webnovel

rumah Mak sumi

"kok airnya begini Ron tak salah kita mandi disini, liat saja diatas bebek lagi berenang masak kita mandi bekas mandi bebek,

coba kamu tanya lagi sama Mak baru mu yang mana sumur nya Kata safe'i.

seperti bocah yang disuruh beli jajanan Ronal berlari pulang.

"yang mana Mak sumur nya "kata Ronal.

memang itu sumur nya yang tempat safe'i berdiri, disini kita berada dibukit tak ada sumur tanah seperti di pinang baris" kata Mak Sumi.

Nadia dari tadi membantu Mak Sumi masak heran Uda Ronal mencari sumur Saja tidak bisa.

"aku tak jadi mandi Ron kalau kamu mau mandi silahkan" kata Safei.

"kalau aku harus mandi ,jijik ga jijik aku harus mandi soalnya orang tuaku orang sini jadi aku harus mengikuti kebiasaan orang sini.

dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung" Kata Ronal.

kemudian Ronal mandi tanpa merasa jijik

setelah itu mereka pulang karena senja sudah mulai datang.

"safe'i tak mau mandi Mak" kata Ronal mengadu sama Maksumi.

"disini mandi memang pakai air selokan tiap hari .kalau mau air yang jernih ada dibawah kita turun lagi didepan rumah yang ada gonjongnya masuk disebelah kanan.

kata Mak Sumi.

air yang ada di ember besar dibawah cucuran atap itu boleh dipakai tidak Mak seperti air nya cukup bening "tanya safe'i.

malam itu safe'i makai air hujan buat cuci muka gosok gigi .

ketika makan malam ayah sambung Ronal ikut makan termasuk Nadia.

setelah selesai makan

ini Ronal ayah kamu sehari hari kerja nya Kesawah dan keladang.dia balik kerumah kalau sudah magrib waktu nya dihabiskan dipondok yang ada di kebun nya.

Beberapa bulan yang lalu adiknya pengen tanah yang digarap ayah mu. lalu dikasihkan tak lama adik ayahmu tewas di kebun. lehernya ada bekas gigitan ular" kata Mak Sumi.

lama juga ayah bolak balik kekantor polisi

memenuhi panggilan polisi.

dikira iparnya,Ayah kamu yang melakukan dengan cara halus pada suaminya gara gara masalah tanah itu.

makanya semenjak kejadian itu Mak selalu menyuruh ayah abis solat ashar selesai tak selesai kerja harus pulang.kalau lewat magrib ayah tak pulang ibu menjemput nya keladang.

"apa lagi semenjak ibu berminggu-minggu

di padang panjang mencari duit "kata maksumi.

disini orang gampang bunuh bubuhan gara gara persoalan sepele.sepeti kemaren ada orang yang mengakui tanah garapan nya.

Sama yang punya tanah dia dihabisi.

ada lagi kerena cemburu sama adeknya yang lebih disayang. kakak malah menghabisi nyawa adiknya "Kata Mak Sumi.

"ngeri kali disini ya kata Ronal.

"jadi kau takut mendengar berita begitu" tanya safe'i.

"asal kita bisa bawa diri tak apa" kata Nadia.

"ayo nambah makan nya Nadia "kata safe'i mencari perhatian Nadia.

"safe'i sudah berkeluarga tanya maksumi.

"saya masih muda Mak SD saja saya belum tamat karena Wajah saya saja yang boros" kata safe'i.

"Ronal saja cari kan orang sini biar dia tak kemana mana"

"Nadia saja Ron "kata safe'i.

"nadia sudah punya pacar "kata Ronal.

"belum kok bang, siapa yang mau sama orang yang tak punya "kata Nadia.

Nadia cuma senyum malu dan salah tingkah ketika beradu pandang dengan Ronal.

"saya lihat disini tak ada tv atau hiburan yang lain "kata safe'i.

orang maling tau kali rumah jarang ada orang nya

ketika rumah di tinggal melihat saudara mau pergi merantau kecirebon tidak sampai sepuluh menit mak balik pintu belakang gemboknya rusak dan kamar lemari pakaian abis diberantakkan. celengan Mak yang buat berangkat haji yang hampir penuh Juga raib.tv Mak yang masih dikredit dibawa juga sama maling .

sebenarnya yang maling orang yang dekat sini juga .

orang nya sehari hari penampilan nya seperti orang gila.rumahnya selalu ditutup kata Maksumi.

kemarin memet ketauan membawa lari sepeda pak Wawan setelah diikuti sampai rumahnya sepeda sudah tak ada.setelah pak RT dan beberapa warga lainnya membuka paksa rumah Memet .

setelah pintu terbuka seisi rumah penuh dengan barang curiannya.

semua warga yang merasa kehilangan barang nya disuruh kerumah Memet untuk mengambil

barang barang mereka hilang

dari sepeda,tv, penggorengan dan yang lainnya kalau masih ada disuruh RT mengambil kembali.

ketika Mak datang TV sudah tak ditemukan.

menurut pengakuan Memet tv sudah dijual sebagian lagi belum laku yang masih bisa diambil.

walaupun barang bukti sudah ada tetap saja pelakunya tak diapa apa kan karena segan sama saudara nya orang sini.

akibatnya karena merasa ada yang melindungi pelaku bebas melenggang melakukan aksi nya lagi.tapi karena sudah tau warga kalau barang nya hilang pasti langsung dicari kerumah Memet .

untung lah sekarang Memet mencari rongsokan jadi kampung sudah aman sedikit.

"kalau kita tidur bentor aman tidak ya diluar kata safe'i.

"insya Allah aman" kata Mak Sumi.

setelah makan

" kalau mau tidur keluar kan saya sprinbed nya "kata Mak Sumi.

"gimana saf kita gotong tidak kasurnya keluar

seperti nya udara Disni dingin apalagi mau subuh "kata Ronal.

puas main hp akhirnya Ronal dan keluarga tidur pulas sedangkan Nadia. semenjak selesai makan sudah pulang.

esok pagi kami subuh sudah baangun kami berleha-leha tempat tidur.

saf, Ronal kalau lapar sarapan ada dimeja.kalau mau bantu Mak mulung padi silahkan ikuti jalan lurus saja nanti juga bertemu" kata Mak sumi.

setelah sarapan kami santai dan membawa tikar kami tidur tidur'an dibawah pohon kakao.

setelah sore .

"lapar "kata Ronal.

"kesawah yuk "kata safe'i.

akhirnya kami mengikuti jalan yang tadi Maksumi kasih tau.ketika kami melewati batang durian yang sudah berbuah.ketika

pas di bawah pohon ,buah duren jatuh tepat depan Ronal . untung Ronal tidak ketiban buah duren.

Ronal dan safe'i didatangi sama ibu ibu yang punya pohon duren.

"duriannya ibu bayarin ya "kata ibuk pemilik pohon durian.

"sudah buat ibu saja, saya kebetulan lewat saja kok "kata Ronal.

kalau disini adatnya dueren orang duren kita walau bukan punya kita kata ibu Fitri.

kok bisa begitu buk ajaran agama kita tak boleh begitu.

saya pernah dengar ceramah agama tentang seorang pemuda yang lagi mencuci muka disungai lewat jambu dan dimakannya.

kemudian takut orang yang punya tidak ikhlas kemudian sungai disusuri sampai kehulu dan menemukan kebun jambu tersebut.

dan menceritakan tentang jambu yang dimakan .

sang pemuda Mintak dikhlas jambu yang terlanjur dimakan yang punya menyuruh pemuda itu harus bantu bantu dulu di kebun selama sepuluh tahun kata safe'i.

"kalau disini kalau kita pelit sama buah buahan apa lagi durian alamat tak lama mati diracun orang.kalau begitu adek nanti malam

kerumah saya saja kita makan duren sama ketan. saya semenjak berbuah tak pernah dapat selalu keduluan orang.

anak gadis saya pengen makan durian kata ibu Fitri.

malam setelah habis solat isya,Ronal dan safe'i menepati janji mau mau ketan sama duren.

Mak kami kerumah ibu Fitri dulu ya kata Ronal

jangan lama-lama namu dirumah orang apa lagi kamu baru dikampung sini.

kata Mak Sumi.

kemudian mereka kerumah ibu Fitri.

setelah sampai pintu diketuk

assalamualaikum kata Ronal sambil mengetuk pintu.

waalaikum salam sahut seorang gadis yang memakai kerudung yang perpars cantik.

masuk bang kata Fitri mempersilahka kedua nya duduk.

mama ada tanya safe'i.

ada lagi solat isya.

setelah selesai solat Mak Fitri menghampiri

tepat sekali datang nya siapa namanya tanya Fitri.

saya Ronal dan ini safe'i kata Ronal.

kamu berdua apanya Maksumi tanya mama Fitri.

kata Mak Sumi saya anaknya kata Ronal.

kok bisa begitu kata mama Fitri.

saya baru ketemu tadi kata Ronal.

kemudian Fitri menghidangkan ketan sama durian.

tebal juga isi durian nya.kok beda warna begitu kata Ronal.

tadi Fitri dapat lagi yang dinggir sawah kata Fitri.

mau lama tinggal disini tanya mama Fitri.

kami ini dari Medan ada misi khusus mau kejakarta dulu.

saya mau sama Mak Sumi dulu kata Ronal.

kamu dek tanya mama Fitri

saya mau kepariaman dulu pulang kampung dulu sebentar Kata safe'i.

begitu obrolan kami malam itu sesuai pesan Maksumi kami tak berlama-lama rumah Fitri.

sudah hampir tiga hari Ronal dirumah Mak Sumi selama tiga hari itu juga kesulitan bab.

kalau bisa mereka harus kebawah kesumber mata air gunung talang dulu biar bisa bab dengan tenang.

siang itu.

Mak ada cangkul dan sekop tidak "kata Ronal kemudian Mak Sumi mencari kan kedua benda tersebut.

"kami mau bikinkan Mak kakus bikin disebelah mana "kata Ronal .

" kanan saja yang tempat nya agak lega sedikit dekat pohon jeruk Bali," kata Mak Sumi.

kemudian kami berdua mulai mengali tanah ukuran satu kali dua ukuran standard septenk.

dua hari kami sudah mengali sampai dada.

"memang dari dulu Mak pengen punya kamar mandi sendiri" kata Mak Sumi.

"apa saja yang mau dibeli kata Mak Sumi.

"nanti Ronal Juga tau "kata safe'i.

kemudian Ronal kepasar Solok menjual emas yang sengaja Maksumi beli kalau ada kebutuhan mendadak seperti sekarang.

setelah menjual emas Ronal dan Mak Sumi pergi ketoko ke material.

"koh beli pasir setengahnya , dua batang besi dan empat sak semen "kata Ronal.