Selama 18 tahun itu, Gu Yuwen juga mempelajari resep memasak dan belajar cara memasak. Karena dia tak bisa berkultivasi, sebelumnya dia mungkin akan menjadi seorang koki saja. Jadi, dia mempelajari cara memasak dengan serius.
" Tuan Gu apa aku bisa menambah lagi..??"
" Tentu saja. Kalian boleh menambah berapa kali pun, karena ini masih banyak. Terlebih sekarang mungkin adalah malam terakhir aku dengan kalian. Jadi, aku hari ini memasak lebih banyak, karena itu makanlah semua ini sampai habis.."
Mendengar itu, mereka semua sedih karena mereka akan berpisah dengan Gu Yuwen. Mereka juga sedih karena mungkin saja mereka tak akan bisa merasakan makanan selezat itu lagi.
Setiap orang di sana terus meminta untuk menambah lagi. Mereka dengan lahap memakan makanannya. Bahkan meskipun mereka sudah kenyang, mereka tetap terus makan.
Diantara mereka ada mo Heng juga, dia sedikit enggan tapi dia juga menyukai makanan yang dibuat oleh gu Yuwen. Meskipun selama perjalanan itu Gu Yuwen telah bersikap baik dan ramah kepadanya, tapi dia masih tetap membencinya. Meskipun begitu, dia sangat lahap ketika makan masakan itu.
' bagus... Teruslah isi perut kalian... Dengan begitu, kalian akan cepat tertidur... Setelah itu, aku bisa memulainya...'
Gu Yuwen terus menunjukkan senyumannya. Sebuah senyuman yang memiliki arti lain dimana itu adalah senyuman dibalik rencana liciknya.
Beberapa menit berlalu, semua orang tak kuasa untuk menahan kantuknya. Akibat kekenyangan diperutnya, mereka dengan mudah bisa tertidur dengan lelap. Ketika seseorang tertidur dalam keadaan perut kenyang, mereka akan sulit untuk dibangunkan.
Gu Yuwen yang tau itu, langsung pergi meninggalkan mereka. Dia pergi ke suatu tempat tidak jauh dari tempat sebelumnya.
Di area yang cukup terbuka, di sana seorang gadis sedang duduk sambil menatap kearah bulan. Dia adalah Mun zue. Dia terlihat sangat cantik ketika sinar bulan menerangi wajahnya.
Setiap perhiasan yang dipakainya, memantulkan cahaya dari bulan. Itu menambahkan karisma dari kecantikan yang dimilikinya.
Gu Yuwen yang melihatnya, sedikit terdiam, lalu dia langsung menghampiri Mun zue. Gu Yuwen sedikit terkejut karena Mun zue terlihat lebih baik hari ini. Tapi dibandingkan dengan wanita-wanita yang pernah ditemuinya di langit itu, kecantikan Mun zue hanya bisa dibilang rata-rata saja.
' kecantikan dirinya, tak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan 3 kecantikan surgawi.'
Gu Yuwen langsung duduk di dekat Mun zue. Mun zue sedikit terkejut karena ada Gu Yuwen yang tiba-tiba duduk di dekatnya. Akibat terlalu terpana dengan bulannya, Mun zue tidak menyadari dengan kedatangan Gu Yuwen.
" Tuan Gu..."
" Sudah kubilang, panggil saja aku Gu Yuwen atau Yuwen. Bukankah kita sudah berteman sekarang...?"
Gu Yuwen tersenyum kepada Mun zue.
" Ya! Itu benar. Kita sekarang berteman! Aku sangat senang karena Yuwen mau berteman dengan ku!"
Dengan wajah penuh ceria, Mun zue tersenyum riang kepada gu Yuwen.
Kesedihannya sudah hilang. Karena selama beberapa hari terakhir, Gu Yuwen terus menghiburnya. Rasa sedih di hatinya, tertutup oleh kehadiran Gu Yuwen dihatinya. Meskipun dirinya dan mo Heng belum baikan, tapi Mun zue sudah tenang. Kehadiran Gu Yuwen membuatnya merasa jauh lebih baik.
" Kenapa kamu tidak ikut makan...?"
" .... Aku masih kesal ketika melihat dia."
" Hmm... Yah, makanannya sudah habis. Tapi, kalau kamu mau, aku akan membuatnya lagi khusus untuk mu."
" .... Kamu memang baik... Terimakasih. Aku merasa jauh lebih baik ketika bersama dengan mu... Entah kenapa, didalam lubuk hati ku sangat senang ketika bersama dengan mu."
Mun zue tidak menyadari dengan perasaannya sendiri. Dia tak sadar kalau sedari awal dirinya telah menanam benih cinta untuk Gu Yuwen.
Gu Yuwen sudah menyadari itu sedari awal. Gadis polos sepertinya, akan mudah jatuh cinta hanya dengan melihat tampang seseorang saja. Tapi meskipun begitu, untuk membuatnya benar-benar jatuh cinta, Gu Yuwen tetap harus melakukan berbagai upaya. Dan ya, kerja kerasnya bertingkah seperti pria baik hati, sekarang sudah terbayarkan.
' sepertinya, ini adalah waktu yang tepat untuk memulainya...'
Gu Yuwen menatap Mun zue dengan serius. Mun zue yang melihatnya, sedikit terkejut dengan itu. Dia tak tau apa yang mau disampaikan oleh Gu Yuwen, sebelumnya Mun zue tak pernah melihat ekspresi seserius itu dari Gu Yuwen.
" Aku tidak sebaik yang kamu kira... Hanya saja, aku menyukaimu sejak melihat mu untuk pertama kalinya..."
" ...uuuh!?.."
Menerima pernyataan dari Gu Yuwen, membuat Mun zue sangat terkejut. Dia tak percaya, kalau gu Yuwen akan mengatakan hal seperti itu. Rasa panas mulai menyelimuti wajahnya.
Mun zue menundukkan kepalanya karena dia sangat malu.
' sial. Sungguh menjijikkan. Tapi... Yah, aku memang menyukainya.. aku menyukainya karena dia akan bermanfaat untuk ku hehe...'
Mencintai seseorang yang tak bermanfaat untuk mu adalah hal bodoh. Begitulah ungkapan Gu Yuwen tentang perasaan cinta atau suka. Dia tak mungkin sebodoh itu untuk mencintai seseorang. Kalau seseorang mau untuk di sukai olehnya, orang itu tentunya harus bermanfaat untuknya.
" Apa... Kamu mau menerima ku..?"