Hiii...
Happy Reading
****
Kini kedua gadis kembar itu tengah duduk di salam dua buah selimut, mereka bertatapan dengan serius dan menangis secara tiba-tiba.
"Kak Mishaaa! Kenapa dia muncul pas aku nyoba move on sih?" pekik Eva frustasi, air matanya menetes deras karena sangat kesal.
"Elu mah syukur, lah gue? Boro-boro di telfon, di cariin aja kagak!" rengek Misha menangis kencang.
Merasa penderitaan mereka serupa, pelukan antar saudara pun tidak terelakkan. Aixa dan Duo E yang melihat kejadian itu hanya terdiam, bisa-bisa nya ada pria yang membuat dua Pemimpin Clan gila seperti ini?!
"Memang harus di kirimin bom." gumam ketiga nya bersamaan.
Karena tak tahan melihat adegan itu akhirnya ketiganya memilih angkat kaki dari kamar Eva, lebih baik mereka jalan-jalan keliling desa. "Mau ke desa atau ke kota langsung?" tanya Lue menguncir rambut pirangnya.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com