webnovel

Volume 1 : Liburan Penjaga Dimensi Konoha

Peperangan dengan mahluk kehampaan baru saja selesai. Peperangan yang menghancurkan lebih dari 5 multivers, 10 univers, dan puluhan alam semesta dimenangkan oleh Penjaga Dimensi. Shirou yang seorang penjaga dimensi sudah terlalu lama terlarut dalam pekerjaannya menjadi seorang penjaga dimensi. Setelah peperangan dengan makhluk kehampaan selesai. Shirou mengambil keputusan untuk pergi berlibur di sebuah alam semesta yang berada di tingkat menengah untuk menjadi seorang dokter sekaligus seorang warga sipil biasa. Bagaimana kelanjutan Shirou dalam liburannya? Silahkan datang dan membaca cerita ini. ======== Saya akan update cerita ini setiap 15.000 kata. Karena itu mungkin saya tidak akan update setiap harinya. Selain itu juga cerita ini berfokus kepada kehidupan santai dan juga ada beberapa pertarungan di dalamnya. Jika kalian ingin cerita ini bisa cepat update, dukung penulisnya dengan memberikan banyak komentar dan saran beserta poin untuk cerita ini. Terima kasih banyak

Kudo_Rey · Cómic
Sin suficientes valoraciones
39 Chs

Bab 23 : Seorang Jenius Pekerja Keras

Sekolah ninja Konoha.

"Hahaha…. Kamu tidak layak berada di sini pecundang" Kata seorang anak kecil kepada seseorang yang memiliki penampilan rambut hitam yang diikat kebelakang serta memakai pakaian mirip China.

"Iya..Iya.. tidak mungkin pecundang seperti dirimu bisa menjadi seorang ninja" Kata seseorang lagi kepada anak tersebut.

"Diam!" Teriak anak tersebut sambil menutup kedua telinganya menggunakan kedua tangannya.

"Kamu tidak bisa menjadi seorang ninja. Bahkan kamu tidak bisa menggunakan chakra dasar pecundang" Kata seorang anak lagi kepada ank tersebut.

"Diam!...Diam!... Diam!.... Saya akan membuktikan kepada kalian bahwa saya bisa menjadi ninja yang sangat hebat" Teriak anak tersebut dengan mata penuh tekad.

"Kamu ingin menjadi seorang ninja yang hebat? Jangan mimpi pecundang. Tidak mungkin seorang anak seperti dirimu mampu menjadi seorang ninja. Tidak mungkin karena kamu bahkan tidak bisa menggunakan Chakra" Kata seseorang lagi kepada anak tersebut.

"Hahahaha…. Pecundang tidak bisa menggunakan chakra. Sudah hampir setahun kami mencoba merasakan Chakra, tetapi hanya kamu di angkatan kami yang belum mampu merasakannya" Kata seorang anak.

"Sialan!... Akan saya buktikan bahwa bahkan seseorang yang tidak bisa menggunakan Chakra bisa menjadi ninja yang hebat. Tunggu saja!" Teriak anak itu sambil dia berlari keluar dari halaman sekolah.

"Ingin membuktikan? Buktikan lewat mimpi" Kata seseorang dengan nada meremehkan.

"Hahahaha… Sangat lucu membayangkan anak itu akan gagal karena tidak bisa menggunakan ninjutsu" Kata seseorang dari mereka.

"Ayo kita pergi dari sini. Teman-teman yang lain sudah menunggu untuk bermain ninja ditaman" Kata seseorang dari mereka.

"Ayo kita pergi" Kata yang lainnya sambil berlari menuju ke taman untuk bermain bersama yang lainnya.

Perdebatan antara anak-anak itu terlihat oleh Shirou yang baru saja lewat dan menatap ke arah perdebatan tersebut. Shirou menatap ke arah anak yang menjadi bahan bullyan dari teman-teman angkatannya itu "Tidak bisa menggunakan Chakra? Menarik" Pikir Shirou sambil melihat ke arah kepergian anak tersebut "Apa dia pergi ke arah hutan?" Pikir Shirou sambil berjalan dengan santai tiba-tiba seorang Anbu mendatangi dirinya dengan membawa dokumen.

"Shirou-sama, Sandaime-sama mengirimkan dokumen kewarganegaraan" Kata Bear dengan nada sopan karena mengingat dirinya sendiri mengetahui sedikit tentang Shirou.

Shirou mengangkat alisnya "Sudah selesai? Sepertinya Hiruzen bekerja dengan cepat. Terima kasih atas kerjasamanya" Kata Shirou sambil mengambil dokumen tersebut. Tanpa menunggu lama Anbu tersebut bergegas kembali untuk menjaga Hiruzen di kantor miliknya.

Shirou yang telah selesai membaca dokumen menatap sekelilingnya dan juga merasakan area sekitarnya "Sepertinya tidak ada orang yang melihat" Pikir Shirou sambil menggunakan kekuatan miliknya untuk meletakkan dokumen-dokumen itu ke dalam ruang penyimpanan "Apa yang dilakukan anak itu dihutan?" Pikir Shirou sambil berjalan menuju ke arah hutan tempat anak sebelumnya lari.

"Dimanapun dunia, tetap ada yang namanya saling meremehkan satu sama lainnya. Anak yang tadi itu memiliki bakat yang lumayan bahkan dia memiliki tekad yang sama dengan Luffy. Melihat perkembangan anak itu mungkin menarik atau tidak dia juga bisa menjadi muridku dengan mengajari dia taijutsu. Tapi saya perlu melihat tekad dan kerja keras dari anak ini" Pikir Shirou

******

Hutan Timur Konoha.

Brak…. Brak…. Brak…..

Dari dalam hutan tersebut terdengar suara benturan yang kuat yang terjadi akibat sesuatu benda memukul sebuah benda mati. Shirou yang telah masuk masuk ke dalam hutan langsung melepaskan Haki pengamatan mencari tahu keberadaan anak yang dilihat olehnya sebelumnya. Dengan pengamatan Haki yang telah dibuka, Shirou langsung mengetahui setiap sudut dari hutan tersebut "Apa dia sedang menendang sebuah pohon? Berlatih atau melampiaskan amarah?" Pikir Shirou sambil berjalan dengan santai tanpa mengeluarkan suara dari langkah kakinya.

Semakin Shirou dekat dengan posisi anak tersebut, terdengar sebuah suara benturan yang semakin kuat sampai Shirou berada di jarak 10 meter dari posisi anak itu sambil bersembunyi di balik pohon dan mendengar suara dari anak itu yang sedang menghitung.

"Sembilan puluh sembilan….. Seratus…. Seratus satu…. Seratus dua" Kata anak laki-laki itu sambil menendang pohon yang ada di depannya sampai meninggalkan beberapa bekas. Wajah dari anak itu telah berkeringat dengan banyak sampai baju yang dipakai olehnya telah basah akibat keringat yang keluar dari pakaiannya.

"Apa dia sedang berlatih? Tapi latihan ini--- Tidak cocok dan juga tubuhnya belum bisa dilatih menggunakan pelatihan seperti ini. Apalagi mengingat kondisi tubuhnya yang kurus dan sedikit kurang gizi" Pikir Shirou sambil melihat tubuh anak itu yang kurus.

"Seratus sepuluh… Seratus sebelas… Sialan!" Kata anak itu sambil mengatur nafasnya kembali "Jika saya tidak bisa menyelesaikan menendang pohon ini sebanyak 250 kali, saya akan akan push sebanyak 500 kali!" Teriak anak itu sambil mengatur kembali posisi tubuhnya dan menendang pohon tersebut.

"Sebuah motivasi?" Pikir Shirou sambil mengangkat keningnya, Melihat anak itu terus berlatih, Shirou langsung menjadi tertarik "Menarik. Saya ingin melihat bagaimana tekad dari anak ini untuk menjadi lebih kuat. Apakah dia akan menepati perkataannya itu atau tidak sama sekali" Pikir Shirou sambil melompat ke arah pepohonan dan duduk santai sambil memasang beberapa penghalang di sekitar tempat tersebut untuk menghindari seseorang masuk ke dalamnya. Shirou mengeluarkan beberapa cemilan dan memakannya sambil memantau anak tersebut yang masih serius menendang batang pohon yang ada di depannya.

Sambil memakan cemilan Shirou menatap anak laki-laki itu dengan keras menendang pohon yang ada di depannya, pada saat sudah mencapai hitungan dua ratus, kaki anak itu sudah gemetaran "Dia sudah mencapai batasnya. Apa dia ingin lanjut?" Pikir Shirou. Anak itu dengan segenap kekuatan memaksa untuk terus menendang pohon yang ada di depannya sampai pada hitungan dua ratus sepuluh dia berhenti sambil berjongkok memegang kakinya yang tidak mampu untuk berdiri.

"Sial!.... Sial!..... Sial!!!.... Apa hanya sampai di sini?" Teriak laki-laki itu sambil air matanya keluar dari kedua matanya. Dia mengepalkan kedua tangannya sambil memukul ke arah tanah "Sial!..." Teriak anak laki-laki itu kembali dengan suara sedikit frustasi.

"Apa anak itu telah hancur? Atau apa dia akan bangkit kembali? Tidak mungkin dia akan mudah menyerah, apalagi dia pemilik dari Haki Raja" Pikir Shirou yang masih tetap menonton adegan tersebut dengan santai di atas pepohonan.

Anak laki-laki itu mengusap air mata yang telah jatuh sambil berbaring "Dengan kaki seperti ini tidak mungkin saya bisa melakukan push up, jadi saya hanya perlu mengganti dengan sit up sebanyak 500 kali sebagai kegagalan saya" Kata anak itu dengan suara penuh tekad. Dia langsung memposisikan tubuhnya ke mode sit up sambil mulai mendorong tubuhnya ke atas.

Shirou menunjukkan sebuah senyum kecil "Anak yang menarik. Dengan tekad seperti itu, dia bisa mempelajari kemampuan Haki serta kemampuan mengendalikan Ki" Pikir Shirou sambil terus mengamati perkembangan anak tersebut.

Beberapa waktu berlalu, Shirou menatap ke arah langit dan melihat matahari sudah tepat diatas kepala mereka. Anak laki-laki itu juga telah selesai melakukan hukuman yang diberikan dan sekarang dalam keadaan tidak sadarkan diri. Shirou menyimpan beberapa makanan ringan yang masih tersisa sedangkan yang lainnya telah dibuang menggunakan kekuatannya. Shirou melompat dari pohon dan mendarat di samping anak laki-laki itu dan berjongkok di samping nya "Sungguh luar biasa anak ini. Konoha sangat beruntung karena memiliki banyak bakat seperti Naruto, Hinata, Shikamaru, Ahli waris Indra, Kakak laki-laki Ahli Waris, dan banyak lagi orang-orang yang memiliki kekuatan tersembunyi. Sebaiknya saya membantu dirinya, dengan latihan yang dia lakukan sekarang, akan sangat berdampak buruk kepada tubuhnya bahkan akan ada beberapa luka gelap yang menghambat prestasi anak ini kedepannya" Pikir Shirou.

Shirou meletakkan tangan kanannya ke atas kepala anak tersebut sambil mengerahkan energi miliknya "Heal" Kata Shirou sambil tubuh anak itu mengeluarkan cahaya hijau yang perlahan-lahan menyembuhkan dirinya. Melihat tubuh anak laki-laki itu telah kembali ke bentuk semua, Shirou bangkit dari tempatnya dan berjalan ke arah desa Konoha "Menarik. Saya tidak sabar melihat pertumbuhan anak-anak ini" Katanya dengan suara kecil sambil menghilang dari posisi tempatnya itu.

Beberapa waktu berlalu.

Anak laki-laki itu perlahan-lahan mulai terbangun "Dimana saya?" Pikir anak laki-laki itu sambil melihat sekelilingnya "Ah ~ Saya datang ke sini untuk berlatih sampai pingsan" Pikir anak itu sambil mengecek kondisi tubuhnya yang tiba-tiba tidak merasakan rasa sakit yang dideritanya sebelumnya.

"Apa yang terjadi? Kenapa tidak ada rasa sakit seperti sebelumnya?" Guman anak laki-laki itu sambil berdiri dan mengecek kondisi tubuhnya. Anak itu menggerakkan kakinya dan melompat tinggi ke atas.

"Wow ~ Hebat, saya sudah sembuh" Kata anak laki-laki itu dengan rasa gembira. Merasa ingin melanjutkan pelatihannya, tiba-tiba perut dari anak laki-laki itu berbunyi.

"Lebih baik kembali dan mencari makan. Setelah itu kita rencanakan apa yang akan dilakukan selanjutnya" Kata anak itu sambil berlari kembali ke rumahnya.