Argh!~ argh~
Rintih wanita tersebut yang semakin liar dan cepat memainkan tangannya di tubuhnya tersebut.
"K...ke...keluar!!!"
Jerit keras wanita tersebut yang langsung kelelahan dan langsung terkapar diatas kursi gerobak tersebut.
Terliat wanita tersebut hanya terkapar pasrah di kursi gerobak tersebut dengan senyumanan lebarnya.
-----
Terliat dengan jelas pemandangan guild base sangat kecil dari atas langit, akupun dengan cepat langsung mendarat halaman guild base tersebut
Akupun langsung berlarian masuk kedalam guild base, dan disaat aku mendorong pintu guild base tersebut terliat Rin dan Liza telah berdiri dibelakang meja.
Dan mereka pun langsung menundukan badannya ketika meliat diriku masuk. "Selamat datang, master." Ucap mereka yang memberi hormat.
Terliat meja tersebut telah meraka sediakan makanan, ketika aku mendekatinya.
Akupun langsung duduk di kursi tersebut, mencoba melihat liza dan rin kembali.
Terliat muka rin dan liza langsung tersenyum bahagia yang menandakah bahwa masakan yang mereka buat pasti enak.
Akupun mau takmau harus mencicipinya masakan yang mereka buat, karna meliat ekpresi muka mereka yang sangat yakin memintaku untuk mencicipi makanan yang dibuat mereka.
Ah~
Suara mulutku yang mencoba memasukan masakan tersebut kedalam mulut.
"Apa ini!!??" Tanyaku dalam hati yang kaget dengan rasa masakan tersebut.
Masakan tersebut sangat-sangat nikmat berbeda dengan masakan yang pernah ku cicipi seumur hidupku, semakin nikmatnya masakan tersebut tangan ku tak berhenti untuk menyodorkan ke mulut.
Semakin banyak ku telan, maka semakin ingin juga aku menyuapkannya ke mulut.
"Masakan apa yang kalian buat ini." Tanyaku ke mereka dengan makanan masih penuh didalam mulut.
"Itu hanya rendang. Emang kenapa, master? Apakah tidak enak?" Tanya mereka yang cemas.
"Tidak, tidak. Ini sangat enak." Ucapku yang masih terus melahap masakan tersebut.
Karna keasyikan terus menyodorkan makanan tersebut ke mulut, tak terasa ada sesuatu yang menggangjal di tengkorokan ku.
Uhuk! Uhuk!
"Ada apa, master!!??" Seru mereka berdua yang langsung mendekat diriku.
"Tol...tolong... minun" Ucapku yang keselekan sambil menunjuk gelas diatas meja.
Mendengar perkataanku itu Dengan cepat Rin langsung mengambil gelas tersebut diatas meja dan langsung menyodorkan ke mulutku, dan terliat Liza terus mengusap-usap punggungku untuk mengeluarkannya dari tengkorokanku.
"Ini! Ini! Cepat master!!" Ucap Rin yang langsung menyodorkan gelas tersebut ke mulutku dengan panik.
Gluk!
Dan dengan cepat juga aku langsung memuntahkan air tersebut ketika memasuki mulutku. "Air apa ini!!??" Ucapku sambil terus menarik nafas karna keselekan.
Alasan aku memuntahkan air tersebut, dikarenakan air tersebut sangat-sangat pahit.
Sepertinya mereka memang sengaja untuk meracuni ku dengan air tersebut, tidak mungkin orang makan dikasih minuman seperti ini pikirku.
Mendengar bentakan pertanyaan ku barusan, Rin dan Liza pun langsung menunduk kepalanya dan seperti sangat ketakutan apa yang mereka telah perbuat.
"Maaf... maaf... maaf, master." Ucap Rin yang langsung meneteskan air matanya.
"Yang kutanya sekarang adalah, Itu air apa?" Tanya ku kembali kepada mereka.
"Maaf, master. Itu hanya air anggur. Aku kira master suka meminum anggur, karna kupikir semua orang dewasa ketika pulang berkerja pasti meminum anggur mangkanya saja menyajikan minuman tersebut." Ucap Rin yang semakin menundukan kepalanya.
"Apa Meraka sampai memikirkan minuman yang cocok untuk ku!?.... Dan bukannya memuji mereka aku malah memarahinya." Ucapku dalam hati yang langsung kaget mendengar perkataan Rin barusan.
Mendengar ucapan itu, akupun langsung mendekati rin. Terliat Rin semakin gugup ketika diriku mendekatinya.
"Tenanglah.... Yang kau lakukan itu sudah betul.
Mungkin apa yang kau pikirkan tentang orang dewasa suka minum anggur itu tidaklah salah, tetapi itu tidak semuanya." Ucapku yang langsung mengelus kepala Rin.
"....." Desis Rin yang langsung menghusap air matanya.
"Dan aku tidak terlalu suka dengan minuman anggur, karna menggunakan anggur sebagai minuman itu terlalu banyak efek buruknya dari pada baiknya. Jadi lebih baik kalian membuatkan air susu saja untukku."
Mendengar penjelasan aku tersebut, Perlahan muka Rin mulai kembali ceria. Dan Terliat juga Liza yang berdiri disamping Rin tersebut seperti menggerutu tidak jelas dengan apa yang ku perbuat kepada Rin.
Aku yang tidak mengerti apa yang Liza gerutukan tersebutpun, langsung mengalihkan perhatian dengan langsung berdiri kembali dan langsung menyuruh mereka.
"Tolong buatkan air susu saja untukku sekarang."
"Siap, Master!" Ucap tegas mereka berdua yang langsung berjalan ke dapur.
Melihat mereka yang langsung pergi ke dapur untuk membuat air susunya, akupun kembali duduk lagi ke kursi tersebut untuk menunggu mereka membuatnya.
"Padahal itu sudah jelas dari baunya bahwa itu anggur, tetapi kuminum saja.... dan pada akhirnya menyalahkan mereka karna kecerobohan aku sendiri...." Gerutuku yang menyalahkan diri sendiri sambil menunggu mereka kembali.
Taklama mulutku menggerutuh, Liza dan Rin langsung datang mengampiri dengan air susu segar yang dibawah mereka.
Aku yang melihat mereka membawahkan susu tersebutpun langsung menyuruhnya untuk menaruhnya diatas meja.
Dan dengan cepat air tersebutpun langsung aku minum, karna aku sudah taktahan dengan rasa pahit di mulutku ini karna dari air anggur tadi.
Dan perlahan bekas rasa pahit di lidahku pun menghilang, berganti dengan rasa manis segar air susu tersebut.
Tak terasa air susu yang kuminum tersebutpun habis tanpa sisah sedikitpun, Dan akupun langsung berdiri kembali dari tempat duduk tersebut untuk kembali ke dalam kamar.
"Mau kemana, master?" Tanya Rin yang melihatku langsung berdiri.
"Aku mau mandi terlebih dahalu untuk membersihman badanku ini..."
"Air anggur tersebut bagaimana master?" Tanya Rin lagi yang menunjuk air anggur tersebut diatas meja.
"Kalian buang saja."
"Ta...tapi..." Ucap Rin seperti kebingungan
"Emang kenapa dengan air anggur tersebut?"
"Sangat sayang jikalau di buang master... minuman anggur tersebut kami buat dengan anggur kualitas tinggi..." Ucap Rin yang mencoba untuk menjelaskan kepadaku.
Mendengar penjelasan rin tersebut Liza pun langsung menganggukan kepalanya yang mencoba untuk membenarkan penjelasan dari Rin kepadaku.
"Terserah kalian saja mau diapakan minuman tersebut." Ucapku yang langsung ingin pergi dari kursi.
"Apakah boleh kami minum master?"
"Eh!?"
Responku yang langsung kaget mendengar ucapan Rin.
"Kami minum saja, air anggur sisa master tersebut..." Ucap Rin dengan santai dan langsung dibalas dengan anggukan Liza.
"Jangan!... Jangan!... Lebih baik kalian buat baru saja. Lagipula itu minuman bekas habis ku minum." Ucapku.
"Apakah tidak boleh kami meminum itu....?" Ucap mereka yang langsung memberikan ekpresi kecewa.
"Yah sudah.. aku mau ke istirat dulu di dalam kamar." Ucapku yang langsung bergegas pergi dari mereka menuju kamar.
Akupun langsung dengan cepat berjalan menjauh dari mereka dan langsung masuk ke kamarku dan menutup rapat pintu kamar tersebut.
"Gawat..!! Gawat...!! Apa yang kulakukan!? Apakah boleh anak kecil meminum air keras.....?" Ucapku dibalik pintu dengan keadaan cemas. "Masa bodohlah dengan mereka berdua... lebih baik aku mandi lalu langsung tidur..."