webnovel

Isekai

 Sri menatap sekelilingnya dengan kagum. Dia terpesona dengan pemandangan yang berada di depan matanya. Rasanya sangat tenang sekali, ia tidak akan merasakan rasa sakit lagi. Dan yang terpenting, Sri akan berkumpul dengan keluarganya yang duluan kesini. Di surga yang sangat indah ini.

 Saat Sri sedang menikmati keindahan alam, tiba-tiba ia mendengar suara kegaduhan dari kejauhan. Ia berpikir apakah itu mungkin penghuni alam sini?, kalau iya... Ia akan bertanya apakah dia mengetahui keberadaan keluarganya atau tidak. Sri yang sudah tidak sabar bertemu keluarganya mendekati asal suara tersebut.

 Ditengah perjalanan, Sri tiba-tiba dibekap dari belakang. Ia pun diseret. Sri yang kaget mencoba untuk melepaskan diri dengan sekuat tenaga. Ketika Sri mencoba melepaskan diri, cengkraman itu semakin menguat.

 Ia hanya bisa pasra kepada keadaan. Sekuat apapun ia mencoba melepaskan diri, maka cengkraman itu akan semakin kuat. Sri takut kalau-kalau ia mencoba memberontak lagi, ia akan dibunuh. Sebentar....bukankah ia sudah berada di surga?, berbagai macam pemikiran melintas dibenak Sri. Semakin ia memikirkannya, ia semakin takut.

 Sri yang sudah sangat takut mencoba untuk membiarkan sosok yang menariknya membawanya kemana saja. Ia memejamkan mata, ia berdoa supaya cengkraman ini cepat dilepaskan.

 Bukankah ia sudah meninggal?, lalu apa yang terjadi kepadanya sekarang?. Yang ada dipikirannya sekarang hanyalah keinginan terakhirnya untuk bertemu keluarganya.

 Setelah beberapa saat, Sri merasakan tarikannya sudah berhenti dan bekapannya mulai memudar. Karena rasa takutnya sangat tinggi, Sri tidak bisa bergerak. Tubuhnya terasa kaku.

 Sosok yang menariknya tadi berkata, "Hey manusia, Bukalah matamu! Kau sudah aman disini, jadi jangan takut". Sri membuka matanya dengan perlahan. Betapa terkejutnya ia ketika matanya sudah sepenuhnya terbuka.

 Ternyata sosok yang menariknya adalah sesosok lelaki yang bisa dibilang cukup tampan, tetapi anehnya lelaki itu tingginya tidak seperti umumnya. Untuk ukuran lelaki, tingginya tidak terlalu tinggi. Bisa dibilang tinggi mereka hampir sama. Dan lelaki tersebut memakai topeng, tapi hanya setengah mukanya saja yang tertutupi.

 Setelah mengamati sosok tersebut, Sri mulai menganalisis lingkungan sekitarnya. Sebuah gua?. Iya, tempat Sri berada sekarang adalah disebuah gua yang sangat besar. Pencahayaan di gua itu juga tidak terlalu bagus. Tapi entah mengapa tubuh sesosok lelaki itu seperti mengeluarkan seberkas cahaya.

 Sri yang sudah sepenuhnya mendapatkan keberanian dan ketenanganya mulai mencerca lelaki tersebut dengan berbagai pertanyaan. "Siapa kamu? Dimana ini? Kenapa kamu membawahku ketempat seperti ini?".

 Lelaki bertopeng itu mendekati Sri, dengan hati-hati ia menyentuh dahi Sri dengan tongkatnya yang tersembunyi di belakang tubuhnya. Ia memeriksa Sri dengan tongkatnya, apa yang salah dengan manusia satu ini?.

 Sri yang merasa lelaki itu aneh mundur secara perlahan. 'Apakah dia waras?', pikir Sri. Sri pun bertanya, "Apa yang sedang kau lakukan? Tolong jauhkan tongkatmu itu dari dahiku! Kau sangat aneh".

 Lelaki yang mendengar omongan Sri memutar bola matanya dan berkata, "Aku hanya memeriksamu, aku berpikir bahwa mungkin ada masalah dengan otakmu".

 Mereka terdiam beberapa saat, situasinya menjadi sangat akward. Lelaki tersebut sudah tidak tahan lagi dan berkata, "Hello?, apakah kamu lupa manusia seperti kamu itu dilarang berkeliaran di sekitar hutan ini?, hutan ini adalah area terlarang untuk dimasuki manusia lemah sepertimu".

 Sri tidak terima ia disebut manusia lemah, "Apa katamu?!!!, aku lemah?". Lelaki itu merespon dengan santai, "ku rasa kepalamu telah terbentur sesuatu. Hutan ini tidak aman untuk manusia karena hutan ini adalah wilayah para siluman. Kalau kau tertangkap mereka, kau pasti habis jadi bahan eksperimen mereka atau jadi bahan pertunjukan mereka".

 Sri tidak faham apa yang dikatakan lelaki tersebut. Manusia biasa? Berbahaya? Siluman?, entahlah.... Sri tidak faham. "Apa yang terjadi? Dimana aku? Aku sungguh tidak mengerti, tolong beritahu aku!", kata Sri dengan kesal.

 Lelaki itu bingung harus berbicara apa. Sri yang tersadar akan sesuatu pun langsung menceritakan apa yang telah terjadi kepadanya.

 Setelah mendengarkan cerita Sri, Lelaki itu mulai memejamkan mata. Sri bingung apa yang dilakukan lelaki itu, ia hanya diam saja dan menunggu.

 Tak lama kemudian lelaki itu membuka matanya. "Menurut penglihatanku, kau memang bukan dari dunia ini. Terbukti dari bau yang tersisa ditubuhmu, baunya seperti campuran berbagai macam bahan kimia", kata lelaki itu.

 Ia terdiam sebentar kemudian melanjutkan. "Mungkin kamu tidak sengaja membuka sebuah portal dunia, kemudian kamu tersedot ke dunia ini. Di dunia ini dikuasai oleh berbagai macam siluman. Di sini manusia sangat dibenci, para siluman membenci manusia karena mereka menganggap manusia adalah momok yang menyeramkan dan menjijikkan. Yang terkuatlah yang dapat bertahan di dunia yang kacau ini. Oh dan satu lagi, manusia sepertimu ini hanya bisa bersembunyi di sebuah tempat yang jauh dari keberadaan siluman."

 Bulu kuduk Sri langsung berdiri. Sri dengan sedih bergumam, "ku rasa aku sudah meninggal karena jatuh dari pesawat".

 Lelaki itu masih bisa mendengar gumaman Sri, ia berkata dengan ragu-ragu, "Tunggu sebentar! Aku akan menunjukkan sesuatu kepadamu". Lelaki itu berbalik dan meninggalkan Sri sebentar. Sambil berjalan menjauh ia berkata, "jangan kemana mana! Aku sebentar lagi akan kembali". Sri pun mengiakannya.