ketika safe'i mengali tanah, Ronal dan Mak Sumi pulang diikuti mobil material.
"ditarok disini saja bang pasir "kata Mak sumi Sabil menggelar terpal warna biru buat alas pasir.
"minum dulu bang "kata Nadia sama kedua anak buah material itu sambil menarok teko air dan goreng sukun matang.
setelah menurunkan pasir.
sopir dan kernet material minum dan makanan yang dihidangkan kan nadia
aku dan Ronal melanjutkan kembali perkerjaan lagi.
"Uda Uda mau dibikikan minuman apa tanya Nadia.
"teh es manis saja "kata Ronal.
"kamu tidak dagang Nadia tanya safe'i.
"sudah Jum'at Sabtu anak sekolah cepat pulang nya jawab Nadia.
kamu jarang dirumah sendiri lebih sering disini"tanya safe'i.
dirumah tak ada teman bapak dirumah bini muda nya kata Nadia.
"padahal kamu masih muda sudah bisa mandiri "kata safe'i.
"kalau tak begitu dari nama dapat duit bang.
itu saya bawa dagangan tak banyak paling dua puluh porsi lontong sayur kalau gorengan orang yang bikin kata" Nadia.
"warung punya sendiri" tanya safe'i.
saya numpang sama orang, ini sementara saja kalau ada yang mengajak kerja, saya lebih baik kerja dalam negeri saja,
Fitri mengajak kerja kemalaysia saya tak mau kata Nadia.
"kenapa "tanya safe'i.
"buat apa jauh kenegara orang dinegara sendiri juga banyak kerjaan" kata Nadia.
"malah ngobrol , jangan diladeni Nadia safe'i memang begitu ngobrol nya tak bakal putus putus seperti asap kereta api "kata Ronal.
"sudah ya bang bikin teh es dulu" kata Nadia.
"kamu ronmengganggu saja tak boleh melihat aku senang kata safe'i
"kata nya tak mau tapi kok cemburu" kata Ronal.
tak lama Nadia suda kembali bawa satu teko teh es dan goreng sukun masak.
"kok aneh rasanya ya , setahuku sukun digoreng ketika masih muda "kata safe'i menggigit goreng sukun masak.
"sudah makan saja kebanyakan komentar kata Ronal.
malamnya Nadia mengajak Fitri kerumah Mak Sumi.
"assalamualaikum" kata Nadia dan Fitri.
"waalaikum salam" jawab kami duduk santai setelah makan malam.
"silakan masuk Fitri "kata nadia.
disini saja enak anginnya sejuk apa lagi cuaca cerah kata Fitri.
gelar tikar saja diatas rumput permadani itu kata Mak Sumi
memberikan tikar sama Nadia.
kemudian semua duduk ditukar sambil menikmati malam Minggu.
"kamu tahu lagu yang lagi hit sekarang" tanya Ronal
"yang sampai mati" kata safe'i.
"itu gw banget" kata Ronal sambil mengikuti lagu yang diputar.
"aku juga suka "kata nadia.
"berarti kalian suka berdua cocok suka yang sedih sedih music patah hati "kata safe'i.
"jangan kamu tuduh aku patah hati seperti isi lagu ya "
Fitri kamu tak dicari mama kata Ronal.
kalau Fitri main sama aku tak dicari mama nya kalau main sama kalian baru mamanya khawatir kata Nadia.
"memang kami apaan" kata safe'i.
"ajarkan aku bikin ketupat dong Fitri" kata Ronal mengganggu Fitri yang dari tadi serius bikin ketupat nya.
"kalau bikin ketupat aku juga bisa, waktu ande sijai bikin ketupat.
kamu bisa bikin ketupat saf kalau tidak bisa kamu diakirat nanti dagang kalempong mamak kata ande sijai sejak saat itu aku belajar sampai bisa " kata safe'i.
"kalempong mamak itu apa"kata Ronal.
"rahasia jangan dikasih tau" kata safe'i pada Nadia dan Fitri.
"Uda safe'i jorok 'kata Fitri.
"begitu dong Fitri jangan diam saja" kata safe'i.
"di google juga tidak ada" kata Ronal setelah mencoba mencari nya di Gugel.
"sudah kasih tau saja nanti Uda Ronal tidak bisa tidur" kata Nadia.
"menggendong burung paman mu "kata safe'i.
"ogah , mulai sekarang aku akan belajar bahasa ibu "kata Ronal.
begitu lah malam itu berakhir ketika ketupat selesai dibuat sesuai kebutuhan.kemudian Fitri dan Nadia pulang kerumahnya masing-masing.
aku dan Ronal kerja tiga hari sudah bisa menyelesaikan lobang septitank . sekarang nunggu pengecoran dan bikin kloset nya.
ketika lagi kerja Nadia datang bawa minuman dan makanan kecil.
"safe'i sini bentar "kata Nadia.
"apa "kata safe'i.
"Fitri kirim salam kata Nadia sambil memberikan sepucuk surat pada safe'i.
setelah safe'i mengantongi surat cinta dari Fitri dia kembali melanjutkan kerjanya.
"ada apa saf "kata Ronal.
"gak ada Ron "kata safe'i.
"bohong aku lihat kamu dikasih kertas sama Nadia" kata ronal.
"nanti saja kita bahas "kata safe'i.
ketika sudah sore mau mandi Ronal dan safe'i duduk duduk dipematang sawah.
"aku dapat surat dari Fitri "kata safe'i mengambil surat dari saku celananya kemudian kami mencium kertas bergambar dan wangi itu.
"masih ada orang yang makai surat zaman sudah ada wa seperti sekarang" kata Ronal.
"jangan banyak komentar "kata safe'i.
safe'i membaca surat dari Fitri yang berbunyi.
hallo bang assalamualaikum ini surat pertama dari Fitri semoga berkenan di hati Abang.
langsung saja ya bang aku kasih tau aku ada perasaan sama Abang ketika Abang makan dirumah saya.besok siang bakda Zuhur saya tunggu abang disimpang dipuskesmas salayo.
dari pemuja rahasia mu Fitri.
empat kali empat enam belas sempat gak sempat balas.
buru irian cendrawasih cukup sekian terima kasih.
kemudian safe'i melipat lagi surat cinta dari Fitri.
"beruntung kamu safe'i baru beberapa hari disini sudah dapat surat cinta "kata Ronal Sam menepuk nepuk pundak safe'i.
"aku bingung Ron kalau aku tanggapi nanti dikira aku suka sama fitri.aku takut Fitri kecewa karena aku belum siap" kata safe'i.
"yang jelas besok kamu temui saja dulu Fitri di gang dekat puskesmas salayo" kata Ronal.
semalaman safei tak bisa tidur memikirkan apa yang dilakukan besok hampir subuh baru pulas tidur
seperti biasanya pekerjaan pembuatan mck buat Mak Sumi hampir jadi.
setelah solat Zuhur.
ini saf motor nya STNK ada jok jangan terlalu sering pakai rem depan agak macet "kata Nadia meminjam kan motor nya buat safe'i kencan, seperti nya Nadia mendukung sekali hubungan Safei dengan Fitri.
disalahyo Fitri sudah menunggu gelisah kedatangan safe'i.
"aku kira Abang tak datang kata Fitri ketika safe'i sudah bertemu .
kemudian safe'i memberikan helm pad Fitri. dia pun memakai helm yang diberikan safe'i.
"kemana kita Fitri" kata safe'i.
kita kedanau singkarak saja "ucap Fitri.
"saya tidak tahu jalan nya" kata safe'i.
"nanti aku kasih tau jalan nya "kata Fitri.
cukup lama juga kedua nya berkendara akhirnya sampai juga mereka didanau Singkarak.
setelah duduk dan memesan makanan dan minuman dikedai makan yang ada ditepian danau Singkarak kedua nya berfoto dibatu batu yang ada di sana.
"surat aku sudah dibaca bang "tanya Fitri.
"sudah" jawab safe'i.
"apa keputusan nya tanya Fitri.
susah aku menjawab kalau ditanya keputusan.disatu sisi aku belum siap buat berumah tangga.
saya belum punya perkejaan tetap, kalau ada biaya saya mau melanjutkan sekolah lagi.
zaman sekarang kalau mau kerja minimal SMA ijazah nya aku belum punya.
kalau mau berwirausaha aku harus ikut orang dulu setahun dua tahun biar bisa mandiri.
kalau kreteria wanita yang aku inginkan ada pada kamu semua, kalau dibilang suka aku suka sama kamu. kalau Fitri mau buru buru cari saja orang yang sudah siap "kata safe'i.
aku dimalasia sudah dua tahun ibu menyuruh ku pulang dijodohkan sama orang yang tidak aku cinta.
setelah bertemu sama beberapa pemuda yang dikenal kan ibu aku tak ada rasa sedang kan sama kamu pertama ketemu saja darah ku langsung berdesir kata Fitri.
cinta itu memang tak bisa dipaksa,aku harus kerja dulu yang mapan adik dan orang tuaku juga masih butuh bantuan dari aku kata safe'i.
setelah mendengar keputusan safe'i
"pulang yok bang sudah mau hujan "ajak Fitri.
kita beli oleh oleh dulu Fitri mumpung kita disini safe'i.
kemudian safe'i dan Fitri beli oleh oleh yang dijual dipinggir danau Singkarak .
setelah memasuki kampung tujuh hari mau.
"saya turunkan disini saja bang" kata Fitri.
"biar aku antar sampai rumah saja" kata safe'i.
"tak enak sama orang kampung,adat sini kalau anak gadis sudah mengajak pemuda kerumahnya alamat pernikahan nya sudah dekat" kata Fitri.
kemudian Ronal pulang basah basah.
sampai dirumah.
"cepat sekali kamu pulang safe'i sambil mencuci cangkul dan ember yang kena adukan semen.
Fitri sudah kamu antar pulang "sambung Ronal lagi.
"dia minta turun dijalan" kata safe'i.
besok besok kalau bawa anak orang antarkan sampai rumah nya itu baru laki Kata Ronal.
"dia nya tidak mau" kata safe'i.
perempuan memang begitu mereka basa basi dan menilai Kita tanggung jawab apa tidak "kata Ronal.