"AAARRRGGHH!!!" Rasa sakit itu semakin menjadi, Avan berteriak karena merasa tak tahan. Yang paling dia rasakan adalah rasa sakit luar biasa yang ada di kepalanya. Dia tak tahu mengapa hal ini bisa terjadi, padahal Avan tak mencoba untuk mengingat-ingat kejadian di masa lalu.
Avan terus berteriak-teriak tak karuan. Dia memegangi kepalanya dengan erat bersamaan dengan munculnya rasa sakit di punggung. Rasa sakit tersebut tadi sempat menghilang, sayangnya kini muncul kembali, membuat penderitaan lelaki ini semakin menjadi-jadi. Gabriel mencoba untuk memberikan Avan obat yang ada di tas Avan. Setelah meminumnya, dalam beberapa menit kemudian Avan tak sadarkan diri. Gabriel bisa bernafas lega setelah melihat sang adik kelas mulai tenang.
Gabriel pun membawa lelaki ini ke rumah sakit terdekat. Karena tak mau hal buruk terjadi padanya, terpaksa dia harus memeriksakan keadaan Avan. Dia tak bisa diam seperti ini lagi, Gabriel harus tahu apa yang terjadi kepada sang adik kelas.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com