Someday, everything will make perfect sense. So for now, we laugh at the confusion, smile through the tears and keep reminding yourself that everything happens for a reason. ~ Charlie
"Berita kebakaran di rumah Krystall tersebar kemana mana. Bahkan kedua anak keturunan Krystall dan Kingstone pun muncul di saat kebakaran itu. Beberapa pihak mencurigai bahwa kebakaran ini adalah ulah mereka. Tapi tak ada bukti jika merea adalah pelakunya. Mereka menyelamatkan beberpa orang lain di rumah itu saat kebakaran tapi mereka tak bisa menyelamatkan satu pun anggota keluarga mereka. Saat ini penyebab kebakaran masih belum diketahui. Pihak berwenang masih menelidiki kasus ini."
Robert pun mematikan layar hologramnya.
"Tolong katakan padaku Charlie kau tak berbuat sesuatu yang bodoh." Kata Robert
Charlie pun mengangkat kedua tangannya seolah olah dia tak bersalah dan tak tahu apa yang terjadi.
"Oh ayolah Charlie, Aku sudah mengenalmu beberapa tahun. Aku tahu pandangan itu. Bagaimana bisa kau berbuat seperti ini?! Demi Tuhan Charlie!" Kata Robert sambil memegangi keningnya.
"Halo Paman Steve, Kenapa menelponku?" Semuanya langsung terkejut mendengar Charlie sedang berbincang pada Pamannya.
"..."
"Apa pemakaman?''
"..."
"Kapan?"
"..."
"Hari ini?!"
"..."
"Baiklah akan kuusahakan datang. Akan kucari Draco dulu supaya bisa datang ke pemakaman bersama sama."
"..."
"Baiklah sampai jumpa lagi Paman." Kata Charlie kemudian menutup teleponnya
"Kalau kalian tidak keberatan aku akan pergi mencari Draco lalu pergi ke pemakaman." Kata Charlie lalu melangkah pergi.
"Apa kau sudah gila Charlie?!"
Charlie hanya menaikkan kedua bahunya seolah olah tak ada masalah lalu langsung segera mengendarai Ferari812 GTSnya.
"Tenanglah Keluarga Kingstone juga mungkin bisa membantu kita."
"Apa yang membuatmu berkata seperti itu James?"
"Jika kalian ingat Cedric Carter salah satu agent dari Inggris. Dia adalah teman atau mungkin sahabat paman Charlie."
"Apa?!"
"Yah bahkan Cedric sendiri sudah tahu tentang Nostra Santino. Dia pernah berbincang bi ncang denganku dan dengan Draco. Entah dari mana dia bisa tau keberadaan tentang Draco dan Charlie. Mungkin paman Charlie dan Draco mengetahui pekerjaan Charlie dan Draco dan sedikit tahu tentang Cosa Nostra. Sebenarnya keluarga Kingstone adalah keturunan dari Agent terlatih. Aku rasa hanya Charles Kingstone saja yang tak pernah menjadi agent. Dia lebih memilih menjadi CEO dan memegang perusahaan perusahaannya. Cedric bilang dia tak memburu kita dan menangkap kita meski kita lumayan merugikan untuk mereka. Tapi berkat kita kriminal kriminal internasional bisa teratasi dengan mudah. Jadi dia menawari kesepakatan kerja sama dan aku menerimanya."
"Tunggu jadi kau membuat kesepakatan tanpa memberitahuku James?!" Kesal John
"Ya. Aku bukan anak kecil yang harus selalu meminta ijin pada orangtuanya kan?"
"Tapi ini organisasi kita! Kau sepakat dulu jika kau akan selalu berunding denganku tentang hal hal seperti ini!! Kita harus selalu berunding tentang hal hal seperti ini James!! Kau tak bisa begitu saja memustuskan hal hal seperti ini tanpa berunding denganku! Kau tak akan tahu apa konsekuensinya dari kesepakatan itu!! Jika berdampak buruk dan membahayakan bagi anggota kita bagaimana hah?!?! Sudahlah kepalaku sakit memikirkan ulah ulah kalian." Kesal John, kemudian melangkah pergi.
"Oh, ya aku hampir lupa tentang The Black Hawk. Mereka sangat pandai menutupi jejak mereka mereka tau cara kerja kita. Sejak lab ilegal itu meledak mereka tak berkutik dan memilih untuk sembunyi. Lalu beberapa hari kemudian salah satu anggota mereka Patrick Goyle sedang terlihat keberadaannya di London."
"Sampaikan Draco dan Charlie tentang ini setelah mereka pulang dari pemakaman. Oh dan beri tahu Luke juga. Bantuan sniper pasti sangat berguna untuk misi mereka."
"Baiklah."
"Oh ya satu lagi Robert. Kau tak pernah bilang padaku kalau kau bisa membuat robot robot seperti yang ada di rumahmu? Alat alat yang kau buat untuk kami kalah jauh dibandingkan teknologi teknologi di rumahmu. Kenapa kau menyembunyikannya?"
Deg!
"Tunggu kau melihat semuanya ?"
"Ya. Aku pernah pergi ke rumahmu. Tingkat keamanannya sangat tinggi dan aku bisa merasakan ada berbagai robot ciptakanmu di dalam. Lebih baik kau juga buat teknologi teknologimu untuk kami."
"Akan kuusahakan."
"Kau belum menjawab pertanyaanku Robert. Kenapa kau menyembunyikannya dari kami?"
"Sebenarnya semua ciptakan teknologi di rumahku bukan hanya aku yang membuatnya. Anakku juga ikut serta membantuku membuat itu semua. Semua teknologi yang kami buat tak memiliki tujuan, hanya sekedar untuk senang senang saja. Bisa dibilang hanya sebagai hobi."
"Seperti dugaanku. Kalau di lihat lihat anakmu Steven juga mempunyai kemampuan sepertimu Robert. Dia hebat dalam teknologi sama seperti ayahnya. Akan lebih membantu jika dia bergabung dengan Nostra Santino kan?"
Deg!
"Akan kupikirkan untuk itu. Lebih baik dia membantu di rumahku saja.Kau tau maksudku kan? Lebih baik dia tidak bekerja di lapangan. Aku tak mau kehilangan dia. Aku tak mau terjadi apa apa dengannya, aku sudah berjanji pada istriku sejak dia lahir."
"Baiklah. Bagaimana jika dia mengembangkan dan membuat alat dan senjata baru untuk kami?"
"Kalau itu aku tidak akan keberatan. Dia pasti senang mendengar ini."
***
Semua hadir dipemakaman itu kecuali Charles dan May Kingstone.Teman serta kerabat. Draco dan Charlie hanya bisa diam dan tak berkata sepatah kata pun. Setelah pemakaman selesai Ia sudah bisa melihat dan merasakan orang orang disana sedang berbisik dan membicarakannya dan Charlie, beberapa diantara mereka juga menunjuknya dari kejauhan. Dia hanya bisa diam berdiri canggung dan menatap orang orang yang sedang membicarakannya. Kemudian Ia pun memainkan ponselnya.
Hhhhh... Sudah kuduga ini ide buruk. Sudah kuduga ini akan terjadi. Batin Draco
Tak lama kemudian mereka pun langsung disambut oleh Paman Paman mereka.
"Darimana saja kalian? Paman sangat merindukan." Kata Paman Sebastian sambil memeluk mereka.
"Paman hentikan aku sudah besar bukan anak kecil lagi." Kata Draco sedangkan Charlie hanya tersenyum.
Demi Tuhan mereka menyapa dan menyambut kami seperti seolah tak pernah terjadi apa apa. Batin Draco
"Paman tahu kau tumbuh begitu cepat sama seperti Charlie. Seingatku kau masih kecil. Lihatlah sekarang kau sudah dewasa. Berapa umurmu?"
"Bulan depan 15 tahun."
Deg!
Sial! Aku hampir lupa dengan ulang tahunnya. Padahal seperti baru saja dia berumur 14 tahun dan baru masuk di masuk Nostra Santino. Waktu berjalan sangat cepat. Waktu sangat tak terasa padahal sudah setahun dia bergabung di Nostra Santino. Tak kusangka sudah secepat ini. Batin Charlie.
"Wow, cucu kakek sudah besar."
"K-Kakek!" Kata Draco canggung
"Ayolah sambut kakek seperti biasa saja. Tak perlu canggung begini."
"Bisakah kita membicarakan sesuatu di mansion Kingstone? Ada sesuatu yang penting yang ingin kusampaikan." Kata Charlie
"Baiklah."
***
"Kenapa kalian bersikap pada kami seolah tak pernah terjadi apa apa?"
Maximus menghiraukan pertanyaan cucunya itu dan mengalihkannya dengan topik lain.
"Wajahmu mirip sekali dengan ibumu Draco. Bahkan matamu persis sepertinya."
"Aku selalu benci mendengar itu. Aku berbeda dengan nenek sihir itu."
"Mau tak mau kau harus menerima kenyataan. Mungkin wajahmu mirip dengannya tapi yang menjadikanmu berbeda dengan nenek sihir itu dari kelakuanmu, sikap dan ekspresimu."
Draco pun hanya bisa diam dan puas mendengar ucapan Maximus.
"Cepat sekali yah kalian tumbuh besar padahal seingatku kalian masih sekecil ini." Kata Maximus sambil menyerahkan foto masa kecil mereka kepada Draco.

"Yah kau benar kakek. Waktu berjalan sangat cepat. Seperti tidak terasa sama sekali." Kata Draco
Kakeknya pun itu hanya tersenyum
"Jadi aku ingin berkata yang sebenarnya pada kalian." Kata Charlie
"Kalian adalah anggota Nostra Santino kan?" Kata Paman Sebastian
Semua orang yang berada di sana pun langsung terkejut.
"B-Bagaimana Paman bisa tahu?!?"
"Aku rasa ini saatnya kita saling mengungkap rahasia. Lebih baik tak ada rahasia lagi diantara keluarga ini."
"Baiklah. Paman dulu yang bercerita."
"Begini Kingstone adalah keluarga dari garis keturunan agent rahasia yang berbahaya dan mematikan. Kakekmu dulu juga seorang agent. Begitu pula dengan aku, Steven, dan Chris. Kalian pasti mengenal sahabatku Cedric Carter yang beberapa bulan yang lalu berada di kapal pesiar yang sama dengan kalian. Aku sudah mengorek informasi tentang kalian karena sepertinya ada kebocoran data pada salah satu anggota kalian. Pergerakan kalian memang sulit dibaca kalau saja Arthur Alfero salah satu anggotamu menunjukan wajahnya saat berada di lab terbesar di Perancis beberapa tahun lalu. Kemudian aku dan paman kalian mencari cari data tentang kalian. Apalagi nama organisasi kalian tersebar di dunia gelap. Dulu Draco adalah seorang pengedar narkoba dan pembunuh bayaran. Di dunia gelap sering mendapat julukan Lone Wolf. Charlie dulu adalah seorang pengedar narkoba, pembunuh bayaran dan menjadi gangster. Sejak Charlie pergi, aku dan paman kalian mencari carinya kali tapi nihil. Kemudian di Stasiun H, Hongkong terjadi ledakan besar disana. Di sanalah aku pun melihat pergerakan Charlie disana dan salah satu teman anggotamu diduga tewas kan. Setelah itu pun aku semakin mencari berbagai informasi tentang kalian. Hingga saat Draco meninggalkan mansion Kingstone aku pun berhasil mendapatkan data data kalian meski hanya sebagian. Ayahmu menolak untuk ikut serta menjadi agent rahasia. Ayahmu lebih memilih menjadi CEO sedangkan May dia tak akan mungkin ikut. Dia lebih gemar hidup seperti orang normal lainnya. Apalagi setelah kematian suami serta anaknya Michaella karena kecelakaan mobil. Setahun setelah Draco lahir, dan mengadopsi anak perempuan yang diberi nama Michelle. Kalian pasti mengenal Michelle adalah anak dari sahabat May yang dititipkan bersama kalian dulu tapi kalian salah Michelle adalah anak angkat dari Bibi May."
"Dengar, aku tahu kalian adalah agent sedangkan aku dan Draco adalah mafia. Aku minta maaf karena sudah mencemarkan nama baik kalian. Kalian bekerja pada pihak negara sedangkan kami melakukan pekerjaan kotor sepeti membunuh orang orang, merampas uang, berjudi dan mungkin membodohi orang lain di luar sana entah tentang pekerjaan kami, ataupun asal usul kami. Tanganku ini sudah dipenuhi dengan darah dari orang orang yang pernah kubunuh. Kalau hanya ingin membicarakan kelejekan kami lebih baik kami pulang saja." Kata Charlie sambil belangkah pergi namun dengan segera Kakek Charlie,Maximus menahan tangan Charlie.
"Aku tak peduli apa yang telah dilakukan kalian. Kalian tetaplah cucuku dan aku sangat menyayangi kalian. Lagipula seorang agent tak ada bedanya dengan mafia. Untuk apa sesama pembunuh harus bermusuhan. Seorang keturunan agent dilahirkan untuk membunuh. Aku, Steven, Sebastian, dan Chris adalah sama sama pembunuh. Jangan berpikir kami para agent belum pernah membunuh. Hidup kami bisa dibilang hampir sama dengan kalian. Hanya saja kami tak pernah menjual narkotika. Kalau persenjataan mungkin pernah hanya saja bedanya segala yang kami lakukan legal. Tapi meskipun begitu kami juga tak ada bedanya dengan cara kerja kalian. Nostra Santino adalah organisasi mafia yang berbahaya namun organisasi kalian tak pernah berbuat onar maksudku kalian selalu membunuh siapa pun yang menghalangi kalian, kalian juga hanya membunuh orang orang tertentu tidak sembarang orang kalian bunuh. Keberadaan kalian justru juga membantu kami dalam membunuh beberapa buronan internasional yang dicari cari. Karena itu kami juga akan selalu siap menutupi jejak kalian selama kalian membunuh buronan. Kami juga tetap menerima dan menyayangi kalian apa adanya tak peduli seberat apa pun kesalahan yang kalian lakukan. "
"Sex, Drugs, Alkohol, Money,and Power adalah dunia kami. Aku berada di balik kematian keluarga Krystall. Lalu saat kebakaran terjadi pun saat kami masuk ke sana kami tak bisa menolong mereka sangking banyaknya dendam yang memenuhi kami. Kami adalah pembunuh yang berdosa. Apa kalian yakin masih ingin menerima kami?"
"Tentu saja, aku sudah menduga kalian dibalik kematian keluarga Krystall. Aku mengerti perasaan kalian. Aku memaafkan tentang perbuatan itu meskipun aku masih sempat kaget pada kenyataan yang kudapat. Tapi selalu ingatlah dunia kalian adalah dunia kami juga. Kalian adalah keluarga kami. Kami akan selalu menerima kalian dan membantu kalian tak peduli apa pun yang terjadi."