Sebelum melewati jembatan kota untuk menuju hutan di sana, pandangan Aiden menangkap siluet seorang kakek di bawah jembatan, tepatnya di tepi sungai dangkal itu. Dia adalah pria tua tunawisma di tenda itu. Aiden memutuskan menghampirinya yang duduk di bebatuan sendirian. "Kau sedang apa?" sapanya.
Pria tua itu menoleh sebentar sebelum melanjutkan kegiatannya. "Mempersiapkan alat pancing. Aku melihat ada beberapa banyak ikan di sungai," sahut kakek itu. Terlihat juga sebuah ember di dekat kaki pria tua itu.
Aiden duduk sejenak menemani kakek di tepi sungai. Sungai di depan mereka tidak dalam. Arus sungainya juga terlihat tenang dan jernih, mengalir langsung dari gunung di kejauhan sana. Aiden melihat ke sekeliling. Langit di atas kepala mereka kelihatan mendung. Padahal sewaktu di kota tadi cahaya matahari menyinari seluruh jalanan.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com