Drrtt ... ddrrtt ...
Nama Bimo tertera di layar ponselku, segera ku angkat telponnya dengan girang.
"Halo, Bim! Hehe udah mulai latihannya?"
"Halo, maaf benar ini temennya Bimo? Bisa minta tolong hubungi keluarganya Bimo? Dia sekarang lagi di bawa ke rumah sakit."
"HHHAAAAH?!"
Seketika panik menyerangku. "B-bimo nya kenapa dibawa kerumah sakit?" tanyaku dengan tergagap.
"Tadi tiba-tiba ada orang yang masuk ke Dojang terus nyerang Bimo, nusuk pake pisau."
"Astaghfirullah haladziim ... terus Bimonya gimana?" hampir menangis aku saat ini.
"Nanti aja jelasinnya, bisa minta tolong hubungi keluarganya dulu? Darurat nih," ujar orang di seberang telpon terburu.
"I-iya, saya kasih kabar mamanya dulu, tapi di bawa ke rumah sakit mana?"
"RSUD"
"Oke, makasih."
Kututup segera telepon orang tadi, segera mencari nama Ibas di ponselku.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com