Sri menunggu dengan sabar di dalam gua. Tak lama kemudian sesosok lelaki itu datang dengan membawa sebuah kerangkeng kecil yang berisikan seekor Kera. Ia mendekat kepada Sri, menaruh kerangkengnya dan membukanya.
Kera yang berada di dalam kerangkeng itu seketika keluar dari kerangkengnya. Ajaibnya setelah Kera itu keluar dari kerangkengnya, Kera itu berubah menjadi sesosok Wanita yang berwajah separuh Kera. Sri terperangah melihat kejadian yang baru saja terjadi, 'apa yang baru saja terjadi? Apakah itu sebuah sihir?', ucap Sri dalam hatinya.
Disaat Sri masih terkejut, sesosok lelaki itu membuka topengnya yang hanya menutupi setengah wajahnya itu. Sri semakin terperangah, ternyata….. wajah dibaling setengah topeng itu merupakan wajah seekor Kera. Sri bingung harus bereaksi seperti apa.
Detik berikutnya sesosok lelaki itu membuka mulutnya dan berbicara, "Yaah, maafkan kami telah membuatmu terkejut!". Sri yang masih kaget setengah mati pun tidak merespon lelaki itu, dan jika dilihat-lihat mulut Sri terbuka lebar selebar paus yang sedang menyedot mangsanya. Sesosok perempuan itu melemparkan candaan kepada Sri, "Tutup mulutmu itu! Kau mau kami tersedot kedalam mulut baumu itu?". Sri seketika menutup mulutnya, lalu ia hanya terkekeh pelan.
Lelaki itu lanjut memperkenalkan dirinya, "Perkenalkan namaku Hecan, dan ini adalah patnerku Haeyak, kami dari spesies Pithecanthropus[1]. Dan tugas kami adalah melindungi manusia dari keganasan para Siluman. Jadi jangan takut!".
Haeyak pun ikut buka suara, "Ku dengar kau bukan dari dunia ini, dari mana asalmu?". Sri berusaha mengumpulkan kesadarannya, kemudian ia menjawab, "Aku dari Bumi". Sri terdiam sebentar, kemudian ia lanjut bertanya, "Kalau boleh tahu di mana ini?". Haeyak menjawab, "Dunia ini biasanya kami sebut dengan Terra Switch". Sri menganguk faham.
Sri penasaran kejadian ajaib apa yang baru saja terjadi, maka ia bertanya dengan penasaran. "euum…. Guys. Apa yang baru saja terjadi pada Haeyak? Mengapa ia bisa berubah menjadi Kera pada saat di dalam kerangkeng?".
Haeyak pun menjelaskan, "Oh, aku habis terkena serangan musuh. Jadi aku harus memulihkan diri. Nah, salah satu cara supaya kekuatanku cepat pulih adalah dengan merubah diriku menjadi Kera seutuhnya. Mengapa aku dimasukan ke dalam kerangkeng? Karena kesadaranku saat menjadi Kera sama dengan hewan. Sebenarnya dengan wujud Theriantropeku[2] juga bisa pulih sih, Cuma membutuhkan waktu yang cukup lama".
Sri menganggukan kepalanya tanda ia faham dengan apa yang dikatakan Haeyak. Tiba-tiba ia teringat sesuatu. Yaaa…. Ia belum memperkenalkan dirinya, maka ia pun membuka suara, "Oh iya, perkenalkan namaku Sri, aku adalah seorang kadet, yaaa…. Dulunya….hihihi….", ia terkekeh pelan.
Hecan dan Haeyak hanya mengangguk sebagai respon. Mereka kemudian mengeluarkan sepasang bola kaca dan menyatukannya. Samar-samar terlihat sebuah gambar yang bergerak, Sri berpikir itu mungkin semacam Televisi di dunianya yang ditenagai oleh kekuatan sihir? Waw sungguh menarik!.
Hecan berkata, "Lihatlah! Itu adalah Gambaran kejadian yang kau alami jika kau berani dekat-dekat dengan bangsa Siluman. Tapi kau tenang saja! Aku tidak akan berbuat seperti itu". Sri melihat kejadian demi kejadian yang terlihat di dalam bola kaca tersebut dengan bergidik ngeri.
Hecan pun melanjutkan, "Sekarang, bagaimana kalau kau ku antar ke tempat para manusia berada?". "Berikan ku waktu untuk berpikir", tukas Sri.
*******
Setelah beberapa saat, Sri memberikan jawabanya, "Bagaimana kalau aku ikut kalian? Lagipula kalau aku kalian antar ke tempat para manusia sepertiku berada… aku tidak kenal seorang pun. Bisa jadi aku juga tida diterima di sana".
Haeyak menimpali, "Itu tidak mungkin. Sangat beresiko jika kau ikut kami". Hecan menambahkan, "Betul apa yang dikatakan Haeyak. Kau akan lebih aman jika kau berada di dunia manusia. Jangan khawatir, kami memiliki beberapa kenalan di dunia manusia. Kau pasti aman".
Sri yang mendengar itu hanya bisa pasra menerima keadaan, "Baiklah kalau itu yang terbaik untukku". Sri lanjut bertanya lagi, "Guys apakah aku bisa menjadi seperti kalian? Punya kekuatan yang hebat dan bisa menguasai dunia ini? Aku tahu ini pertanyaan yang sangat aneh".
Hecan menjawab, "Euuumm… gimana yah". Hecan berhenti sejenak untuk berrpikir, lalu kemudian ia melanjutkan, "Kami sudah terlahir dengan keadaan seperti ini. Kau manusia biasa, aku rasa akan sangat sulit untuk menembus batasan yang sudah ada. Mungkin kau bisa jika kau memiliki peluang. Menurut pengamatanku, hanya ada sekitar nol koma satu persen manusia yang bisa menembus batasan yang telah ada, tapi ada biaya yang harus dibayarkan untuk itu".
Sri yang mendengar itu menjadi sedih, ia berkata dengan enggan, "Oooh gitu yah…", ia memasang wajah murung. Haeyak merasa kasihan kepada Sri. Ia mencoba untuk menghibur Sri, "Aku akan mengatur agar kenalanku di dunia manusia untuk menjadi gurumu, jika kau memang memiliki keinginan yang kuat untuk menjadi kuat. Yaaah…. Kalau kau memilki potensi…. Jadi jangan sia-siakan kesempatan ini".
Sri bingung apakah Haeyak sedang menghiburnya atau sedang mengejeknya? Ia tersenyum pahit. Tapi Sri sudah cukup puas mendengar apa yang diucapkan Haeyak. "Baiklah kalau begitu… Jadi kapan kita akan memulai perjalanan ke tempat aku seharusnya berada? Dan apakah aku masih bisa bertemu kalian jika aku berada di sana?".
Hecan dan Haeyak saling melirik satu sama lain, kemudian Hecan pun angkat bicara, "Besok pagi kita akan memulai perjalanannya. Sekarang langit sudah mulai petang. Kau pasti akan mudah dilacak jika kita memulai perjalanannya sekarang juga. Yaaah… kekuatan para Siluman itu menjadi dua kali lebih aktif saat malam hari.". Hecan melanjutkan, "Kita masih bisa bertemu kok, aku dan Haeyak memiliki tugas untuk dilaporkan setiap satu bulan sekali kepada komandan kita yang sedang bermarkas di dunia manusia".
Sri menghembuskan napas lega. Haeyak berkata kepada Sri, "Istirahatlah di gua ini! Disini kau aman dari para predator. Tidak ada yang mungkin menemukanmu di sini". Ia memberikan sesuatu kepada Sri, "Ini peralatan tidur yang mungkin kau butuhkan, dan ada sedikit makanan untukmu di kantong ini. Semoga kau suka".
Sri menerimanya dan berterima kasih kepada Haeyak dan Hecan. Dan Hecan pun mengeluarkan sesuatu dari kantungnya, "Ini gelang untukmu. Kalau kau berada dalam bahaya kau bisa memanggil kami dengan menggunakan gelang ini. Aku dan Haeyak adalah patner, jadi simbol kita sama. Kau tinggal memencet simbol kami". Hecan memberikan gelang itu kepada Sri.
Sri mengambil gelang itu dari Hecan. Ia pun memperhatikan simbol yang berada di gelang yang diberikan Hecan. Simbol yang berada ditengah gelang itu berbentuk seperti….. Pisang?. Sri menahan nafsunya untuk tertawa sekeras mungkin, ia mencoba memasang wajahnya untuk bertampang flat. "Terima kasih banyak guys", ucap Sri sungguh-sungguh.
Hecan dan Haeyak merespon secara bersamaan, "Sama-sama. Kami akan Kembali ke markas kami supaya tidak ada yang curiga. Semoga kau beristirahat dengan baik". Sri hanya mengangguk sebagai jawaban.
Kemudian Haeyak merubah dirinya menjadi seekor Kera lagi dan masuk ke dalam kerangkengnya. Hecan pun mengangkat kerangkeng itu dan melangkah perlahan meninggalkan Sri sendirian di dalam gua. Hecan berhenti sebentar untuk mengatakan sesuatu kepada Sri, "Perjalanan kita akan memakan waktu yang lumayan lama, sekitar lima hari. Jadi istirahatlah yang cukup. Besok sebelum kita melakukan perjalanan, kita akan mempersiapkan perbekalan kita terlebih dahulu".
Setelah selesai dengan perkataannya, Hecan pun melanjutkan langkahnya. Sri mencoba memejamkan matanya. Tak berapa lama Sri pun terlelap. Ia beristirahat dengan tenang malam ini. Kalau diingat-ingat, ia sudah lama sekali tidak merasakan ketengan ini.
[1] Pithecanthropus = Manusia setengah Kera
[2] Theriantrope = Tubuh berwujud manusia setengah hewan
Maaf guys upnya lama
Guys maaf mungkin saya hanya akan meng-upload bab baru pada saat hari libur semester saja. Maafkeun yah atas kelemotan progres saya......
Bentar lagi sekolah masuk, mungkin saya akan meng-upload 2 bab lagi. Akan saya usahakan untuk mengarang pada saat saya ada waktu luang.