webnovel

Bab 196

"Kalau tidak ada yang perlu dibicarakan lagi, silakan pergi, Mas. Itu Susanti mau masuk malu. Kami banyak kerjaan."Usirku.

Dengan wajah ditekuk Mas Arman masuk lagi ke dalam. Kasihan sih, tapi ya, itu konsekuensi dia.

"Bu, maaf ya, tadi aku tidak sengaja." Susanti sepertinya masih merasa bersalah dan tidak enak karena tadi melihat adegan Mas Arman memelukku dari belakang.

"Santai aja, San. Ya, udah, kita mulai kerja aja. Kamu selesaikan jahitan seragam keluarga yang kemarin aku mau selesaikan kebaya pengantin ini dulu." Susanti dengan cekatan mengerjakan apa yang aku suruh. Dia memang pendiam, tapi soal kerjaan akan gesit dan rapi. Aku yang harus rajin mengajaknya berbicara.

"Kamu bawa apa itu, San?"

"Eh, iya, sampai lupa. Ini mangga madu Bu. Pohon di rumah buahnya lebat dan sedang panen makanya aku bawain untuk Bu Fatki," jawabnya seraya membuka bungkusan plastik hitam cukup besar.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com