Mudah marah
Martin ambil napas. "Ya sudah, tunggu sebentar."
Senyum Lyra muncul. "Jangan kamu racuni aku, ya."
"Iya, kau pikir aku penjahat?"
Lyra angkat bahu acuh. "Bukan sih, setidaknya kamu kejam. Pasti gak ikhlas aku suruh masak."
Martin menyeringai. Lyra yang mulai duluan, Martin hanya tinggal buat semuanya mudah. Lyra bukan tandingan Martin.
"Dia aku permainkan kayaknya gak masalah deh. Aku rindu wajah kesalnya."
Martin senyum.
***
"Cha, makanan siap. Makan yang banyak. Aku gak mau lihat kamu sakit."
Bukan waktu tepat terharu. Sikap Martin baik, manis maupun hangat bukan urusan Lyra. Hal pertama yang harus Lyra lakukan adalah memastikan makanan di hadapannya aman.
Lyra lihat-lihat dulu makanan buatan Martin. Setelah yakin, Lyra angkat piring tersebut kemudian mencium aromanya.
"Bau makanan, bukan racun. Coba kamu makan dulu," ucap Lyra.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com