Seingat Martin, terhitung jari ia lihat Lyra full naked. Setiap kali Martin terus terang suruh Lyra full naked. Jika bukan permintaan gila Martin, tidak mungkin Lyra diam begitu.
Say goodbye ke hal panas. Fantasi seks Lyra tidak tinggi, keinginan melakukan seks juga tidak ada.
Lebih daripada itu, Lyra bukan tipe orang mesum, berbanding terbalik dengan Martin. Lihat Lyra begitu, Martin sontak terdiam.
Walau begitu bukan berarti Martin tergoda. Tantangan Lyra pasti, Martin tak rela habis di tangan Lyra. Lyra haus akan seks dengan memanfaatkan rasa rendah. Pembalasan seperti itu Lyra inginkan.
"Hiks."
Air mata mengalir. Drama belum tamat, Lyra terduduk di lantai. Terjatuh bagai benda tak berharga. Satu hal yang Lyra pahami, Martin lebih buruk sejak tujuh tahun berlalu.
***
"Sial, kau sial Martin Jinan. Kau lelaki paling sial."
Baru Martin ingin menghampiri Lyra, tahu-tahu perempuan itu bangkit sendiri. Lyra misuh-misuh."Sudah aku putuskan, aku mau menikah dengan Radit."
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com