk dan menangkap paksa klerisa lalu menarik rambutnya
"Dasar jalang berani beraninya kau mengabaikan perkataan ku padahal kalau saja kau bersikap baik padaku kau akan ku perlakukan sebagai budak special dan ku letakkan di depan caravan"
pekik pria itu marah sambil menjambak rambut klerisa ke atas dan tangan satunya meremas lehernya
"Ex...himmmm..."
klerisa meronta kesakitan dan tak bisa bernafas
Namun tangan sang penjaga itu pun melemas karena matanya melihat bahwa klerisa adalah budak yang terbilang sangat memiliki nilai jual tinggi dengan rambut hitam yang terurai ke belakang serta mata polosnya yang berwarna hitam membuat semua orang yang melihatnya ingin melindunginya
Terlebih tonjolan dadanya yang menyebabkan beberapa orang berfikir untuk meremasnya sehingga penjaga tersebut mengatakan dengan lembut di telinga
"aku akan membantu mu lepas dari sini tapi kau harus mmberikan aku sebuah service dengan kedua milikmu itu"
ucap pria itu sambil tangan nya hendak menyentuh dada klerisa
Namun entah dari mana badai tiba" turun yang terlihat sangat aneh karna di sana tak pernah sekalipun terjadi hujan karna ya di dalam goa tak mungkin turun hujan
"Cih... Sudah sana masuk kembali ke dalam caravan "
sambil melepaskan klerisa kembali ke dalam karavan dan segera bergegas menuju dark market.
Drap
Drap.
Drap
Setelah itu karavan mulai bergegas menuju ke dark market, sambil terseret-seret Klerisa pun segera menutupi bekas luka cambuk itu dengan sebuah kain kotor dan juga dia pun mengambil sebuah apel kembali dan menjatuhkannya.
Melihat apa yang dia kerjakan para budak yang lainnya juga pun mulai bertanya-tanya apa yang sedang ia rencanakan untuk kabur dari sini.
" Oh... Aku hanya mencoba keberuntungan ku bilamana ada seseorang yang yang menemukan apel ini dan mencurigai karavan yang kita tunggangi"
ucap klerisa seraya menutupi bekas luka tersebut
Mereka pun terheran-heran dan ada juga yang kembali ke posisi semula seakan-akan hal yang Klerisa lakukan sangat tidak berguna dan tidak ada hasilnya
Ada pula yang yang ikut membantu Klerisa dalam mengobati luka tersebut dia adalah seorang anak laki"kecil terlihat masih berusia 10th dengan rambut cepak pewarna coklat serta dengan menggunakan baju yang sangat kumuh anak laki-laki itu mengambilkan sebuah kain lusuh lalu dia membalut kainnya di kaki Klerisa untuk menghilangkan pendarahan
"Sebenarnya aku juga berpikir demikian namun aku tidak memiliki keberanian untuk melakukannya kak..."
Ucap anak tersebut dengan polos kemudian Klerisa pun meletakkan tangan kirinya ke ke atas kepalanya anak tersebut lalu mengelusnya secara perlahan
"Gpp dek kau nama nya siapa"
.
."....."
Entah mengapa mendengar jawaban yang tidak jelas akhirnya klerisa menyerah dan memandang ke arah belakang lagi
Kemudian kecepatan roda karavan semakin bertambah ketika sudah berada di depan dark market Klerisa pun menengok ke belakang dan mendapati sekelompok penyamun berkuda yang sedang mengejar caravan tersebut.
entah hoki atau tidak Klerisa Menaruh secercah harapan terakhirnya kepada para penyamun tersebut meskipun nasibnya sama-sama menjadi budak, namun setidaknya dia tidak sudi kalau yang menjual nya adalah saudagar yang dulunya mengkhianati ayahnya
Klerisa mengeluarkan kepalanya diantara cara selang pintu kain karavan tersebut lalu melambai-lambai kan tangannya seraya meminta tolong
Drap.
Drap.
Drap.
melihat gerak-gerik Klerisa para budak pun juga ikut-ikutan melakukan hal tersebut sehingga karavan yang tadinya stabil kini mulai bergerak tak beraturan dan pada akhirnya caravan tersebut terjungkil terbalik beserta kuda-kuda mereka yang yang terlepas dari ikatan caravan tersebut dan juga salah satu nya pergi entah kemana
Duark.... Kreek
"Adu du duh ... Kalian dasar tidak ber..."
tak sampai sang penjaga meneriaki para budak mereka kini telah terkepung oleh para penyamun bertopeng yang sedang menunggangi kuda tersebut.
Mereka terlihat gagah berani dengan berjumlah 7 dan mereka melingkari 7 arah mata angin dari caravan tersebut salah dari satu mereka membuka topengnya dan berkata
"Coba saja kalau kalian tidak melarikan diri, mungkin kami akan membebaskan salah satu dari kalian"
ancam pria tersebut namun ternyata saat dia melirik dan mengetahui keberadaan anak kecil yang berada di samping Klerisa yang sedang di dekap nya.anak kecil itu mengedipkan mata seakan akan memberikan sebuah peringatan keras kepada para penyamun tersebut
kemudian para penyamun tersebut meninggalkan mereka tanpa membawa apa-apa
"Syukur lah dewi athena menyelamatkan kita"
Sahut beberapa budak dan beberapa yang lainnya juga mengiyakan. kekacauan itu menyebabkan satu kuda terlepas namun saat mereka melihat di sekeliling ternyata mereka sudah berada di pintu masuk dark market
"Hemm,,,"
Berapa orang di sana memandangi mereka dengan aneh dan juga ada pula yang melihat mereka dari kejauhan semua mata tertuju pada mereka namun hal itu tidak bertahan lama 2 detik kemudian mereka pun melanjutkan aktivitas mereka tidak peduli dan tidak tahu apa-apa
sang penjaga pun langsung menaiki karavan yang telah terbalik tersebut kemudian meneriakan keras-keras
"Silahkan kalian pilih budak budak terbaik kami...!"
kami hanya menyediakan budak budak yang berada di kota Anubies dan untuk masalah harga kami mulai dari 1 Ryo 1gin"
(gin adalah mata uang di bawah Ryo 20gin setara dengan 1 Ryo)
Setelah mendengar pengumuman tersebut banyak warga berdatangan ke luar dan mulai melihat lihat apa yang sedang mereka lelang.