"Iya" aku mengajaknya masuk. "Ini adalah taman yang sering aku datangi saat aku bolos jam pelajaran" aku menunjuk bangunan tinggi di samping taman. "Itu adalah akademi lama ku, dulu aku belajar disitu meski tidak sampai lulus. Tahun terakhirku, aku terpaksa harus belajar di rumah dan ujian di rumah sakit, untungnya sekolah mau mengirim guru dan memfasilitasi untuk itu" aku mengingat masa-masa sulit itu lagi.
"Kau sakit?" ekspresi Shashin terlihat cemas.
"Em, tidak bisa dibilang sakit, tapi aku harus menjalani pemulihan saja?" aku bingung bagaimana cara menjelaskannya.
"Itu artinya kau sakit, kan?."
"Tidak, aku tidak sakit. Hanya trauma" kami duduk di kursi taman, tempat dimana dulu aku dan Zie duduk sebelum kejadian penembakan itu. "Temanku dibunuh di sini, tepat di depan situ" aku menunjuk tempat pembunuhan itu berlangsung.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com