Aku terlonjak dan hampir saja menjatuhkan ponsel Bimo karena tiba-tiba ada telepon. untung saja Bimo tidak serta merta bangun, dengan hati-hati ku letakkan kembali ponsel itu di tempatnya semula lalu membangunkan Bimo.
"Bim ... ada telpon tuh," ucapku seraya mengguncang bahu Bimo. Dia langsung membuka matanya seolah terkejut.
"Ada telepon," kataku dengan cengiran canggung. Hampir saja ketahuan aku melihat isi ponselnya.
Bimo meraih ponsel itu, lalu menekan tombol terima telepon dan menempelkan ponsel itu di telinga, sambil mengucek matanya. Itu kebiasaannya setelah bangun tidur, pasti dia mengucek mata sampai kesadarannya pulih.
Bimo mangangguk-angguk, mendengarkan orang di seberang telepon bicara sambil sesekali menanggapi dengan 'hmmh ...' atau 'yaaa' atau 'oke'
Aku diam memperhatikannya sambil makan es krim ku yang tinggal setengah dan sudah agak mencair.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com