webnovel

The Deadly Confession Love

"Aku tidak pernah tahu, mengapa aku bisa menyukaimu hanya karena sebuah permen yang kamu beri saat itu" - Calwin Alfarezel "Bagaimana aku bisa menyukaimu? Hanya karena kamu selalu ada untukku?" -Haruka lovano ----------------------------------------------------------------------------------------------- Haruka hanya seorang mahasiswa kedokteran biasa yang berkuliah disebuah universitas ternama, ia kehilangan orangtuanya saat ia masih belia akibat kecelakaan pesawat Lalu bagaimana dengan calwin?, ia adalah seorang detektif di kepolisian yang memendam keinginannya untuk menjadi seorang dokter hanya karena pesan terakhir dari orangtuanya Lalu bagaimana kisah mereka menjalani kehidupan percintaan mereka?

tarxz_ · Fantasía
Sin suficientes valoraciones
10 Chs

TDCL Eps 4

"katanya kelas Bu diana hari ini ditiadakan, kenapa? tumben biasanya hari liburpun tetap masuk" tanya Charles

"Ntah, nggak tau... Mungkin ibu itu capek atau lagi males" ucap Janic

"Haruka, kamu tadi malam nggak tidur?" tanya Charles ketika melihat Haruka tidur sambil menutupi kepalanya dengan buku

"Hmm, makanya sekarang aku ngantuk banget... Tutupin aku ya Charles" ucap Haruka lalu melanjutkan tidurnya

"Sini-sini, biar aku tutupin" ucap Charles lalu menutupi Haruka dengan tasnya

"Hush, Pak Felix lagi ngelihatin kalian tuh,, hati-hati ntar dia nyuruh kalian buat jelasin" ucap Janic

Lalu, tiba-tiba saja ada beberapa orang yang tidak dikenal masuk kedalam kelas mereka sembari berkata "permisi pak, bisa minta waktunya sebentar" dan dosen itu langsung menerimanya "baik, silahkan"

"selamat pagi semuanya, saya Calwin dari pihak kepolisian ingin meminta bantuan kepada kalian semua untuk dapat bekerjasama dengan kami terkait kejadian kemarin" ucap Calwin

"kalian pasti sudah mengenal korbankan? Maka dari itu saya meminta partisipasi kalian jika kalian pernah berhubungan atau berbicara dengan korban kemarin atau sebelum ia meninggal"

"Emangnya ada kejadian apa kemarin?" tanya Charles

"Kamu tidak tahu Charles? semalam Karin jatuh dari atap perpustakaan dan yah begitulah... Sampai sekarang motif dan alasan dia meninggal belum diketahui" jawab Janic

"Hush, Haruka lagi tidur... Pelanin suara kamu" ucap Charles sambil memperbaiki letak tasnya

"Atau mungkin ada dari kalian yang saat kejadian itu terjadi kalian berada disana? Kalau ada saya mohon kalian untuk angkat tangan kalian" ucap Calwin

dan beberapa saat kemudian ada tiga orang yang mengangkat tangan mereka sembari berkata "saya pak"

"Haruka, bukannya saat kejadian kamu berada disana?" tanya Janic

"Dia lagi tidur, Janic" ucap Charles

"Apa ada lagi selain mereka?" tanya Calwin

"Bukannya semalam Haruka juga ada disana" ucap Christy salah satu dari ketiga orang yang mengaku berada di perpus saat kejadian itu terjadi

"Haruka?" gumam Calwin

"Iya, Haruka kemarin ada didepan perpustakaan saat kejadian itu terjadi" ucap Shella

"Siapa Haruka?" tanya Calwin kepada semua orang yang saat itu berada dikelas

Christy dan teman-temannya lalu melihat kearah Charles dan Janic

"Haruka mana Charles?" tanya Shella membuat Charles dan Janic terkejut dan langsung membangunkan Haruka

"Haruka bangun" ucap Charles sambil menepuk-nepuk badan Haruka

"Hmm, kenapa?" ucap Haruka sambil mengucek-ngucek matanya

"Itu dipanggil" ucap Janic

"Sama?" ucap Haruka masih setengah sadar

"Apa kamu semalam berada didepan perpustakaan saat kejadian itu terjadi?" tanya Calwin dengan terus terang

"Mereka siapa?" tanya Haruka setelah ia tersadar

"Kami detektif kepolisian, yang akan menangani kasus kematian mahasiswi kemarin" ucap Calwin

"Owh, iya semalam saya berada di depan perpustakaan" jawab Haruka

"Kalau begitu kalian berempat ikut dengan kami" ucap Calwin lalu melengang pergi dari kelas itu

"Gara-gara nunggu kamu nih Janic, aku jadi harus ikut dengan mereka" ucap Haruka lalu pergi mengikuti detektif itu

...

"Pstt... introgasi mereka bertiga" ucap Calwin ketika mereka telah berada di ruangan kelas yang saat itu sedang tidak digunakan

"Dan kamu ikuti saya" ucap Calwin sambil menunjuk Haruka

Calwin lalu berjalan menuju sudut ruangan menjauh dari tempat rekannya berada

"siapa nama lengkap kamu?" tanya Calwin

"Haruka lovano" jawab Haruka dan membuat Calwin terkejut karena namanya sama dengan nama anak kecil yang pernah memberikannya sebuah permen

Sejak kejadian itu, Calwin terus mencari keberadaan anak kecil itu namun ia tidak pernah mendapatkan hasil apapun dalam pencariannya

Walaupun hanya sebuah permen, tapi Calwin menganggap permen itu telah mengubah dunianya yang buruk menjadi lebih indah karena hal itulah Calwin sangat berhutang budi kepada anak kecil itu dan terus mencari keberadaannya

"Akh mungkin saja bukan, nama itukan bukan punya satu orang aja... pasti banyak yang menggunakannya" ucap Calwin dalam benaknya

"apakah kamu ada di lokasi saat kejadian itu terjadi?" tanya Calwin

"Ya, saya berada di lokasi saat kejadian itu terjadi, namun saya tidak melihat bagaimana ia bisa jatuh karena saat itu saya sedang mencari ponsel di dalam tas saya,, saya baru melihatnya setelah mendengar suara seperti barang terjatuh dan mendengar orang-orang disekitar saya berteriak histeris" jelas Haruka

"Baik, coba kamu jelaskan bagaimana kronologi dan situasi saat itu?" tanya Calwin

Haruka lalu mengingat kembali kejadian semalam sembari berkata "saat itu korban jatuh tepat didepan saya dan saya menatapnya dengan intens untuk melihat wajah korban, setelah saya mengetahuinya saya mendekat ke arahnya sambil melihat keatas gedung~" ucap Haruka berhenti

"Lalu?"

"saat saya melihat keatas gedung perpustakaan untuk mengetahui bagaimana ia bisa terjatuh, saya… melihat seorang pria berada di atap gedung memakai topi dan masker hitam ... Saya lalu berlari menuju atap untuk melihat siapa pria itu namun saat saya sudah berada disana saya tidak menemukan keberadaannya" ucap Haruka

"Apa kamu dekat dengan korban? atau sering berbicara dengannya?" tanya Calwin