webnovel

Bab 172

"Ya ampun Iva. Kamu sudah dibuatnya jadi perempuan yang nggak punya harga diri. Numpang kesana kemari. Masih mau bertahan? Pokoknya Mama nggak rela."

"Ya kan, siapa tahu aja Mas Bimo mau ngontrak Ma kalau liat aku pulang kesini." Ujarku pelan.

"Terus, membiarkan kalian kelaparan? Begitu? Orang pelit itu susah berubahnya Iva. Sudahlah. Kamu masih muda."

Aku terdiam, menyadari kebenaran ucapan Mama. Aku memang sering kali kelaparan.

"Coba sana bercermin. Kamu itu kurus banget. Usiamu baru dua puluh enam. Tapi sudah kayak orang tiga puluh enam. Kelaparan, makan hati, menanggung malu. Mama nggak tahan lagi. Kalau kamu mau dibantu, tinggalkan Bimo! Titik."Aku menggigit bibir karena pilu. Ucapan Mbak Resti barusan jelas sekali mengusir. Kupeluk Ica kuat kuat, berusaha menyembunyikan air mata.

Tak lama, kudengar suara Mbak Resti mendesah.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com