Grisella tak mempedulikan sikap tersebut. Ia memang ingin segera bertemu dengan Mbak Rara dan membicarakannya dengan paranormal cantik itu. Namun ketika mereka dala perjalanan menuju Bekasi, rupanya Bram sedikit berubah pikiran. Ia ingin meyakinkan dirinya tentang apa yang di pikirkan oleh Grisella selama ini.
"Dari mana kau tahu kalau tante mu benar-benar memiliki benda keramat itu? Siapa tahu kedua temannya itu hanya ngomong asal-asalan, atau sengaja ngerjain kamu?" kata Bram.
"Nggak mungkin. Tante ku pasti benar-benar telah menggunakan benda itu dan menceritakannya kepada mereka. Buktinya mereka bisa menyebutkan nama Zaka Asmara!" bantah Grisella.
"Siapa itu Zaka Asmara? Cowok idola mu?!" tanya Bram.
"Ngaco luh!" sentak Grisella agak kesal.
Bram malah tertawa pelan.
Grisella berkata lagi, "Zaka Asmara itu pemuda yang terpenjara di dalam benda keramat itu."
"Apa kamu pernah bertemu dengan Zaka Asmara?" tanya Bram.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com