Cklek
Blam
Meninggalkan keduanya dalam keheningan kamar yang luas itu.
"Sebenernya Lo punya dendam apasih sama gua?" Tanya putri dengan suara menantang.
"Dih nyolot lagi titisan iblis. Ya gatau lah, pikirin aja sendiri. Sembuh aja sesuai amal perbuatan apalagi dosa sama gua." Ketus Rachel sembari membuka ponselnya.
"Lama-kelamaan gua eneg liat muka Lo."
"Bacot Lo, gua tinggal sendirian disini nangis Lo manggil nama gua," lirik Rachel dengan tajam.
"Nyenyenye" ejek putri dengan tatapan jengkel.
Rachel hanya menghela nafas, kemudian lama kelamaan ia seperti mengingat sedikit tentang sesuatu yang akan ia tanyakan sedari tadi..
"Oh iya put... Gua kan tadi ke Kantin bentar, trus gua Lo tinggal sendirian. Jadi, siapa yang ngasih Lo makanan ?" Tanya Rachel dengan serius.
"Hah?"
Putri menoleh dan mencerna pertanyaan dari Rachel, "maksudnya?" Beo putri dengan kerjapan pelan.
Rachel menghela nafas, "itu.. ada yang nganterin Lo makanan put.."
"Siapa?"
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com