Hari semakin hari, hubungan antara Amel dan Gavin semakin renggang. Tidak ada obrolan hangat sebelum tidur, tidak ada kecupan hangat di pagi hari, tidak ada pula pelukan hangat sehabis Gavin pulang kantor.
Semuanya terasa asing. Amel masih menjalani kewajibannya sebagai istri, dari melayani Gavin dari semuanya, namun yang Amel rasakan hanya rasa hambar. Amel tidak merasakan kalau Gavin melakukannya dengan cinta, tapi nafsu. Amel juga masih menyiapkan sarapan, kemeja dan keperluan yang lain, karena memang itu tanggung jawabanya.
Seperti pagi ini, Amel dan Gavin hanya diam diamana layaknya orang asing sambil memakan sarapan masing masing. Amel tidak berbicara maupun Gavin. Amel menunggu Gavin menceritakan secara langsung, perselingkuhan Gavin dengan Selena. Amel benar benar menunggu itu, tapi sepertinya Gavin menganggap dirinya bodoh. Karena apa? Karena Gavin terkesan santai, paldahal Amel sudah tau.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com