Hiii...
Happy Reading!
****
Harusnya seperti apa sih? Misha ingin sekali membalas, tetapi dirinya tidak bisa di ajak kompromi. Tubuhnya gemetar karena kaget dengan jambakan tiba-tiba yang dia dapatkan, bahkan belum sempat Misha bernapas teratur kepalanya sudah di benturkan ke cermin toilet.
Prang!
Ah, tindakan mereka berlebihan. Bagaimana bisa remaja berusia delapan belas tahun seperti pelakunya berani melakukan hal seperti ini, kesal karena keningnya mengeluarkan darah, Misha pun melawan mereka habis-habisan. "Uhuk!
Bugh!
Srek!
Setelah menonjok perut Jia Li, Misha menarik kerah seragamnya untuk melancarkan serangan beruntun. "Kau pikir aku takut gitu? Sori, tidak ada rasa takut di kamus Misha!" kekehnya puas melihat semua musuh ketar-ketir.
"Lepaskan Jia Li, atau kau kami laporkan!" teriakan dari dua teman Kim Jia Li tidak membuahkan apapun, Misha sudah sangat yakin kalau Ryan lah yang menebus permasalahan di depan toilet.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com