Nyonya Nurmala begitu gelisah, ia tak bisa menghubungi kekasih gelapnya.
Herlambang sialan! Beraninya mengkhianati dirinya! Umpatnya kesal.
Gawai dipegang erat, kemudian menekan nomor panggilan kekasihnya lagi, tak ada jawaban di ujung sana.
Pesannya tak dibalas sama sekali. Entah apa yang terjadi, pikirannya berkecamuk penuh kecurigaan.
Orang tuanya mengamati seksama, putrinya Nurmala seperti orang gila. Tidak berhasil menghubungi seseorang terus marah-marah tak karuan.
Kedua anaknya, Renita dan Arjuna sama-sama mengangkat bahunya, ketika Oma dan Opa Darsono bertanya pada perihal ibunya.
Menyaksikan bagaimana Nyonya Nurmala begitu gusar satu - dua hari ini tanpa ada kabar berita dari Herlambang di Paris.
Ia segera keluar menuju teras belakang agar tak ada yang mendengarkan pembicaraan dengan adik iparnya.
"Irwan, apa Herlambang datang menemui tadi pagi?" tanyanya penasaran.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com