Eros menepuk pundak Namara. Dia tidak ingin wanita itu menghabiskan emosinya untuk orang yang tidak diketahui asal-usulnya itu. "Tenanglah ...."
Namara berdecih. "Bukankah dia terlalu gila? Kita bahkan tidak melakukan apa-apa dan dia tiba-tiba ingin melenyapkan kita," sinis Namara. Dia benar-benar tidak menyukai wanita itu.
"Baiklah. Kalian pasti tidak tahu apa yang terjadi bukan? Mungkin sebelum kalian mati aku harus memberi tahu kalian agar kalian bisa mati dengan damai," ucap wanita bergaun merah itu.
"Penyihir tua itu tidak keluar bahkan setelah aku melakukan banyak hal. Jadi, aku dengan sengaja menyamar menjadi dia untuk membuat masalah. Dengan begitu citranya akan menjadi buruk."
Eros menunjukkan senyum mengejek. "Sayangnya dia masih tidak keluar bukan? Dan kau berpikir kami akan memberi tahu kemunculanmu di sini?"
"Bagaimana kau bisa tahu?" tanya wanita itu.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com