webnovel

Transformers : Girl, You're Not Okay

Bila naluri yang menuntun, aku tidak akan berhenti

Noelloria · Película
Sin suficientes valoraciones
8 Chs

7

Pesawat ruang angkasa ini tak dirancang untuk manusia. Bagian dalamnya besi semua pikir Rosse duduk sendiri di dekat pintu masuk yang menampakkan pemandangan. Memperhatikan kakinya sejenak, ia sangat takut kakinya infeksi, selain itu lengannya yang terkena hentakan kabel jangkar terasa sangat ngilu. Beberapa bagian tubuhnya mulai membiru, sekalipun sakit dia senang bisa bersama satu-satunya keluarga yang peduli padanya, Cade & Tessa.

Dia duduk sendiri karena Tessa harus menyelesaikan urusan perempuan agak lama, sedang Cade & Optimus terlibat pembicaraan serius.

.

.

.

"Bagaimanapun aku juga tidak tau apa yang harus aku lakukan tehadap hal ini. Bagaimana aku harus bersikap, bagaimana mengambil keputusan, dan bagaimana-bagaimana yang lain. Aku adalah manusia paling bingung di dunia Prime." Cade seakan mengkhawatirkan sesuat yang kurang jelas.

"For now. I'll focused for take care the Seed"

"Come on Optimus! You can't ignore it forever. I can't understand oh no I mean It's HARD to understand if you understand what I said. Tak ada manusia sebingung aku." Tak ada yang tau apa yang mereka diskusikan.

.

.

.

"We still have a time for this." Jawab Optimus sambil berlalu.

"Yes we are. At least for now." Cade menoleh pada dua gadis kesayangannya yang sedang bersenda gurau ditemani langit malam yang sejuk.

.

.

.

Mereka bukan pergi tanpa arah tapi mereka ke Beijing karena Drift menangkap panggilan berkode dari Joshua untuk melakukan transaksi benih di Cina. Mereka sampai pada pagi hari di puncak gedung apartemen tempat mereka menangkap sinyal. Bee & Hound ada di jalur naik diagonal disertai Cade & Tessa berusaha memanggil Joshua untuk mendekat meski agak sulit. Mereka bergandengan tangan meraih 'benih' dari pemilik KSI botak itu.

BOOMMM GRUKK!!!

"Oh My God!!!" kapal mereka ditembak dari bawah menyebabkan Hound, Bee, Tessa & Cade terjatuh ke atap apartemen Beijing sedangkan kapalnya meluncur bebas tanpa arah berakhir mendarat darurat di tengah pegunungan dengan air terjun berukuran sedang.

"Tessa!!! Tessa!!! Where are you!!!" Rosse berteriak panic tak mendapat jawaban dari sepupunya. AARRGH Rosse mengerang saat berusaha berdiri, tubuhnya baru saja terbanting.

"She'll be okay honey." Jawab Crosshair mencoba menenangkan.

"Apa kami terpisah . . . . lagi??" mata Rosse berkaca-kaca. Hidup macam apa yang dia jalani hingga harus berpisah dengan keluarganya lagi dan lagi. Yang tersisa di pesawat alien aneh ini adalah Drift, Crosshair, Optimus & Rosse. Mereka keluar pesawat, Drift menurunkan Rosse yang ia genggam di bebatuan.

.

.

.

Rosse masih focus pada kesedihannya mengabaikan para robot yang sedang mengomentari sesuatu atau lebih tepatnya Optimus mendengarkan anak buahnya berkomentar mengenai ketidak adilan yang mereka terima di Bumi.

"Saatnya memanggil bantuan." Setelah mengatakan itu, Optimus langsung masuk dalam pesawat hanya sebentar kemudian keluar dengan WOW!!!! Ada 4 robot super besar dibelakangnya sekitar 5x lebih besar dari Optimus.

"You must be kidding me" ucap Drift

.

.

.

Optimus memulai negosiasi dengan sedikit ceramah. Crosshair segera meraih Rosse naik ke bebatuan air terjun ketika Optimus berkelahi dengan salah satu robot. Mereka sepakat membiarkan Leader mereka menyelesaikan urusannya sendiri.

Rosse ingat saat Bumi dihancurkan untuk membuat Autobots, Decepticon dan kawan-kawannya. Saat itu dalam buku sejarahnya ada meteor yang memusnahkan para Dinosaurus. Teori sederhana karena robot yang bertarung dengan Optimus transform menjadi Dinosaurus raksasa.

.

.

.

Makhluk klasik diselesaikan dengan cara klasik. Setidaknya itu yang dipikiran Rosse melihat Leader Autobots berhasil menaklukkan sang robot legendaris (Optimus yang bilang). Semua robot legendaris sudah transform menjadi 2 Dinosaurus dan 1 lagi menjadi burung 2 kepala. Rosse berpegangan kuat pada leher Optimus karena robot yang mereka tunggangi berlari sangat cepat dan memang harus cepat karena Optimus mendapat laporan jika Bee & Hound sudah kewalahan menghadapi robot dari KSI yang ternyata sudah diinfeksi oleh Galvatron jumlahnya sekitar 50 an. OMG!

Rosse berpegangan kuat pada si robot dino saat mereka mengatasi robot buatan KSI. Cukup lama mereka sampai ke tempat Bee & Hound, segera setelah Optimus, Drift & Crosshair datang semua terkendali perlahan. Pusat Kota Beijing luluh lantak. Banyak yang terluka.

.

.

Optimus berhenti untuk berkumpul dengan yang lain termasuk ...

"Tess!!!" Rosse melompat mengabaikan kakinya memeluk Tessa & Cade.

"You're okay sweetie..??" Tanya Cade

"Don't leave me again. Don't leave me alone. Please" pinta Rosse berderai airmata.

"We're promise, don't cry. We're promise" Tessa memeluk erat sepupunya.

.

.

.

Orang botak pemilik KSI dan temannya Darcy juga ada disini membawa bungkusan panjang yang berisi Seed. Optimus memerintahkan mereka semua mengeluarkan Benih Bom itu dar Kota menuju pegunungan. Para manusia memasuki mobil entah milik siapa, sedang Autobots berada di sekitar mereka. Perasaan Rosse agak tidak tenang.

!

!

"WHAT THE F*CK..!!!"

!

!

Si botak Joshua ada di samping kemudi. Tessa & Rosse di tengah dan Darcy ada di bangku paling belakang. Ketika Benih tiba-tiba mengembang dan berbunyi semua panic.

"What did F*uck you do??" Tanya Cade pada Joshua bergantian focus dari kemudi ke benih.

"I don't know. But it's an issue" jawab Joshua

"Benda itu berbunyi apa kau mungkin menekan sesuatu??" Tanya Cade lagi.

"Is it gonna blow up?" Tanya Darcy di bangku belakang membuat semua menoleh padanya.

.

.

.

"Blow up?" ulang Rosse

"Calm down before panic guys. Menurutku ini adalah lampu yang berkedip teratur." Jelasnya memeriksa benih.

"Tapi lampu dan bunyi itu baru muncul." Ucap Tessa.

"Mungkin juga menandakan lokasi" tambah Joshua masih mengecek benih yang bungkusnya telah robek.

"To whom?"

________

-----------

________

"Itu jembatannya." Tessa menunjuk jembatan yang mengarah ke pegunungan. Yang penting benda ini jauh dari manusia kalau bisa musnah saja sekalian.

Tapi..

"BACK..!! BACK..!! BACK..!! BACK UP..!!" teriak Joshua panic dan menambah panic melihat dari arah jembatan pesawat Lockdown mengarah kesini sambil menarik apapun yang terbuat dari besi kemudian menjatuhkannya dari ketinggian.

Autobots dan Dino robot pun mundur.

"GWAAAAAAARGH...!!!" baling-baling kapal lewat tepat diatas mobil. Cade tidak mengijinkan dirinya ikut panic dan focus ke jalanan. Dia menyetir mundur bung.. focus.

.

.

.

"It's coming..!! It's coming..!!" pesawat bermagnet tepat ada diatas mereka. Cade membanting setir ke kanan menabrak apa pun yang ada dan berhenti saat tersangkut pasak salah satu rumah.

"The magnet!! Get off the car!!" teriak Cade pada semua orang. Ternyata mobil mereka masih dalak jangkauan magnet.

.

.

.

Mobil mulai terangkat menampah gaduh suasana. Joshua berteriak ikut terangkat karena memegang benih yang terbuat dari besi. Sementara Cade memegangi benih yang juga di pegang Joshua, Rosse yang masih didalam mobil melompat ke kaki Cade untuk membantu menarik kebawah.

Kapal magnet sudah lewat menghempaskan apa saja yang ditariknya.

"Oh My God..!! No.. no.. no.. " suara Tessa bergetar. Dia merangkak kearah sepupunya sambil menangis. Semuanya ikut memperhatikan Tessa memeluk Rosse.

.

.

.

.

"Dear God. Sweety. Oh no! help me wiyh these!!" teriak Cade pada Joshua dan Darcy. Mereka bertiga berusaha mengangkat mobil yang mereka naikki dari tubuh Rosse atau lebih tepatnya setengah dari tubuh Rosse dari pinggang kebawah.

"Rosse ... please.." tangis Tessa makin menjadi. Meski Rosse masih sadar, ia tak bisa bergerak. Jika beberapa waktu lalu kaki kananya tertimpa rak perkakas, sekarang kaki kirinya tertindih mobil.

"You cannot lift this." Ucap Rosse memandang Tessa. Semua sudah lelah.

"Stop talking!!" bentak Cade masih berusaha mengangkat mobil.

"It's not move at all" komentar Joshua mengusap keringatnya.

"Tess!!!" teriak Cade melihat putrinya berlari keluar rumah.

.

.

.

.

Hanya beberapa saat saja dia kembali bersama Bumblebee. Bee dengan mudah mengangkat mobil dari tubuh Rosse. Cade yang menarik tubuhnya dari bawah mobil sangat terkejut. Kini kedua kakinya ... kau tau, yang sebelah saja belum mendapat perawatan dan sekarang..??

Cade menggendong Rosse menaikki Camaro menemui Optimus yang juga babak belur (maksudnya lecet dan retak).

"Cade..!! You and Autobots get this seed over the bridge and out of the city."

"Okay. Come on" merekka bergegas melihat pesawat Lockdown mendekat. Menarik Optimus beserta Dino robot.

.

.

.

Joshua menaikki Crosshair membawa benih sendiri, Darcy mencari perlindungan dan berusaha menghubungi bantuan, Rosse dan Tessa bersama Bumblebee setelah beradu mulut dengan Cade yang keukeuh membantu Optimus.

"STOP THE CAR!!!" teriak Rosse pada Bee ditengah perjalanan mengawal benih melewati jembatan.

"What's going on Rosse."

"We can't Tess. We can't leave him to fight alone." Rosse bicara terbata, keringat mulai membanjiri dahi dan lehernya.

.

.

.

"But you're dying." Bantah Tessa melihat Rosse sudah sangat pucat.

"Tess.." Rosse memandang sepupunya penuh permohonan.

"Okay.. Let's back Bee..!!" Bee menurut saja karena memang pada dasarnya Bee juga bukan anak buah yang patuh bahkan pada seorang Prime. Catat! Prime -jarang- dipatuhi.

Ketika sampai di tempat pertempuran. Optimus sudah tumbang dengan pedang yang menancap di dadanya. Bee segera transform melawan Lockdown mengabaikan Optimus yang memintanya pergi. Cade masih setia menembaki Lockdown

Rosse & Tessa menemukan mobil derek dengan kawat yang masih terpasang. Tessa menaikki mobil sementara Rosse mengaitkan kait kawat ke dinding beton setengah jadi. Mobil dijalankkan membelit kaki Lockdown dan menjatuhkannya atau minimal menghambatnya.

.

.

.

Rosse mengambil kait satu lagi menggunakan sisa kekuatan di kakinya memanjat mobil terbuka bertumpuk pasir mendekati Optimus yang tak bisa bergerak karena pedang di dadanya menembus hingga tembok belakangnya.

"Rosse!! Get out of here!!" perintah Optimus. Rosse mengabaikannya melihat Cade sudah tak lagi memegang senjata dan Lockdown siap menembak Cade. Rosse segera melompat ke pangkal pedang Optimus mengaitkan kait besi dan mendarat dengan kaki terlebih dahulu.

.

.

.

.

"TESS!! NOW!!" teriak Rosse yang langsung mendapat jawaban berupa Tessa yang menancap gas dengan cepat membuat pedang Optimus tertarik keluar. Segera meraih pedangnya menusuk Lockdown tepat pada spark dan membelah tubuhnya.

"Honor to the end." Ucap Optimus.

Tessa berlari pada ayahnya memeluk sambil menangis.

"I am okay sweet heart. I am okay" balas Cade dengan sayang.

"Girl, You're not okay." Kata Optimus lirih membuat Cade & Tessa menoleh pada Rosse bersamaan.

"Oh NO!! Rosse!!"

Rosse duduk menyamping ditanah, pandangannya mulai kabur, wajah sudah sangat pucat, tubuhnya penuh keringat. Rosse kehilangan kesadaran, dia sudah mencapai batas fisiknya.

"Rosse.. Rosse.." panic Cade & Tessa memeluk Rosse.

.

.

.

.

"We need go to hospi .." Cade belum menyelesaikan kalimatnya. Anak buah Lockdown sudah menyerbu menembaki mereka. Optimus meraih tubuh Rosse dalam genggamannya, Tessa & Cade bersama Bee.

"Hurry. I'll activated Lockdown grenade." Optimus dan Bee meluncur menggunakan roket menjauhi area ledakan.

Hanya Optimus yang tau apa yang ia pikirkan dalam diam. -

_____Bersambung_____To Be Continued_____

Hay hay

sekali lagi aku menegaskan bahwa cerita ini pernah saya publish di platform sebelah, jadi tidak ada unsur jiplak menjiplak

Silahkan tulis komentar karena saya selalu terbuka dengan saran & kritik yang membangun.

Silahkan tinggalkan jejak bila kalian suka.

Jangan lanjutkan bila tak suka. See ya ~

Have some idea about my story? Comment it and let me know.

Noelloriacreators' thoughts