Raya langsung berlari ke dalam gedung rumah sakit setelah menyerahkan helm pada sang driver. Untung saja ia masih punya saldo gopay di akunnya, kalau tidak, ia pasti akan jadi kerepotan membayar karena melupakan dompetnya di kantor. Tergopoh ia mnghampiri sang mamah yang nampak duduk di kursi tunggu depan ruang IGD bersama bi Marni, wajah mereka begitu khawatir.
"Mamah!!" serunya kala baru saja sampai di hadapan sang mamah, dengan napas tersengal. Air mata sedikit tampak menggenang di mata sang mamah yang tampak mulai keriput, bi Marni juga tampak menahan tangis di tempatnya. Membuat Raya jadi merasa lebih panik lagi.
"Ray ...." pecah tangis sang mamah di pelukan Raya. Gadis itu segera menyusut air matanya, berusaha menjadi sandaran bagi sang ibu. Membiarkan wanita yang melahirkannya menumpahkan rasa sesak nya dipelukan sang anak.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com