"Misi, gua mau lewat."
Gue ga tau kerasukan apa sekarang. Bukannya gue minggir kaya yang Pete suruh, tapi dengan pasti kedua tangan bantet gue justru menangkup pipi Pete.
Berhasil menghentikan langkah Pete dan membuat Pete mau ga mau ikut nunduk, membalas tatapan gue.
Gue tau Pete kaget. Tapi dia cuman diam.
Pete diam sambil menatap gue intens. Gue ga ngerti apa maksud dari tatapannya, tapi gue yakin ada sesuatu yang dia sembunyiin di sana.
Gue menatap mata Pete lekat. Mencoba mencari sesuatu di dalamnya. Bukan cari belek tapi lho ya.
"Maaf kalo gue lancang," kata gue pelan, "Tapi jujur, apa yang lo lakuin ke gue kemarin kemarin itu buat gue salah paham, Peter..," ucap gue mulai kebawa Susana, eh maksudnya suasana. Kalau Susana mah, jadi horror bawaannya.
Gue mengulum bibir gue ke dalam. Sedalam perasaan gue ke Pete, hiyaa.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com