"Yakin, semalam aku lupa bicara dengan Arsy. Gara-gara Martin nih. Makanan ini sebagai ucapan permohonan maaf."
Catherine melihat penampilan Lyra yang serba tertutup. Oh benar, Catherine paham. Catherine tidak banyak berucap, hal yang ia lakukan hanyalah mengangguk.
"Oke."
"Kak, aku kok gak pernah lihat Kakak pakai pakaian tertutup? Padahal pernah kan berhubungan dengan Felix?"
"Em, kamu jangan heran, fantasi seks kami sama-sama liar."
Lyra meringis dengar ucapan Catherine. Orangnya sama sekali tak merasa bersalah mengatakan itu. Bersikap biasa. Coba kalau itu Lyra, pasti sudah tak tahu lagi ingin meletakkan wajah di mana. Masalah pribadi tak boleh diketahui orang lain. Perkara sensitif makin tidak boleh.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com