Ketika malam datang, Namara pergi menemui Helen. Dia menyelonong masuk ke perpustakaan istana seperti biasa. Namun, tidak seperti biasa, Helen tidak ada di sana.
"Ke mana orang tua itu?" gumam Namara sambil menelisik ke segala arah.
Tiba-tiba pintu terbuka dan menampilkan sosok Helen yang berdiri sambil memegang tongkat. Wanita tua itu menggunakan tongkat itu untuk menopang tubuhnya.
"Ternyata benar kau sudah kembali," komentar Helen yang kemudian melangkah masuk.
"Tidak biasanya kau pergi ke luar," ucap Namara tanpa membalas ucapan Helen. Dia melangkah ke kursi yang ada di depan meja Helen.
"Apa kau pikir aku akan mati di sini menjadi penunggu buku abadi?" tanya Helen dengan sinis. Namara hanya terkekeh mendengarnya.
"Namara …." Helen menatap Namara dengan serius.
"Kenapa?" tanya Namara.
"Apa kau begitu dekat dengan pria asing itu? Siapa namanya? Earl?"
Namara menghela napas panjang. "Kenapa kau harus mendengarkan omongan mereka?"
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com