webnovel

Eps. 9 Kotak Misterius

"Akh!" jerit Eloise saat sosok mata merah itu tiba-tiba bergerak, dan parahnya bergerak cepat menuju ke arahnya.

Kaaak!!! Terdengar suara kepakan sayap.

Sebuah makhluk hitap sedikit berbulu terbang. Beberapa menimpuk kepala Eloise.

"Kelelawar!" serunya, lalu mundur.

Nafasnya menjadi tak beraturan saat dirinya kembali di serbu puluhan kelelawar yang keluar dari rumah pohon.

Beberapa di antaranya kembali menimpuk wajahnya. Biji mata Eloise beradu dengan mata merah binatang yang menurutnya menjijikkan itu.

Hiss! Eloise pun segera menyapit binatang itu dengan dua jarinya kemudian melemparnya menjauh darinya.

Daripada berdiri di depan pintu dan terus terkena timpukan kelelawar, maka ia memutuskan untuk minggir daripada membuatnya kesal.

Lima menit kemudian dari rumah pohon itu terlihat sudah sepi. Tak ada lagi seekor kelelawar pun yang keluar dari sana.

"Sepertinya kelelawar itu sudah pergi semua." Eloise kemudian melangkahkan kakinya masuk ke rumah pohon.

Ia berjalan dengan pelan dan hati-hati.

"Tempat ini gelap sekali," gumamnya dengan mata bergerak liar menyapu seluruh isi ruangan.

"Bagaimana aku bisa melihat," gumamnya menatap tempat yang terlihat seperti malam hari meskipun masih siang hari.

Eloise kembali melangkah dengan pelan juga hati-hati.

Di tengah jalan ia melihat seperti ada sebuah celah di sisi dinding.

"Apakah itu jendela?" gumamnya, saat melihat seberkas sinar redup mengelilingi tempat itu.

Eloise pun bergegas menuju ke sisi timur. Dia meraba bagian tersebut dan menemukan sebuah kunci.

Klak! Dia pun menariknya ke kanan dan benar saja itu memang jendela yang kemudian terbuka setelah dia mendorongnya.

Cahaya dari luar kemudian masuk ke dalam membuat ruangan itu sedikit terang meskipun sebenarnya masih remang namun setidaknya dia bisa melihat dan berjalan tanpa perlu meraba lagi.

"Tempat apa sebenarnya ini," gumamnya, lalu kembali melangkah.

Ia berharap menemukan sesuatu di sana.

Dug! Kakinya terbentur sesuatu saat berjalan dan memaksanya berhenti.

"Apa ini?" pekiknya lalu menatap ke bawah, ada sebuah box kayu besar berukuran 60 x 70 senti di depannya.

Eloise kemudian menunduk hingga akhirnya berjongkok di depan box kayu tadi. Ia menyentuh tiap sisi kotak untuk mencari kunci atau sesuatu yang bisa membuka kotak itu karena ketika di sana suasana kembali gelap, tak ada jendela lagi seperti di depan.

"Ini sepertinya kuncinya," gumamnya, menemukan sisi menonjol, keras juga dingin seperti lapisan aluminium.

Ia kembali menggerakkan tangannya dengan liar di berbagai arah untuk membuka kunci tersebut, untungnya kunci itu terbuka saat dia menariknya ke atas.

Meskipun kotak tadi sudah terbuka lebar namun ia tak bisa melihat dengan jelas apa isinya.

"Aku akan melihatnya di bagian yang terang saja," tukasnya, lalu mendorong box tersebut setelah tak kuat menariknya.

Ia terus mendorong mundur mendekati pintu masuk tadi. Barulah ia kembali duduk setelah menemukan cahaya di dekat jendela tadi.

"Apa isinya?" Eloise lalu menunduk melihat isi kotak tersebut.

"I-ini..." betapa terkejutnya dia saat melihat isi kotak yang ternyata adalah buku.

Kotak tersebut berisi penuh buku-buku dan tak ada benda lainnya selain itu.

"Kukira aku akan menemukan harta karun di sini seperti dalam sebuah cerita," gumamnya terlihat kecewa karena hanya menemukan buku saja setelah ia membongkarnya.

Tak ada benda berharga seperti berlian, emas ataupun lainnya di sana.

Ia sampai mengangkat satu alisnya saat mengambil satu buku yang isinya tentang penguasaan bela diri.

"Di depan aku menemukan banyak senjata lalu di sini aku menemukan banyak buku," gumamnya lagi sembari memang kamu ujung dagunya yang terbelah cantik, untuk berpikir.

Eloise kemudian kembali berjalan sampai ke ujung ruangan. Di ujung ruangan dia kembali menemukan sebuah box.

"Aku harap ini kotak harta karun," gumamnya, lalu duduk berjongkok untuk memeriksanya.

Setelah tadi mengetahui di bagian mana kuncinya berada dan cara membuka pada box sebelumnya maka dengan mudah ia menemukan kuncinya, segera saja ia menariknya ke atas.

Klak !! Di saat kotak terbuka, Eloise segera memasukkan tangannya dalam kotak berukuran sama dengan sebelumnya.

"Kotak ini kosong." gumamnya hingga tangannya menyentuh dasar kotak yang berdebu dan menemukan sesuatu yang keras berbentuk lonjong seperti tulang.

"Akh!" jeritnya, ketika melihat apa yang dipegangnya adalah sebuah tengkorak.

Tepatnya bagian tulang tibia lengan seseorang.

Refleks, Eloise pun melempar tulang tersebut.

Ia tak habis pikir bagaimana bisa ada tengkorak dalam kotak tersebut. Namun untuk memperjelas semuanya maka ia pun mendorong kembali kota tersebut sampai ke ujung pintu dekat jendela, agar bisa melihatnya dengan jelas.

"Ini..." pekiknya tertahan saat melihat kerangka manusia utuh dalam kotak tersebut mengenakan pakaian seperti jubah di zaman kuno, juga ada perisai besi di sana.

Yang lebih mengejutkan lagi kerangka itu memegang sepucuk surat.

"Surat apa ini," gumam Eloise lalu mengambil surat tersebut.